Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polisi Selidiki Alasan Bus Rombongan Suporter Berhenti di Tol Jagakarsa

Kompas.com - 09/11/2014, 16:38 WIB
Jessi Carina

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Polisi menyelidiki penyebab berhentinya bus yang ditumpangi rombongan suporter Persib di Tol Jagakarsa, Jakarta Selatan, Minggu (9/11/2014) dini hari tadi, terutama berhentinya bus terdepan dalam rombongan ini.

"Memang masih kita dalami apa yang membuat bus di depan itu berhenti," ujar Kepala Satuan Reserse Kriminal Polres Jakarta Selatan Kompol Indra Siregar, ketika dihubungi.

Indra mengatakan, berhentinya rombongan bobotoh di Tol Jagakarsa itu menyebabkan kemacetan dan kendaraan di belakang rombongan itu pun terhenti.

Menurut Indra, beberapa kendaraan terpaksa memutar balik karena tak bisa melewati jalan yang tertutup oleh rombongan bobotoh. Apalagi, ketika itu bobotoh sedang berseteru dengan warga sehingga banyak kendaraan yang takut terkena lemparan batu jika nekat melintas.

Apalagi, Kepala Polsek Jagakarsa Kompol Husaima mengatakan, rombongan bobotoh-lah yang pertama kali melempar batu ke arah jalan arteri yang berdekatan dengan tol hingga memancing amarah pengendara yang kendaraannya terkena lemparan batu sampai terjadi keributan.

"Nah, ini yang kita dalami dong, apa penyebab bus berhenti hingga membuat warga terpancing," ujar Indra.

Sebelumnya, tawuran yang terjadi di Tol Jagakarsa, Jakarta Selatan, Minggu (9/11/2014) dini hari, dipastikan bukan keributan antarklub sepak bola.

Kepala Polsek Jagakarsa Komisaris Husaima mengatakan, kejadian ini melibatkan suporter Persib, bobotoh, yang melewati Tol Jagakarsa setelah berjalan dari Pelabuhan Merak. Kejadian berawal ketika rombongan bobotoh melintasi Tol Jagakarsa.

Husaima mengatakan, rombongan bobotoh memang sering kali berhenti selama perjalanan. Sekitar pukul 01.00, rombongan tersebut berhenti di pintu Tol Jagakarsa. Ada sekitar 60 kendaraan umum dan pribadi.

Setelah menghentikan rombongannya, kata dia, para suporter malah melemparkan batu ke luar tol, tepatnya ke arah jalan arteri yang berdampingan dengan tol tersebut. Batu-batu yang dilempari bobotoh mengenai kendaraan yang melintas.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Ambil Formulir Calon Wali Kota Bogor Lewat PDIP, tapi Belum Mengembalikan

Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Ambil Formulir Calon Wali Kota Bogor Lewat PDIP, tapi Belum Mengembalikan

Megapolitan
Tak Bisa Lagi Kerja Berat Jadi Alasan Lupi Tetap Setia Menarik Sampan meski Sepi Penumpang

Tak Bisa Lagi Kerja Berat Jadi Alasan Lupi Tetap Setia Menarik Sampan meski Sepi Penumpang

Megapolitan
Teman Siswa yang Gantung Diri di Palmerah Sebut Korban Tak Suka Cerita Masalah Apa Pun

Teman Siswa yang Gantung Diri di Palmerah Sebut Korban Tak Suka Cerita Masalah Apa Pun

Megapolitan
Demo di Depan Kedubes AS, Koalisi Musisi untuk Palestina Serukan Tiga Tuntutan Sebelum Membubarkan Diri

Demo di Depan Kedubes AS, Koalisi Musisi untuk Palestina Serukan Tiga Tuntutan Sebelum Membubarkan Diri

Megapolitan
Unjuk Rasa di Patung Kuda Diwarnai Lempar Botol dan Batu, Polisi: Tak Ada yang Terluka dan Ditangkap

Unjuk Rasa di Patung Kuda Diwarnai Lempar Botol dan Batu, Polisi: Tak Ada yang Terluka dan Ditangkap

Megapolitan
Cerita Tukang Ojek Sampan Pelabuhan Sunda Kelapa, Setia Menanti Penumpang di Tengah Sepinya Wisatawan

Cerita Tukang Ojek Sampan Pelabuhan Sunda Kelapa, Setia Menanti Penumpang di Tengah Sepinya Wisatawan

Megapolitan
Pendatang Baru di Jakarta Harus Didata agar Bisa Didorong Urus Pindah Domisili

Pendatang Baru di Jakarta Harus Didata agar Bisa Didorong Urus Pindah Domisili

Megapolitan
Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Bekerja Sebagai Pengajar di Kampus Jakarta

Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Bekerja Sebagai Pengajar di Kampus Jakarta

Megapolitan
Bentuk Unit Siaga SAR di Kota Bogor, Basarnas: Untuk Meningkatkan Kecepatan Proses Penyelamatan

Bentuk Unit Siaga SAR di Kota Bogor, Basarnas: Untuk Meningkatkan Kecepatan Proses Penyelamatan

Megapolitan
Aksi Pencurian Kotak Amal di Mushala Sunter Terekam CCTV

Aksi Pencurian Kotak Amal di Mushala Sunter Terekam CCTV

Megapolitan
Siswa SMP yang Gantung Diri di Jakbar Dikenal Sebagai Atlet Maraton

Siswa SMP yang Gantung Diri di Jakbar Dikenal Sebagai Atlet Maraton

Megapolitan
Detik-detik Mencekam Kebakaran Toko 'Saudara Frame': Berawal dari Percikan Api, Lalu Terdengar Teriakan Korban

Detik-detik Mencekam Kebakaran Toko "Saudara Frame": Berawal dari Percikan Api, Lalu Terdengar Teriakan Korban

Megapolitan
Polisi Periksa Saksi-saksi Terkait Perempuan yang Ditemukan Tewas di Pulau Pari

Polisi Periksa Saksi-saksi Terkait Perempuan yang Ditemukan Tewas di Pulau Pari

Megapolitan
Massa Aksi yang Menuntut MK Adil Terkait Hasil Pemilu 2024 Bakar Ban Sebelum Bubarkan Diri

Massa Aksi yang Menuntut MK Adil Terkait Hasil Pemilu 2024 Bakar Ban Sebelum Bubarkan Diri

Megapolitan
Massa Pendukung Prabowo-Gibran Juga Demo di Patung Kuda, tapi Beberapa Orang Tak Tahu Isi Tuntutan

Massa Pendukung Prabowo-Gibran Juga Demo di Patung Kuda, tapi Beberapa Orang Tak Tahu Isi Tuntutan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com