Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Di Mata Tetangganya, Menteri Jokowi Ini Dianggap Antisosial

Kompas.com - 27/10/2014, 10:18 WIB
Alsadad Rudi

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Tak peduli terhadap lingkungan sekitar. Itulah pandangan sejumlah warga Pejaten Barat, Pasar Minggu, Jakarta Selatan, terhadap sosok Marwan Jafar, pria yang baru saja ditunjuk sebagai Menteri Desa, Pembangungan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi pada kabinet pemerintahan Presiden Joko Widodo.

Di mata para tetangganya, Marwan dan keluarganya yang baru sekitar lima tahun tinggal di kawasan tersebut dikenal tertutup dan jarang bergaul. Jangankan untuk ikut kumpul dalam pertemuan di rapat RT, Marwan bahkan tidak membuka pintu rumahnya untuk warga sekitar saat hari Lebaran tiba.

"Dia enggak kenal orang. Takut sama tetangga kayaknya. Kalau ada acara orang sekitar sini enggak pernah diundang," ujar Rm (59), salah seorang tetangga Marwan, saat dijumpai Kompas.com, Senin (27/10/2014) pagi.

Rm menuturkan, dalam lima tahun terakhir, ia bahkan baru bertatap muka dengan Marwan dua kali. Yang pertama, saat Marwan akan membeli tanah di lokasi rumahnya saat ini sekitar lima tahun yang lalu. Yang kedua, saat salah satu sanak keluarga Rm meninggal dunia sekitar tiga tahun yang lalu.

Khusus untuk hal yang kedua, Rm mengatakan bahwa saat itu pertemuannya dengan Marwan bukan dalam rangka Marwan yang datang melayat, melainkan Rm yang mendatangi kediaman Marwan untuk meminjam selang air yang akan digunakan Rm untuk acara tahlilan.

"Waktu dia mau beli tanah, ada sempat saya ketemu sama dia. Dia nanya-nanya kondisi lingkungan sini. Terus waktu adik saya meninggal," papar Rm.

Serupa dengan Rm, Amd (57), tetangga Marwan lainnya, juga melontarkan hal yang sama. Amd bahkan mengaku sama sekali tak pernah berbincang dengan politisi asal Partai Kebangkitan Bangsa itu. Padahal, kata Amd, Marwan memang tinggal di Pejaten Barat. Menurut Amd, hampir setiap hari ia melihat kendaraan Marwan keluar masuk.

"Biasanya kan kalau ada yang jarang ngumpul sama tetangga karena bukan rumah tetapnya. Misalnya dia tinggal di tempat lain, tapi ini dia tinggal di sini kok sehari-hari," ujar Amd.

Pantauan Kompas.com pada Senin pagi jelang pelantikannya di Istana Negara, kondisi kediaman Marwan tampak sepi. Tak ada satu pun orang yang tampak di halaman kediamannya yang ditutupi pagar setinggi sekitar hampir dua meter itu.

Rumah Marwan merupakan bangunan dua lantai. Rumah tersebut tak tampak mencolok dibanding rumah para tetangganya karena rumah-rumah sekitarnya juga bertipe sama dengan rumah Marwan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Rekam Jejak Chandrika Chika di Dunia Hiburan: Dari Joget 'Papi Chulo' hingga Terjerat Narkoba

Rekam Jejak Chandrika Chika di Dunia Hiburan: Dari Joget "Papi Chulo" hingga Terjerat Narkoba

Megapolitan
Remaja Perempuan Tanpa Identitas Tewas di RSUD Kebayoran Baru, Diduga Dicekoki Narkotika

Remaja Perempuan Tanpa Identitas Tewas di RSUD Kebayoran Baru, Diduga Dicekoki Narkotika

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Pedagang di Pasar Induk Kramatjati Buang Puluhan Ton Pepaya | Tante di Tangerang Bunuh Keponakannya

[POPULER JABODETABEK] Pedagang di Pasar Induk Kramatjati Buang Puluhan Ton Pepaya | Tante di Tangerang Bunuh Keponakannya

Megapolitan
Rute Mikrotrans JAK98 Kampung Rambutan-Munjul

Rute Mikrotrans JAK98 Kampung Rambutan-Munjul

Megapolitan
Bisakah Beli Tiket Masuk Ancol On The Spot?

Bisakah Beli Tiket Masuk Ancol On The Spot?

Megapolitan
Keseharian Galihloss di Mata Tetangga, Kerap Buat Konten untuk Bantu Perekonomian Keluarga

Keseharian Galihloss di Mata Tetangga, Kerap Buat Konten untuk Bantu Perekonomian Keluarga

Megapolitan
Kajari Jaksel Harap Banyak Masyarakat Ikut Lelang Rubicon Mario Dandy

Kajari Jaksel Harap Banyak Masyarakat Ikut Lelang Rubicon Mario Dandy

Megapolitan
Datang Posko Pengaduan Penonaktifkan NIK di Petamburan, Wisit Lapor Anak Bungsunya Tak Terdaftar

Datang Posko Pengaduan Penonaktifkan NIK di Petamburan, Wisit Lapor Anak Bungsunya Tak Terdaftar

Megapolitan
Dibacok Begal, Pelajar SMP di Depok Alami Luka di Punggung

Dibacok Begal, Pelajar SMP di Depok Alami Luka di Punggung

Megapolitan
Ketua DPRD DKI Kritik Kinerja Pj Gubernur, Heru Budi Disebut Belum Bisa Tanggulangi Banjir dan Macet

Ketua DPRD DKI Kritik Kinerja Pj Gubernur, Heru Budi Disebut Belum Bisa Tanggulangi Banjir dan Macet

Megapolitan
Rampas Ponsel, Begal di Depok Bacok Bocah SMP

Rampas Ponsel, Begal di Depok Bacok Bocah SMP

Megapolitan
“Semoga Prabowo-Gibran Lebih Bagus, Jangan Kayak yang Sudah”

“Semoga Prabowo-Gibran Lebih Bagus, Jangan Kayak yang Sudah”

Megapolitan
Ketua DPRD: Jakarta Globalnya di Mana? Dekat Istana Masih Ada Daerah Kumuh

Ketua DPRD: Jakarta Globalnya di Mana? Dekat Istana Masih Ada Daerah Kumuh

Megapolitan
Gerindra dan PKB Sepakat Berkoalisi di Pilkada Bogor 2024

Gerindra dan PKB Sepakat Berkoalisi di Pilkada Bogor 2024

Megapolitan
Anggaran Kelurahan di DKJ 5 Persen dari APBD, F-PKS: Kualitas Pelayanan Harus Naik

Anggaran Kelurahan di DKJ 5 Persen dari APBD, F-PKS: Kualitas Pelayanan Harus Naik

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com