Menurut seorang karyawan hotel yang enggan disebutkan identitasnya, mengatakan, sempat melihat Rubby berlalu-lalang beberapa kali keluar masuk hotel pada Senin (3/11) malam sekira pukul 21.00 hingga pukul 23.00. Karyawan itu mengaku sempat menegur Rubby.
"Ya, kita cuma negor aja, terus senyum. Nah, waktu malem kemaren, dia kelihatan beda, enggak kelihatan santai. Terus cuma senyum sedikit waktu kita sapa," ungkapnya, Rabu (5/11/2014).
Terkait dugaan bunuh diri dengan cara menembak kepala, karyawan itu mengaku tidak mendengar adanya suara letupan senjata. Beberapa temannya yang sedang bertugas membersihkan area lantai tiga hotel pun sama sekali tidak mengetahui adanya penembakan.
Awal mula ditemukannya korban telah tewas bersimbah darah justru saat beberapa karyawan hotel hendak membersihkan kamar korban. "Temen saya yang nemuin langsung teriak, soalnya dia yang liat pertama. Katanya kepalanya parah, darah udah ada di seprei, terus di sampingnya ada pistol," jelasnya.
Menurut dia, Rubby Suhardhy atau biasa dipanggil Robi, merupakan member tetap hotel mewah tersebut. Dia dikenalnya sebagai sosok yang ramah dan murah senyum. Pria bertubuh tegap itu pun selalu memberikan tip kepada karyawan hotel atas pelayanan yang diberikan.
Peristiwa tragis pada diri Rubby terjadi Selasa sekitar pukul 17.30. Dugaan bunuh diri muncul karena pada kepala korban terdapat bekas luka tembakan dan mengeluarkan darah. Petugas juga mengamankan selongsong peluru di lantai karpet, serta dompet berisi uang, KTP, kartu izin senpi peluru karet. Mayat korban pertama kali diketahui resepsionis hotel bernama Edgar dengan tiga temannya. (sab/dwi)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.