Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pengerukan Kali Terus Berjalan, Langkah Simulasi Disiapkan

Kompas.com - 05/11/2014, 15:53 WIB
JAKARTA, KOMPAS.com — Menghadapi musim hujan yang selalu diikuti banjir, sejumlah tindakan antisipasi telah dilakukan oleh Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.

Menurut pantauan, Selasa (4/11/2014), di Kali Sunter, Jakarta Utara, misalnya, pengerukan kali untuk mengangkat endapan terus dilakukan. Hal itu agar air memiliki tampungan yang cukup, terutama saat debit air meningkat pada musim hujan.

Sementara itu, Suku Dinas Pekerjaan Umum Jakarta Barat membuat dermaga kayu di dekat Pintu Air Cengkareng Drain, Jakarta Barat. Dermaga itu akan digunakan untuk pelatihan simulasi penanggulangan banjir pada Minggu (9/11/2014).

Pengawas Wilayah Kecamatan Cengkareng Suku Dinas PU Tata Air Jakarta Barat Slamet mengatakan, pelatihan akan diikuti antara lain Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, Wali Kota Jakarta Barat, Dinas Pekerjaan Umum, Dinas Sosial, Dinas Kebersihan, kepolisian, Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan, serta masyarakat umum.

Dalam pelatihan itu akan ada skenario hujan deras yang menyebabkan banjir di sekitar rumah warga. Saat hujan deras, radio pemancar akan memberikan informasi kepada dinas terkait. Dinas kemudian mengambil tindakan penyelamatan warga. Dalam skenario itu akan digambarkan pula kondisi saat sejumlah warga hanyut di sungai serta ada penjarahan rumah warga.

Slamet mengatakan, untuk mengantisipasi banjir, petugas kebersihan Jakarta Barat juga secara rutin menangkut sampah di sekitar Pintu Air Cengkareng Draine. Adam Fatoni (35), penjaga Pintu Air Cengkareng Draine mengatakan, setiap pagi petugas membersihkan sampah di sekitar pintu air.

Menurut Slamet, saat debit air tinggi keberadaan sampah akan menghambar aliran air. Debit air normal di Pintu Air Cengkareng Draine adalah 200 meter kubik per detik. Saat hujan deras, debitnya bisa mencapai 350 meter kubik per detik. Debit air yang terlalu tinggi menyebabkan banjir di Wilayah Rawa Buaya, Jakarta Barat.

Di tempat lain, Ketua RW 007 Kelurahan Kapuk, Cengkareng, Jakarta Barat, Imam Cahyo Roso, mengeluhkan penanganan limbah rumah potong hewan (RPH) babi yang tak kunjung rampung.

”Bagaimana ini? Ini sudah dekat musim hujan. Limbah RPH bakal kembali meluap ke rumah warga. Sampai sekarang memang saluran air di Jalan Peternakan I dan II masih dikerjakan. Tapi, saya lihat sampai sekarang masih jalan di tempat. Lumpurnya enggak pernah diangkat. Mana janji wali kota?” ujarnya.

Sebelumnya, Maret 2014, Wali Kota Jakbar Anas Efendi menjanjikan pemindahan dan pengoperasian RPH yang baru yang lebih memenuhi syarat kesehatan lingkungan. Namun, jangankan membuka RPH baru, perbaikan dan pembangunan jaringan saluran pun nyaris terhenti.

Ahli Hidrologi Universitas Indonesia Firdaus Ali mengingatkan agar pemerintah pusat ataupun Pemerintah Provinsi DKI segera menyiapkan langkah jangka pendek menghadapi musim hujan. Inilah saatnya menjalin kerja sama antarpihak terkait menanggulangi banjir. (WIN/NDY/JAL/DNA)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Gibran Janji Dorong Pemerataan Pembangunan di Seluruh Indonesia

Gibran Janji Dorong Pemerataan Pembangunan di Seluruh Indonesia

Megapolitan
Kondisi Rumah Galihloss Mendadak Sepi Setelah Dugaan Penistaan Agama Mencuat, Tetangga: Mereka Sudah Pergi

Kondisi Rumah Galihloss Mendadak Sepi Setelah Dugaan Penistaan Agama Mencuat, Tetangga: Mereka Sudah Pergi

Megapolitan
Polisi Temukan 'Tisu Magic' hingga Lintah Papua di Kamar Kos Perempuan yang Tewas di Pulau Pari

Polisi Temukan "Tisu Magic" hingga Lintah Papua di Kamar Kos Perempuan yang Tewas di Pulau Pari

Megapolitan
Video Pencurian Mesin 'Cup Sealer' di Depok Viral di Media Sosial

Video Pencurian Mesin "Cup Sealer" di Depok Viral di Media Sosial

Megapolitan
Posko Aduan Penonaktifan NIK di Petamburan Beri Sosialisasi Warga

Posko Aduan Penonaktifan NIK di Petamburan Beri Sosialisasi Warga

Megapolitan
Ketua RW Syok Galihloss Ditangkap Polisi Terkait Kasus Penistaan Agama

Ketua RW Syok Galihloss Ditangkap Polisi Terkait Kasus Penistaan Agama

Megapolitan
Selain Sepi Pembeli, Alasan Pedagang di Pasar Induk Kramatjati Buang Pepaya karena Pasokan Berlimpah

Selain Sepi Pembeli, Alasan Pedagang di Pasar Induk Kramatjati Buang Pepaya karena Pasokan Berlimpah

Megapolitan
SDA DKI Bangun 5 Polder Baru dan Revitalisasi 2 Pompa 'Stasioner' untuk Tanggulangi Banjir

SDA DKI Bangun 5 Polder Baru dan Revitalisasi 2 Pompa "Stasioner" untuk Tanggulangi Banjir

Megapolitan
Gibran Kunjungi Rusun Muara Baru, Warga: Semoga Bisa Teruskan Kinerja Jokowi

Gibran Kunjungi Rusun Muara Baru, Warga: Semoga Bisa Teruskan Kinerja Jokowi

Megapolitan
Kunjungi Rusun Muara Baru, Gibran: Banyak Permasalahan di Sini

Kunjungi Rusun Muara Baru, Gibran: Banyak Permasalahan di Sini

Megapolitan
Sebelum Ditemukan Tewas Dibunuh Tantenya, Bocah 7 Tahun di Tangerang Sempat Hilang

Sebelum Ditemukan Tewas Dibunuh Tantenya, Bocah 7 Tahun di Tangerang Sempat Hilang

Megapolitan
ODGJ Diamankan Usai Mengamuk dan Hampir Tusuk Kakaknya di Cengkareng

ODGJ Diamankan Usai Mengamuk dan Hampir Tusuk Kakaknya di Cengkareng

Megapolitan
Pendaftaran PPK Pilkada Depok 2024 Dibuka, Berikut Syarat dan Ketentuannya

Pendaftaran PPK Pilkada Depok 2024 Dibuka, Berikut Syarat dan Ketentuannya

Megapolitan
Gibran Sambangi Rusun Muara Baru Usai Jadi Wapres Terpilih, Warga: Ganteng Banget!

Gibran Sambangi Rusun Muara Baru Usai Jadi Wapres Terpilih, Warga: Ganteng Banget!

Megapolitan
Sespri Iriana Jokowi hingga Farhat Abbas Daftar Penjaringan Cawalkot Bogor dari Partai Gerindra

Sespri Iriana Jokowi hingga Farhat Abbas Daftar Penjaringan Cawalkot Bogor dari Partai Gerindra

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com