Jalur tersebut, kata dia, akan dibangun dengan menggunakan dana bantuan sebesar Rp 250 miliar dari Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.
Menurut Rahmat, apabila nantinya jalan khusus tersebut bisa dibangun, truk-truk pengangkut sampah tak perlu lagi melewati jalan umum yang melewati permukiman penduduk.
"Untuk kepentingan truk sampah DKI, nantinya tidak perlu lagi ke Jalan Transyogi. Cukup keluar Tol Jati Asih, terus ke Bojong Menteng, langsung ke Bentar Gebang," kata Rahmat seusai mengadakan pertemuan dengan Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur DKI Jakarta Basuki "Ahok" Tjahaja Purnama, di Balaikota Jakarta, Selasa (28/10/2014).
Dalam pertemuan antara Rahmat dan Ahok, dicapai kesepakatan bahwa selain mendapatkan uang Rp 250 miliar, Pemkot Bekasi juga mendapatkan hibah truk sampah bekas.
"Alhamdulillah kalau kita dikasih 100 (unit truk sampah), 150 juga alhamdulillah. Bukan soal jumlahnya, melainkan manfaatnya," ujar Rahmat.
Sementara itu, Ahok menyatakan, apabila nantinya jalan khusus untuk truk sampah bisa terealisasi, proses pengangkutan sampah bisa dilakukan nonstop 24 jam tanpa terkendala pembatasan jam operasional.
"Kalau ada perluasan jalan, truk sampah bisa 24 jam ngangkut dan dari segi jumlah truk bisa hemat 50-70 persen," ujar Ahok.
Dana Rp 250 miliar dari Pemprov DKI ke Pemkot Bekasi merupakan hibah. Bantuan diberikan tak hanya ke Pemkot Bekasi, tetapi juga ke pemda lain yang ada di wilayah penyangga Jakarta. Tujuan pemberian bantuan adalah agar pemda wilayah penyangga ikut membantu Pemprov DKI dalam mengatasi dua permasalahan akut di Jakarta, yakni kemacetan dan banjir.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.