Hal tersebut disampaikan saat ia berada di Rumah Duka Heaven, RSPAD Gatot Subroto, Jumat (24/10/2014). [Baca: Setelah Divisum, Jenazah Gayatri Akan Diterbangkan ke Ambon]
"Enggak ada itu. Kami tidak pakai visum-visum begitu," kata Eni, yang mengaku sebagai ibu angkat Gayatri, kepada Kompas.com, siang ini. Dia menyayangkan pemberitaan yang beredar tentang hal tersebut. [Baca: Mengenal Perdarahan di Otak, Penyakit yang Merenggut Nyawa Gayatri]
Namun, di sisi lain, dia menyadari, Gayatri selaku tokoh di dunia pendidikan, yang dengan adanya musibah ini, akan menjadi buah bibir banyak orang. Eni sendiri kenal dengan Gayatri pertama kali saat akan membuat disertasi tentang Ambon.
Eni meminta bantuan Gayatri yang saat itu masih berusia 16 tahun. Dari sana, mereka semakin intens berkomunikasi dan Gayatri menganggap Eni sebagai ibu angkatnya.
"Dia meminta saya jadi anak angkatnya. Siapa yang enggak mau sih, dia anaknya manis begitu," ucap Eni mengenang.
Suasana duka masih menyelimuti salah satu ruang di Rumah Duka Heaven, yang berada di dalam RSPAD Gatot Subroto. Semua anggota keluarga, yakni ayah, ibu, kakak, dan adik Gayatri berada di sekitar jenazah Gayatri yang sudah dibalut kain kafan putih dan dimasukkan ke dalam peti berwarna putih.
Rencananya, jenazah Gayatri akan diberangkatkan ke Ambon, Maluku, dengan pesawat keberangkatan pukul 01.00 pada hari Sabtu.
Namun, mereka akan berangkat ke Bandara Soekarno-Hatta pada pukul 19.00 dengan menyiapkan segala sesuatu, termasuk membawa serta barang-barang Gayatri yang masih ada di mes TNI.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.