Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Genangan Air Kalibata Tengah, Ini Alasan Warga Kompleks Pomad Tutup Saluran

Kompas.com - 27/10/2014, 20:18 WIB
Laila Rahmawati

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Warga RW 6 Kompleks Polisi Militer Angkatan Darat (Pomad) Kalibata Tengah, Kalibata, Pancoran, Jakarta Selatan, memiliki alasan terkait penutupan saluran air yang menuju perumahan mereka.

Akibat penutupan saluran tersebut, air menggenangi Jalan Kalibata Tengah, tepat di tempat saluran yang tertutup. [Baca: Genangan Air di Kalibata Tengah Dekat Rumah Mendag Rachmat Gobel]

"Kami bukannya tidak bermental baik, tetapi air itu memang air limbah yang kotor sekali. Kalau hujan, air masuk ke rumah warga (kompleks)," kata Wakil Ketua RW 6 Suharjo saat ditemui Kompas.com di rumahnya, Senin (27/10/2014).

Selain itu, bila hujan tiba, kata Suharjo, penghuni tiga rumah yang paling dekat dengan saluran air itu mengaku air mereka keruh sehingga tidak bisa digunakan. Saat ini, ia telah menerima surat pernyataan dari 20 RT yang ada di RW 6.

Surat yang ditandatangani setiap warga itu, tutur Suharjo, berisi penolakan limbah air dari RW 7 untuk melintasi saluran warga RW 6. "Saya siap membela warga saya. Saya juga tidak bisa menyalahkan Pak Jaksa (warga yang rumahnya paling dekat dengan saluran) menutup saluran itu," ujar Suharjo. [Baca: Siang Terik, Jalan Samping Kompleks Pomad Kalibata Ini Tergenang Air]

Menurut Suharjo, permasalahan air itu muncul semenjak adanya pembangunan residence, sekitar dua tahun lalu. Meski begitu, ia mengaku tidak melihat benang merah dari pembangunan itu dengan permasalahan genangan air.

"Saya tidak menyalahkan residence. Air itu kan dari RW 7. Orang residence itu juga baik sama saya," kata Suharjo.

Permasalahan ini membuat Suku Dinas (Sudin) Pekerjaan Umum (PU) Jakarta Selatan turun tangan. Suharjo mengatakan, pihak RW 6, RW 7, pengelola The Olive Residence, dan Sudin PU telah mengadakan rapat untuk mencari solusi tersebut. "Solusi yang kami sepakati adalah pembuatan saluran menuju Kali Baru, Pasar Minggu," kata Suharjo.

Sungai itu terletak di depan gang Jalan Kalibata Tengah, sejajar dengan Jalan Raya Pasar Minggu. Sebelumnya, air itu mengalir melalui saluran yang melintasi Kompleks Pomad menuju rawa-rawa yang terletak di belakang kompleks.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Dinas SDA DKI Sebut Proyek Polder di Tanjung Barat Akan Selesai pada Mei 2024

Dinas SDA DKI Sebut Proyek Polder di Tanjung Barat Akan Selesai pada Mei 2024

Megapolitan
Ketua DPRD Sebut Masih Ada Kawasan Kumuh Dekat Istana, Pemprov DKI: Lihat Saja di Google...

Ketua DPRD Sebut Masih Ada Kawasan Kumuh Dekat Istana, Pemprov DKI: Lihat Saja di Google...

Megapolitan
Mobil Rubicon Mario Dandy Dilelang Mulai dari Rp 809 Juta, Kajari Jaksel: Kondisinya Masih Cukup Baik

Mobil Rubicon Mario Dandy Dilelang Mulai dari Rp 809 Juta, Kajari Jaksel: Kondisinya Masih Cukup Baik

Megapolitan
Sindikat Pencuri di Tambora Berniat Buka Usaha Rental Motor

Sindikat Pencuri di Tambora Berniat Buka Usaha Rental Motor

Megapolitan
PDI-P DKI Mulai Jaring Nama Bacagub DKI, Kader Internal Jadi Prioritas

PDI-P DKI Mulai Jaring Nama Bacagub DKI, Kader Internal Jadi Prioritas

Megapolitan
PDI-P Umumkan Nama Bacagub DKI yang Diusung pada Mei 2024

PDI-P Umumkan Nama Bacagub DKI yang Diusung pada Mei 2024

Megapolitan
Keluarga Tak Tahu RR Tewas di Tangan 'Pelanggannya' dan Dibuang ke Sungai di Bekasi

Keluarga Tak Tahu RR Tewas di Tangan "Pelanggannya" dan Dibuang ke Sungai di Bekasi

Megapolitan
KPU Jaktim Buka Pendaftaran PPK dan PPS untuk Pilkada 2024, Ini Syarat dan Jadwal Seleksinya

KPU Jaktim Buka Pendaftaran PPK dan PPS untuk Pilkada 2024, Ini Syarat dan Jadwal Seleksinya

Megapolitan
NIK-nya Terancam Dinonaktifkan, 200-an Warga di Kelurahan Pasar Manggis Melapor

NIK-nya Terancam Dinonaktifkan, 200-an Warga di Kelurahan Pasar Manggis Melapor

Megapolitan
Pembunuh Wanita 'Open BO' di Pulau Pari Dikenal Sopan oleh Warga

Pembunuh Wanita "Open BO" di Pulau Pari Dikenal Sopan oleh Warga

Megapolitan
Pengamat: Tak Ada Perkembangan yang Fenomenal Selama PKS Berkuasa Belasan Tahun di Depok

Pengamat: Tak Ada Perkembangan yang Fenomenal Selama PKS Berkuasa Belasan Tahun di Depok

Megapolitan
“Liquid” Ganja yang Dipakai Chandrika Chika Cs Disebut Modus Baru Konsumsi Narkoba

“Liquid” Ganja yang Dipakai Chandrika Chika Cs Disebut Modus Baru Konsumsi Narkoba

Megapolitan
Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen Selama 3,5 Jam di BNN Jaksel

Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen Selama 3,5 Jam di BNN Jaksel

Megapolitan
DPRD dan Pemprov DKI Rapat Soal Anggaran di Puncak, Prasetyo: Kalau di Jakarta Sering Ilang-ilangan

DPRD dan Pemprov DKI Rapat Soal Anggaran di Puncak, Prasetyo: Kalau di Jakarta Sering Ilang-ilangan

Megapolitan
PDI-P Mulai Jaring Nama Buat Cagub DKI, Kriterianya Telah Ditetapkan

PDI-P Mulai Jaring Nama Buat Cagub DKI, Kriterianya Telah Ditetapkan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com