"Percaya diri, dong. Aku mana pernah enggak percaya diri," kata Basuki, di Balaikota, Kamis (30/10/2014).
Ia mengaku lega dan semakin mengerti bahwa Islam tidak mengajarkan untuk memusuhi orang-orang di luar keyakinan mereka. Dari tausiah itu, Basuki merasa senang kaum minoritas masih diterima baik di Jakarta. Islam yang mengajarkan perdamaian itulah yang diakui Basuki dikenalnya sejak ia duduk di bangku sekolah dasar.
"Islam itulah yang saya kenal dari SD-SMP, persis seperti yang dikatakan Imam Besar Masjid Istiqlal. Saya senang sama argumentasinya. Enggak ada Islam yang memusuhi orang yang belum mendapat hidayah," kata Basuki.
Tausiah itu juga mematahkan sikap penolakan FPI atas dirinya. Pria yang akrab disapa Ahok itu mengatakan, jika Islam mengajarkan memusuhi orang yang tidak seiman, berarti Nabi Muhammad SAW juga bakal melakukan hal yang sama kepada paman dan sahabatnya yang non-Muslim. Namun, faktanya Nabi Muhammad SAW sama sekali tidak memusuhi serta tidak memaksakan mereka menjadi seorang mualaf (masuk Islam).
Basuki mengaku heran dengan gerakan radikal yang bermunculan dan menggunakan Islam di dalamnya. Salah satunya ialah seperti ISIS (Islamic State of Iraq and Syria) atau Negara Islam Irak dan Suriah. Ia berharap ajaran ISIS tidak sampai masuk ke Indonesia, terutama Jakarta.
"Kalau orang (organisasi) radikal kan menganggap ISIS ini Islam. Kalau kamu enggak mau ngaku, nanti disembelih, dipenggal. Kondisi Islam bukan seperti itu," kata Basuki.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.