Ada genangan air yang tak pernah surut meski hari sedang terik dan tak ada hujan. Air genangan tersebut memang bukan berasal dari air hujan, melainkan air selokan.
Genangan berdiameter sekitar lima meter itu terjadi karena saluran yang biasanya mengalirkan air itu ditutup oleh warga RW 8 Kompleks Pomad. Karena selokan yang ada tak mampu menampung, air pun tumpah ke jalan dan membentuk genangan sepanjang kurang lebih enam meter.
Saluran air itu memang berisi air dari rumah tangga warga nonkompleks, yaitu warga RT 5, 6, dan 7 RW 7 Kalibata Tengah.
"Dianggapnya orang kampung buat kotoran ke saluran. Biasanya di sana (kompleks) enggak pernah banjir. Kemarin, sebelum puasa, hujan gede terus banjir," kata Ida, warga RT 6 RW 7 yang tinggal tak jauh dari genangan air tersebut.
Sejak itulah, lanjut Ida, saluran air yang melewati kompleks itu ditutup oleh pihak kompleks. Ida menduga ada warga kompleks yang tidak suka bila air dari warga nonkompleks mengalir melalui saluran kompleks.
Padahal, menurut Lukman, suami Ida yang merupakan warga asli, air tersebut memang sebelumnya mengalir ke arah selatan, mengikuti keadaan tanah, melewati kompleks lalu berakhir ke Kali Pulo.
Akibatnya, jalanan yang kini digenangi air itu menjadi berlubang-lubang dan berlumut. Airnya berwarna kehijauan dan tak jarang bercampur sampah. Pengendara motor dan mobil yang melintas pun berhati-hati saat melintasi genangan itu.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.