Surono sakit hati karena Rany tidak mau memberikan uang kepadanya untuk biaya memasukkan adik korban sebagai pegawai negeri sipil (PNS). Surono adalah PNS di Satpol PP Bekasi.
"Surono menjanjikan adik Rany bisa masuk PNS, syaratnya dengan menyerahkan uang terlebih dahulu sebesar Rp 50 juta. Tetapi, korban menolak," ujar Kapolsek Babelan Ajun Komisaris Ardi Rahananto, ketika dihubungi, Kamis (6/11/2014). [Baca: Manajer Perusahaan Tewas Dibunuh Mantan Suami]
Ardi mengatakan, kejadian ini berawal saat Surono mendatangi rumah Rany untuk meminta uang sebesar Rp 50 juta. Uang itu untuk syarat memasukkan adik Rany sebagai PNS.
Setelah ditolak, Surono tetap memaksa Rany untuk memberikan uang itu. Kesal karena tak juga diberi uang, Surono pun langsung menganiaya Rany hingga berdarah dan pingsan. Ketika Rany pingsan, Surono langsung mengambil ponsel milik korban.
Saat Rany sudah sadar, Surono malah menusuk leher Rany dengan menggunakan pisau dapur. "Setelah itu, dia cuci tangan di kamar mandi, kemudian mengunci Rany dan meninggalkan rumah itu," ujar Ardi.
Surono kini telah diamankan oleh polisi. Polisi juga mengamankan sejumlah barang bukti, seperti mobil Xenia B1577TKC, kaus, celana pendek, topi milik pelaku, kunci rumah, daster berlumuran darah milik Rany, dan peralatan rumah tangga lainnya milik Rany.
Rany yang berprofesi sebagai manajer perusahaan itu ditemukan tewas di rumahnya di Babelan, Bekasi, pada Selasa lalu. "Sudah tewas pada Jumat 31 Oktober 2014 lalu dan baru ditemukan empat hari kemudian, tepatnya pada Selasa, 4 November 2014," ujar Ardi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.