Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ahok: Saya Tahu Jeleknya Unit Pengadaan Barang dari Tim Gubernur

Kompas.com - 31/10/2014, 17:40 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama mengapresiasi kinerja Tim Gubernur untuk Percepatan Pembangunan (TGUPP).

Menurut Basuki, sejak pengukuhan anggota TGUPP pada Februari 2013 lalu, tim pengawas kinerja gubernur ini telah memberi berbagai laporan terkait masalah DKI, seperti permasalahan banyaknya praktik pungli di Unit Layanan Pengadaan Barang dan Jasa (ULP) DKI.

"Ada (kinerja) kok, bagus. Saya bisa tahu ULP tidak beres itu kan dari TGUPP. Saya dikasih tahu semua laporannya. Laporannya dari Taufik Yudi Mulyanto (Kepala TGUPP)," kata Basuki, di Balaikota, Jumat (31/10/2014).

Beberapa waktu lalu, Basuki memecat tiga orang pegawai negeri sipil (PNS) eselon IV ULP DKI. Tiga PNS itu telah terbukti meminta sogokan (komisi) kepada para satuan kerja perangkat daerah (SKPD) DKI yang ingin mengajukan lelang pengadaan barang dan jasa.

Apabila SKPD tidak memenuhi permintaan pegawai itu, permohonan lelang tender tidak diproses. Sementara itu, jika SKPD memenuhi permintaan pegawai ULP itu, permohonan lelang tender bakal dipercepat. [Baca: Pejabat "Buangan" di DKI Akan Kembali Dapat Posisi]

TGUPP merupakan tim yang beranggotakan para pejabat eselon II DKI Jakarta yang tidak memiliki jabatan struktural di pemerintahan DKI.

Adapun pejabat yang menjadi anggota TGUPP ialah mantan Kepala Dinas Pendidikan DKI Jakarta Taufik Yudi Mulyanto, mantan Kepala Dinas Perhubungan DKI Udar Pristono, mantan Kepala Dinas Sosial DKI Kian Kelana, mantan Kepala Dinas Kelautan dan Pertanian DKI Ipih Ruyani, mantan Kepala Dinas Komunikasi Informatika dan Kehumasan DKI Sugiyanta, mantan Kepala Bakesbangpol DKI Zainal Musappa, dan mantan Kepala Dinas Kebersihan DKI Unu Nurdin.

Pada Jumat ini, Basuki mengukuhkan Sarwo Handayani menjadi anggota TGUPP. Tak hanya itu, ia juga menempatkan mantan Kepala Badan Pengawas Keuangan dan Pembangunan DKI Muhammad Yusuf untuk memperkuat peran TGUPP.

"Saya tidak pernah membawa orang luar dan siapa pun untuk menjadi pejabat DKI. Akhirnya, saya terpaksa membawa Pak Yusuf menjadi anggota TGUPP karena inspektorat kami lemah," kata pria yang biasa disapa Ahok itu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Daftar Stasiun di Jakarta yang Layani Pembatalan Tiket Kereta Api

Daftar Stasiun di Jakarta yang Layani Pembatalan Tiket Kereta Api

Megapolitan
Kasus Ibu di Tangsel Lecehkan Anaknya, Keluarga Suami Mengaku Dapat Ancaman

Kasus Ibu di Tangsel Lecehkan Anaknya, Keluarga Suami Mengaku Dapat Ancaman

Megapolitan
Sepakat Damai, Eks Warga Kampung Bayam Bersedia Direlokasi ke Rusun Nagrak

Sepakat Damai, Eks Warga Kampung Bayam Bersedia Direlokasi ke Rusun Nagrak

Megapolitan
Tiga Pemuda Jadi Tersangka Pembacokan Polisi di Kembangan

Tiga Pemuda Jadi Tersangka Pembacokan Polisi di Kembangan

Megapolitan
Jadwal Konser Musik Jakarta Fair 2024

Jadwal Konser Musik Jakarta Fair 2024

Megapolitan
Puluhan Warga di Bogor Diduga Keracunan, 1 Orang Meninggal Dunia

Puluhan Warga di Bogor Diduga Keracunan, 1 Orang Meninggal Dunia

Megapolitan
Polisi Tangkap 5 Tersangka Pemalsu Dollar AS, Satu Pelaku WNA

Polisi Tangkap 5 Tersangka Pemalsu Dollar AS, Satu Pelaku WNA

Megapolitan
Deklarasi Jadi Cawalkot Depok, Supian Suri Ingin Berikan Kebijakan yang Baik untuk Warga

Deklarasi Jadi Cawalkot Depok, Supian Suri Ingin Berikan Kebijakan yang Baik untuk Warga

Megapolitan
Mediasi Berhasil, Eks Warga Kampung Bayam dan Jakpro Sepakat Berdamai

Mediasi Berhasil, Eks Warga Kampung Bayam dan Jakpro Sepakat Berdamai

Megapolitan
Polisi Minta Video Ibu Cabuli Anak Tak Disebar Lagi, Penyebar Bisa Kena UU ITE

Polisi Minta Video Ibu Cabuli Anak Tak Disebar Lagi, Penyebar Bisa Kena UU ITE

Megapolitan
Kronologi Polisi Dibacok Saat Bubarkan Remaja yang Hendak Tawuran

Kronologi Polisi Dibacok Saat Bubarkan Remaja yang Hendak Tawuran

Megapolitan
Panitia HUT Ke-79 RI Siapkan 2 Skenario, Heru Budi: Di Jakarta dan IKN

Panitia HUT Ke-79 RI Siapkan 2 Skenario, Heru Budi: Di Jakarta dan IKN

Megapolitan
Berkenalan Lewat Aplikasi Kencan, Seorang Wanita di Jaksel Jadi Korban Penipuan Rp 107 Juta

Berkenalan Lewat Aplikasi Kencan, Seorang Wanita di Jaksel Jadi Korban Penipuan Rp 107 Juta

Megapolitan
Deklarasi Maju Sebagai Cawalkot, Supian Suri Cuti dari Sekda Depok

Deklarasi Maju Sebagai Cawalkot, Supian Suri Cuti dari Sekda Depok

Megapolitan
Kondisi Terkini Anak Korban Pencabulan Ibu Kandung, Biddokkes Polda Metro: Psikologis Nampaknya Normal

Kondisi Terkini Anak Korban Pencabulan Ibu Kandung, Biddokkes Polda Metro: Psikologis Nampaknya Normal

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com