Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kabinet Batal Diumumkan, Susi Pun Batalkan Konpers dan Minta Wartawan Pulang

Kompas.com - 25/10/2014, 01:35 WIB
Unoviana Kartika

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Pengumuman kabinet Presiden Joko Widodo yang diperkirakan akan dilakukan pada Jumat (24/10/2014) batal. Susi Pudjiastuti yang diproyeksikan menjadi Menteri Pariwisata pun batal melakukan konferensi pers.

Padahal sejak pukul 19.00, puluhan wartawan sudah berkumpul di sebuah ruangan di Hotel Grand Hyatt, Jakarta Pusat. Namun sekitar pukul 23.30, Asisten Susi, Bey Subagyo menyatakan konferensi pers batal dilakukan.

"Sepertinya pengumumannya tidak jadi hari ini. Kalaupun jadi, konferensi pers-nya tidak mungkin dilakukan malam ini juga. Mungkin kalau nanti jadi diumumkan, kami re-arrange untuk besok pagi," jelas Bey.

Sebagian wartawan yang sudah menunggu sekian lama pun tampak kecewa. Beberapa di antaranya menyatakan kalimat afirmasi dan menguatkan teman-temannya.

"Ya sudah enggak apa-apa, sudah malam juga. Ayo, ayo istirahat," ujar salah seorang wartawan.

Saat Bey memutuskan batalnya konferensi pers, wartawan elektronik yang semula sudah memasang tripod kamera di ruangan konferensi pers langsung bergegas merapikan alat tersebut.

Beberapa wartawan juga tampak mencabut charger gadget mereka dari sumber listrik yang bertempat di sudut-sudut ruangan. Semua tampak berkemas dan bersiap untuk pulang.

Sebagian wartawan juga tampak menanyakan kembali kepastian pembatalan konferensi pers itu sekali lagi kepada Bey. "Iya batal saja untuk malam ini. Nanti kalau sudah ada kabar lagi langsung saya beri tahu," janji pria berkacamata ini.

Selama proses menunggu, Susi sama sekali tidak menyambangi ruangan konferensi pers. Ia diketahui berada di ruangan lain, menunggu keputusan kapan kabinet akan resmi diumumkan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polisi Periksa Saksi-saksi Terkait Perempuan yang Ditemukan Tewas di Pulau Pari

Polisi Periksa Saksi-saksi Terkait Perempuan yang Ditemukan Tewas di Pulau Pari

Megapolitan
Massa Aksi yang Menuntut MK Adil Terkait Hasil Pemilu 2024 Bakar Ban Sebelum Bubarkan Diri

Massa Aksi yang Menuntut MK Adil Terkait Hasil Pemilu 2024 Bakar Ban Sebelum Bubarkan Diri

Megapolitan
Massa Pendukung Prabowo-Gibran Juga Demo di Patung Kuda, tapi Beberapa Orang Tak Tahu Isi Tuntutan

Massa Pendukung Prabowo-Gibran Juga Demo di Patung Kuda, tapi Beberapa Orang Tak Tahu Isi Tuntutan

Megapolitan
DPC PDI-P: Banyak Kader yang Minder Maju Pilwalkot Bogor 2024

DPC PDI-P: Banyak Kader yang Minder Maju Pilwalkot Bogor 2024

Megapolitan
Siswa SMP di Palmerah Sempat Cekcok dengan Kakak Sebelum Gantung Diri

Siswa SMP di Palmerah Sempat Cekcok dengan Kakak Sebelum Gantung Diri

Megapolitan
Salah Satu Korban Tewas Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' adalah ART Infal yang Bekerja hingga 20 April

Salah Satu Korban Tewas Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" adalah ART Infal yang Bekerja hingga 20 April

Megapolitan
Saat Toko 'Saudara Frame' Terbakar, Saksi Dengar Teriakan Minta Tolong dari Lantai Atas

Saat Toko "Saudara Frame" Terbakar, Saksi Dengar Teriakan Minta Tolong dari Lantai Atas

Megapolitan
9 Orang Ambil Formulir Pendaftaran Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

9 Orang Ambil Formulir Pendaftaran Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Megapolitan
Minta Polisi Periksa Riwayat Pelanggaran Hukum Sopir Fortuner Arogan Berpelat Dinas TNI, Pakar: Agar Jera

Minta Polisi Periksa Riwayat Pelanggaran Hukum Sopir Fortuner Arogan Berpelat Dinas TNI, Pakar: Agar Jera

Megapolitan
Diwarnai Aksi Lempar Botol dan Batu, Unjuk Rasa di Patung Kuda Dijaga Ketat Polisi

Diwarnai Aksi Lempar Botol dan Batu, Unjuk Rasa di Patung Kuda Dijaga Ketat Polisi

Megapolitan
Basarnas Resmikan Unit Siaga SAR di Kota Bogor

Basarnas Resmikan Unit Siaga SAR di Kota Bogor

Megapolitan
Ratusan Orang Tertipu Beasiswa S3 ke Filipina, Total Kerugian Hingga Rp 6 Miliar

Ratusan Orang Tertipu Beasiswa S3 ke Filipina, Total Kerugian Hingga Rp 6 Miliar

Megapolitan
Farhat Abbas Daftar Jadi Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Farhat Abbas Daftar Jadi Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Megapolitan
Siswa SMP di Palmerah Ditemukan Gantung Diri di Kamarnya

Siswa SMP di Palmerah Ditemukan Gantung Diri di Kamarnya

Megapolitan
Selain ke Gerindra, Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Juga Mendaftar Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Selain ke Gerindra, Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Juga Mendaftar Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com