Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pekan Depan, UMP DKI Jakarta Ditetapkan

Kompas.com - 07/11/2014, 10:43 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Kebutuhan hidup layak (KHL) DKI 2014 telah ditetapkan sebesar Rp 2.538.174,31 pada Kamis (6/11/2014) malam. Nilai tersebut meningkat dari KHL 2013 sebesar Rp 2,2 juta.

Anggota Dewan Pengupahan dari unsur pengusaha, Sarman Simanjorang mengatakan pembahasan penetapan KHL 2014 berlangsung alot dan baru rampung sekitar pukul 22.30 WIB. Sebab baik pengusaha maupun buruh, masih berkeras dengan keinginannya masing-masing.

"Dari pihak pengusaha, menetapkan angka KHL sebesar Rp 2.490.474,31 per bulannya. Tapi buruh ngotot menuntut KHL ditambah Rp 200.000 agar mencapai Rp 2.690.474,31 per bulan agar nilai UMP-nya mencapai Rp 3 juta," kata Sarman, dalam pesan singkatnya kepada wartawan, di Jakarta, Jumat (7/11/2014).

Ia menjelaskan, pihak pengusaha merasa keberatan jika UMP 2015 meningkat hingga Rp 3 juta tiap bulannya. Oleh karena itu, Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) DKI sebagai salah satu unsur di Dewan Pengupahan memutuskan titik temu angka KHL sebesar Rp 2.538.174,31 tiap bulannya.

Rencananya rapat penetapan UMP DKI 2015 bakal diselenggarakan pekan depan. "Sidang penetapan UMP hari Rabu, 12 November pekan depan," kata Wakil Ketua Umum Kadin DKI itu.

Sementara itu Kepala Disnakertrans DKI Priyono mengatakan pihaknya menyepakati tiga item yang menjadi tuntutan buruh untuk ditingkatkan kualitasnya.

Tiga item itu adalah sewa air, transportasi, dan sewa rumah. Harga sewa rumah awalnya hanya Rp 671.000 tiap bulan ditingkatkan menjadi Rp 721.000 tiap bulannya.

"Hari ini rencananya langsung saya laporkan ke Plt Gubernur kalau KHL DKI nilainya Rp 2,538 juta. Kami hanya memberi rekomendasi, nanti yang menetapkan nilainya Gubernur dan kami umumkan ke publik," kata Priyono.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Alibi Pejabat Dishub DKI Pakai Mobil Dinas ke Puncak: Jenguk Teman yang Sakit

Alibi Pejabat Dishub DKI Pakai Mobil Dinas ke Puncak: Jenguk Teman yang Sakit

Megapolitan
Pejabat Dishub DKI Dicopot Usai Pakai Mobil Dinas ke Puncak dan Buang Sampah Sembarangan

Pejabat Dishub DKI Dicopot Usai Pakai Mobil Dinas ke Puncak dan Buang Sampah Sembarangan

Megapolitan
Cerita Porter Berusia 73 Tahun di Terminal Kampung Rambutan: Kadang Makan Nasi Cabai Saja...

Cerita Porter Berusia 73 Tahun di Terminal Kampung Rambutan: Kadang Makan Nasi Cabai Saja...

Megapolitan
Heru Budi Pastikan ASN Pemprov DKI Bolos Usai Libur Lebaran Akan Disanksi Tegas

Heru Budi Pastikan ASN Pemprov DKI Bolos Usai Libur Lebaran Akan Disanksi Tegas

Megapolitan
Heru Budi: Pemprov DKI Tak Ada WFH, Kan Sudah 10 Hari Libur...

Heru Budi: Pemprov DKI Tak Ada WFH, Kan Sudah 10 Hari Libur...

Megapolitan
Mulai Bekerja Usai Cuti Lebaran, ASN Pemprov DKI: Enggak Ada WFH

Mulai Bekerja Usai Cuti Lebaran, ASN Pemprov DKI: Enggak Ada WFH

Megapolitan
Suami di Jaksel Terjerat Lingkaran Setan Judi 'Online' dan Pinjol, Istri Dianiaya lalu Ditinggal Kabur

Suami di Jaksel Terjerat Lingkaran Setan Judi "Online" dan Pinjol, Istri Dianiaya lalu Ditinggal Kabur

Megapolitan
Jalan Gatot Subroto-Pancoran Mulai Ramai Kendaraan, tapi Masih Lancar

Jalan Gatot Subroto-Pancoran Mulai Ramai Kendaraan, tapi Masih Lancar

Megapolitan
KRL Jabodetabek Gangguan di Manggarai, Rute Bogor-Jakarta Terhambat

KRL Jabodetabek Gangguan di Manggarai, Rute Bogor-Jakarta Terhambat

Megapolitan
Menikmati Hari Libur Terakhir Lebaran di Ancol Sebelum Masuk Kerja

Menikmati Hari Libur Terakhir Lebaran di Ancol Sebelum Masuk Kerja

Megapolitan
Jalan Sudirman-Thamrin Mulai Ramai Kendaraan Bermotor, tapi Masih Lancar

Jalan Sudirman-Thamrin Mulai Ramai Kendaraan Bermotor, tapi Masih Lancar

Megapolitan
KRL Jabodetabek Mulai Dipadati Penumpang, Sampai Berebut Saat Naik dan Turun

KRL Jabodetabek Mulai Dipadati Penumpang, Sampai Berebut Saat Naik dan Turun

Megapolitan
Pemudik Keluhkan Sulit Cari 'Rest Area', padahal Fisik Kelelahan akibat Berkendara Berjam-jam

Pemudik Keluhkan Sulit Cari "Rest Area", padahal Fisik Kelelahan akibat Berkendara Berjam-jam

Megapolitan
Cerita Pemudik Kembali ke Jakarta Saat Puncak Arus Balik: 25 Jam di Jalan Bikin Betis Pegal

Cerita Pemudik Kembali ke Jakarta Saat Puncak Arus Balik: 25 Jam di Jalan Bikin Betis Pegal

Megapolitan
Keluhkan Oknum Porter Terminal Kampung Rambutan yang Memaksa, Pemudik: Sampai Narik Tas, Jadi Takut

Keluhkan Oknum Porter Terminal Kampung Rambutan yang Memaksa, Pemudik: Sampai Narik Tas, Jadi Takut

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com