JAKARTA, KOMPAS.com - Setelah dua kali sukses menyelenggarakan HAI Day, tahun ini Majalah Hai kembali menyelenggarakan acara serupa dengan tema "Regeneration".
Jika mendengar "HAI Day" mungkin yang terlintas di benak pikiran kita hanyalah sebuah festival musik yang tak jauh berbeda dengan pentas seni sekolah seperti umumnya. Namun banyaknya stand, permainan, workshop, dan pertunjukan seni membuat kita semakin betah berlama-lama di acara yang dihelat hingga Minggu (9/11/2014) esok.
"HAI Day bukan cuma sekedar konser musik. Walaupun memang musik menjadi lokomotif di atraksi utama, tapi Hai Day ini adalah Youth Festival, di mana anak muda bisa menyalurkan bakat kreativitas mereka di sini," kata Editor In Chief Majalah Hai, Dani Satrio, kepada Kompas.com, di Lapangan Parkir Timur Senayan, Jakarta, Sabtu (8/11/2014).
Hai Day 2014 terbagi dari beberapa area. Selain musik, Hai Day juga menampilkan teater, olahraga, art, enterpreneur, dan school competition. Panggung musik dibagi menjadi tiga panggung; panggung main stage yang dimeriahkan musisi papan atas ibu kota, school market stage yang dimeriahkan band-band sekolah, dan HAI mobile stage yang dimeriahkan oleh band-band indie yang sedang mulai mencoba menunjukkan eksistensi mereka.
Satu hal yang membedakan penyelenggaraan Hai Day tahun ini dengan tahun sebelumnya dengan tampilnya musisi internasional, dari Jepang. Seperti Amiaya, Cyntia, Doorothy Little Happy, Eir Aoi, Taro & Jiro, dan I Dont Like Monday. Pengunjung yang sebagian besar anak sekolah ini pun terlihat menikmati sajian musik yang berbeda-beda di tiap panggungnya.
Bergeser sedikit dari panggung musik, terlihat beberapa remaja yang sedang beradu ketangkasan menggocek dan menendang bola ke arah gawang. Ternyata anak-anak itu adalah peserta Milo Futsal Competition antar sekolah di Jakarta. Tak hanya kompetisi futsal, di stand Milo, pengunjung bisa ikut merasakan serunya pertandingan One On One Soccer Challenge dan Skateboard Competition.
Dari area teater, pengunjung dapat menikmati berbagai sajian hiburan menarik. Seperti pemutaran film dokumenter, penampilan Stand Up Comedy dari KompasTV, serta electronic dance music (EDM) session bersama DJ Yasmine. "Di area Art ada kompetisi yang membedakan dengan aksi kreativitas tahun lalu. Kalau tahun lalu, kami menyediakan papan putih dan bisa menggambar gravity di sana, tahun ini kami menyediakan secarik kain panjang dimana kalian bisa menggambar doodle art," kata Dani.
Dua hari penuh keseruan khas anak muda ini dapat dinikmati hanya dengan membayar tiket Rp 25 ribu tiap orang tiap harinya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.