Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Yani: Saya seperti Ibu bagi Ahok

Kompas.com - 24/10/2014, 20:26 WIB
Alsadad Rudi

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Deputi Gubernur DKI Jakarta Bidang Tata Ruang dan Lingkungan Hidup Sarwo Handayani mengaku cukup bisa mengikuti ritme kerja di lingkungan Pemerintahan Provinsi DKI Jakarta dalam dua tahun terakhir, tepatnya saat era kepemimpinan Joko Widodo dan wakilnya, Basuki "Ahok" Tjahaja Purnama.

Yani, sapaan Sarwo Handayani, mengaku tak pernah mempermasalahkan karakter Ahok, walaupun pria asal Belitung Timur itu dikenal sering meluapkan emosi dengan bicara yang ceplas-ceplos. [Baca: "Pak Ahok Kan Bos Saya, Saya Akan Ikut Perintah"]

Ia bahkan menganggap hubungannya dengan Ahok sudah seperti ibu dan anak. "Ini sudah berjalan dua tahun, jadi saya sudah terbiasa. Saya juga tidak takut dimarahi, karena mungkin saya ini sudah berperan sebagai ibunya (bagi Ahok) kali ya di Pemprov DKI," ujar Yani, di Balaikota Jakarta, Jumat (24/10/2014).

Terkait dengan namanya yang kerap dinilai Ahok sebagai orang yang pantas untuk menduduki posisi wakil gubernur DKI yang baru, Yani merasa tersanjung. [Baca: Ahok Kenalkan Sarwo Handayani Menjadi Cawagub di Hadapan Ribuan PNS]

Meski demikian, Yani mengaku untuk saat ini dia sama sekali tidak pernah melakukan persiapan atau bahkan berpikir untuk masuk ke dunia politik.

Menurut Yani, untuk saat ini ia hanya sebatas mengapresiasi dan berterima kasih atas beberapa ucapan Ahok. Tak hanya itu, Yani mengaku masih sibuk dengan setumpuk pekerjaan yang belum ia tuntaskan. [Baca: Didampingi Jokowi, Ahok Kenalkan Wagub DKI yang Baru]

"Waktu saya saat ini terus berkejaran dengan pekerjaan yang harus diselesaikan. Terus terang tanggung jawab saya banyak sekali. Saya lebih berkonsentrasi pada penyelesaian pekerjaan, sama sekali tidak ada yang dipersiapkan," ucap Yani.

"Tetapi, saat nama saya disebut harus mendampinginya menjadi wakil gubernur, saya berterima kasih. Saya merasa tersanjung dan sangat diapresiasi. Karena hanya saya yang berasal dari kalangan PNS," ujar wanita berusia 60 tahun itu.

Yani merupakan salah satu pejabat senior di lingkungan Pemprov DKI Jakarta. Jabatan yang pernah diembannya sebelum ini di antaranya menjadi Kepala Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah serta Kepala Dinas Pertamanan dan Pemakaman.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kekecewaan Pedagang yang Terpaksa Buang Puluhan Ton Pepaya di Pasar Induk Kramatjati karena Tak Laku

Kekecewaan Pedagang yang Terpaksa Buang Puluhan Ton Pepaya di Pasar Induk Kramatjati karena Tak Laku

Megapolitan
Kehebohan Warga Rusun Muara Baru Saat Kedatangan Gibran, Sampai Ada yang Kena Piting Paspampres

Kehebohan Warga Rusun Muara Baru Saat Kedatangan Gibran, Sampai Ada yang Kena Piting Paspampres

Megapolitan
Remaja Perempuan di Jaksel Selamat Usai Dicekoki Obat di Hotel, Belum Tahu Temannya Tewas

Remaja Perempuan di Jaksel Selamat Usai Dicekoki Obat di Hotel, Belum Tahu Temannya Tewas

Megapolitan
Gibran Janji Akan Evaluasi Program KIS dan KIP Agar Lebih Tepat Sasaran

Gibran Janji Akan Evaluasi Program KIS dan KIP Agar Lebih Tepat Sasaran

Megapolitan
Berkunjung ke Rusun Muara Baru, Gibran Minta Warga Kawal Program Makan Siang Gratis

Berkunjung ke Rusun Muara Baru, Gibran Minta Warga Kawal Program Makan Siang Gratis

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok: Tengah Malam ini Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok: Tengah Malam ini Berawan

Megapolitan
Rekam Jejak Chandrika Chika di Dunia Hiburan: Dari Joget 'Papi Chulo' hingga Terjerat Narkoba

Rekam Jejak Chandrika Chika di Dunia Hiburan: Dari Joget "Papi Chulo" hingga Terjerat Narkoba

Megapolitan
Remaja Perempuan Tanpa Identitas Tewas di RSUD Kebayoran Baru, Diduga Dicekoki Narkotika

Remaja Perempuan Tanpa Identitas Tewas di RSUD Kebayoran Baru, Diduga Dicekoki Narkotika

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Pedagang di Pasar Induk Kramatjati Buang Puluhan Ton Pepaya | Tante di Tangerang Bunuh Keponakannya

[POPULER JABODETABEK] Pedagang di Pasar Induk Kramatjati Buang Puluhan Ton Pepaya | Tante di Tangerang Bunuh Keponakannya

Megapolitan
Rute Mikrotrans JAK98 Kampung Rambutan-Munjul

Rute Mikrotrans JAK98 Kampung Rambutan-Munjul

Megapolitan
Bisakah Beli Tiket Masuk Ancol On The Spot?

Bisakah Beli Tiket Masuk Ancol On The Spot?

Megapolitan
Keseharian Galihloss di Mata Tetangga, Kerap Buat Konten untuk Bantu Perekonomian Keluarga

Keseharian Galihloss di Mata Tetangga, Kerap Buat Konten untuk Bantu Perekonomian Keluarga

Megapolitan
Kajari Jaksel Harap Banyak Masyarakat Ikut Lelang Rubicon Mario Dandy

Kajari Jaksel Harap Banyak Masyarakat Ikut Lelang Rubicon Mario Dandy

Megapolitan
Datang Posko Pengaduan Penonaktifkan NIK di Petamburan, Wisit Lapor Anak Bungsunya Tak Terdaftar

Datang Posko Pengaduan Penonaktifkan NIK di Petamburan, Wisit Lapor Anak Bungsunya Tak Terdaftar

Megapolitan
Dibacok Begal, Pelajar SMP di Depok Alami Luka di Punggung

Dibacok Begal, Pelajar SMP di Depok Alami Luka di Punggung

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com