Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menunggu Api Padam, Anak-anak Kecil Tertidur di Pos Satpam

Kompas.com - 24/10/2014, 21:17 WIB
Jessi Carina

Penulis

BEKASI, KOMPAS.com - Kobaran api dari pabrik PT Bina Karya Prima, Kaliabang Tengah, Bekasi Utara, Jumat (24/10/2014) yang sudah berlangsung 10 jam ini telah membuat warga kelelahan.

Sejak pagi, setelah mengevakuasi barang-barang berharga, mereka setia menanti api yang tak kunjung padam. Termasuk anak-anak kecil yang rumahnya berdekatan dengan lokasi kebakaran.

Para orangtua mereka tidak berani membiarkan anaknya atau mereka sendiri terlelap di rumah yang berdekatan dengan pabrik terbakar itu. Akhirnya, pos-pos satpam menjadi tempat tidur sementara. [Baca: Sudah 10 Jam Api Membakar Pabrik Kosmetik di Bekasi]

"Takut Mbak kalau tidur di dalam. Ini saja barang saya keluarkan masa anak saya masukkan (ke dalam rumah)," ujar Yulianis, seorang warga yang ditemui di lokasi kejadian, Jumat (24/10/2014).

Yulianis bercerita, tadi pagi, ketika terjadi kebakaran, dia masih merasa santai dan tidak khawatir akan terjadi apa-apa. Apalagi, setelah itu mobil damkar berdatangan. Dia yakin api bisa cepat dipadamkan.

"Terus tiba-tiba apinya langsung membesar, di situ saya teriak panik langsung bareng suami angkati barang-barang," ujar Yulianis sambil menunjuk barang bawaannya seperti kasur, lemari, dan berkas-berkas pentingnya.

Setelah itu, kata Yulianis, dia beserta dua putrinya duduk-duduk di sebuah pos satpam bersama tetangga lain. Sambil menatap api yang masih berkobar, Yulianis dan tetangganya pun saling bertukar cerita.

Mereka bercerita bahwa masih banyak harta benda yang belum terbawa dari rumahnya. Para ibu ini bercerita, sudah menyuruh suami-suami mereka untuk kembali ke rumah dan membawa beberapa barang penting.

Yulianis sendiri mengaku sudah tiga kali menyuruh suaminya bolak-balik. Tiba-tiba, sesosok pria datang mengangkut sebuah boks berisi dokumen-dokumen. Pria itu meletakkan boks tersebut di sebelah Yulianis.

"Pak, sama bawakan kasur di kamar adek," ujar Yulianis kepada pria yang nampaknya adalah suaminya. "Ibu, yang penting itu nyawa bukan harta," ujar si pria dengan nada agak tinggi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Gara-gara Sakit Hati, Seorang Tante di Tangerang Bunuh Keponakannya

Gara-gara Sakit Hati, Seorang Tante di Tangerang Bunuh Keponakannya

Megapolitan
Harga Pepaya di Pasar Induk Kramatjati Anjlok, Pedagang: Tombok Terus

Harga Pepaya di Pasar Induk Kramatjati Anjlok, Pedagang: Tombok Terus

Megapolitan
Pilkada Kota Bogor 2024, Golkar Prioritaskan Koalisi dengan Partai Pengusung Prabowo-Gibran

Pilkada Kota Bogor 2024, Golkar Prioritaskan Koalisi dengan Partai Pengusung Prabowo-Gibran

Megapolitan
Amankan Penetapan Presiden-Wakil Presiden 2024, Polda Metro Kerahkan 4.051 Personel Gabungan

Amankan Penetapan Presiden-Wakil Presiden 2024, Polda Metro Kerahkan 4.051 Personel Gabungan

Megapolitan
Pedagang di Pasar Induk Kramatjati Buang Puluhan Ton Pepaya karena Pembeli Belum Balik ke Jakarta

Pedagang di Pasar Induk Kramatjati Buang Puluhan Ton Pepaya karena Pembeli Belum Balik ke Jakarta

Megapolitan
Politisi PAN dan Golkar Bogor Bertemu, Persiapkan Koalisi untuk Pilkada 2024

Politisi PAN dan Golkar Bogor Bertemu, Persiapkan Koalisi untuk Pilkada 2024

Megapolitan
Nasib Tiktoker Galihloss Pelesetkan Kalimat Taawuz Berujung Terseret Kasus Penistaan Agama

Nasib Tiktoker Galihloss Pelesetkan Kalimat Taawuz Berujung Terseret Kasus Penistaan Agama

Megapolitan
Teganya Agusmita yang Tinggalkan Kekasihnya Saat Sedang Aborsi di Kelapa Gading, Akhirnya Tewas karena Pendarahan

Teganya Agusmita yang Tinggalkan Kekasihnya Saat Sedang Aborsi di Kelapa Gading, Akhirnya Tewas karena Pendarahan

Megapolitan
Antisipasi Demo saat Penetapan Prabowo-Gibran di KPU, Warga Diimbau Cari Jalan Alternatif

Antisipasi Demo saat Penetapan Prabowo-Gibran di KPU, Warga Diimbau Cari Jalan Alternatif

Megapolitan
Pendapatan Meningkat 13 Persen, PT KCI Raup Rp 88 Miliar Selama Periode Lebaran 2024

Pendapatan Meningkat 13 Persen, PT KCI Raup Rp 88 Miliar Selama Periode Lebaran 2024

Megapolitan
Soal Penambahan Lift dan Eskalator di Stasiun Cakung, KCI Koordinasi dengan Kemenhub

Soal Penambahan Lift dan Eskalator di Stasiun Cakung, KCI Koordinasi dengan Kemenhub

Megapolitan
Pengurus PAN Sambangi Kantor Golkar Bogor, Sinyal Pasangan Dedie-Rusli pada Pilkada 2024?

Pengurus PAN Sambangi Kantor Golkar Bogor, Sinyal Pasangan Dedie-Rusli pada Pilkada 2024?

Megapolitan
Aduan Masalah THR Lebaran 2024 Menurun, Kadisnaker: Perusahaan Mulai Stabil Setelah Pandemi

Aduan Masalah THR Lebaran 2024 Menurun, Kadisnaker: Perusahaan Mulai Stabil Setelah Pandemi

Megapolitan
Disnaker DKI Terima Aduan terhadap 291 Perusahaan soal Pembayaran THR Lebaran 2024

Disnaker DKI Terima Aduan terhadap 291 Perusahaan soal Pembayaran THR Lebaran 2024

Megapolitan
Wanita Hamil yang Tewas di Kelapa Gading Sedang Mengandung Empat Bulan

Wanita Hamil yang Tewas di Kelapa Gading Sedang Mengandung Empat Bulan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com