Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ahok Akui Sering "Todong" Bantuan ke Swasta

Kompas.com - 10/11/2014, 12:06 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama merasa senang karena mendapatkan bantuan berupa sebuah unit bus transjakarta dan peluncuran logo baru transjakarta, tepat pada Hari Pahlawan, 10 November.

Unit bus transjakarta itu merupakan sumbangan dari tiga perusahaan, yakni PT Wahana Artha Group, PT Saratoga, dan PT Daya Adicipta Mustika.

Di depan para petinggi dan pengusaha itu, pria yang akrab disapa Ahok itu mengungkapkan alasannya mengapa lebih senang "menodong" bantuan CSR perusahaan swasta daripada menganggarkan pengadaan barang di dalam APBD.

"Saya waktu itu pernah bilang ke mantan bos Astra untuk memberikan DKI bus Scania. Kata dia (mantan Bos Astra) ya sudah langsung diberikan saja bus nya, pas saya bilang terimakasih Astra telah menyumbang bus Scania, pejabat (Astra) lainnya kebingungan dan bilang 'kapan gue nyumbang bus ke DKI', yang penting sudah dikasih. Hahahaha," kata Ahok disertai tawa, di lapangan Silang Monas, Jakarta, Senin pagi.

"Kami bukan berarti enggak mampu membeli (bus), tapi swasta itu tahu persis harga satuan busnya berapa dan tidak mungkin di-mark-up uangnya," kata Ahok lagi.

Oleh karena itu, ia juga meminta perusahaan swasta banyak-banyak menyumbang bus tingkat wisata dan truk sampah.

Ahok mengaku sudah kapok melakukan pengadaan bus melalui Dinas Perhubungan DKI Jakarta. Sebab, menurut dia, masih banyak "permainan" antara SKPD (satuan kerja perangkat daerah) dengan perusahaan pemenang tender pengadaan bus.

"Dishub itu membeli bus dengan mutu yang enggak jelas tapi harganya jauh di atas bus yang jelas mutunya. Oleh karena itu, saya bersama Pak Jokowi waktu masih menjabat sebagai Gubernur memutuskan untuk pengadaan bus melalui PT Transjakarta dan kami lagi-lagi membajak pihak swasta untuk menjadi direksi PT Transjakarta. Jadi di dalam PT Transjakarta itu ada orang perbankan, kereta api, marinir jenderalnya. Hahahaha," lanjut Ahok.

Sementara itu Dirut PT Transjakarta ANS Kosasih mengatakan, di Hari Pahlawan ini, PT Transjakarta memberi beberapa layanan bagi warga Jakarta, yakni program e-ticketing sebesar Rp 10 mulai dari pukul 05.00-00.00 WIB.

Kemudian, pihaknya juga meluncurkan logo baru transjakarta. Logo baru ini terpilih seusai sayembara yang diselenggarakan hingga 28 September 2014 lalu.

Logo baru ini, kata Kosasih, dengan warna yang lebih "friendly" dan mewakili semangat warga Jakarta. Nantinya seluruh unit bus baru yang dibeli akan menggunakan logo ini. Untuk sumbangan unit bus baru tiga perusahaan, lanjut dia, telah memenuhi spesifikasi transportasi massal nyaman yang diharapkan Ahok.

Bus itu memiliki kapasitas 140 tempat duduk dan ramah bagi penyandang disabilitas serta memiliki pegangan rendah yang dapat dijangkau perempuan.

"Transjakarta gandeng merek Scania dari Swedia dan dua tahun ini kami coba mencapai target 850 bus baru. Akhir tahun ini seluruh koridor, bahkan koridor IV dan VI sudah full menggunakan e-ticketing dan terus bekerja sama dengan kepolisian untuk sterilisasi jalur transjakarta," kata Kosasih.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bisakah Beli Tiket Masuk Ancol On The Spot?

Bisakah Beli Tiket Masuk Ancol On The Spot?

Megapolitan
Keseharian Galihloss di Mata Tetangga, Kerap Buat Konten untuk Bantu Perekonomian Keluarga

Keseharian Galihloss di Mata Tetangga, Kerap Buat Konten untuk Bantu Perekonomian Keluarga

Megapolitan
Kajari Jaksel Harap Banyak Masyarakat Ikut Lelang Rubicon Mario Dandy

Kajari Jaksel Harap Banyak Masyarakat Ikut Lelang Rubicon Mario Dandy

Megapolitan
Datang Posko Pengaduan Penonaktifkan NIK di Petamburan, Wisit Lapor Anak Bungsunya Tak Terdaftar

Datang Posko Pengaduan Penonaktifkan NIK di Petamburan, Wisit Lapor Anak Bungsunya Tak Terdaftar

Megapolitan
Dibacok Begal, Pelajar SMP di Depok Alami Luka di Punggung

Dibacok Begal, Pelajar SMP di Depok Alami Luka di Punggung

Megapolitan
Ketua DPRD DKI Kritik Kinerja Pj Gubernur, Heru Budi Disebut Belum Bisa Tanggulangi Banjir dan Macet

Ketua DPRD DKI Kritik Kinerja Pj Gubernur, Heru Budi Disebut Belum Bisa Tanggulangi Banjir dan Macet

Megapolitan
Rampas Ponsel, Begal di Depok Bacok Bocah SMP

Rampas Ponsel, Begal di Depok Bacok Bocah SMP

Megapolitan
“Semoga Prabowo-Gibran Lebih Bagus, Jangan Kayak yang Sudah”

“Semoga Prabowo-Gibran Lebih Bagus, Jangan Kayak yang Sudah”

Megapolitan
Ketua DPRD: Jakarta Globalnya di Mana? Dekat Istana Masih Ada Daerah Kumuh

Ketua DPRD: Jakarta Globalnya di Mana? Dekat Istana Masih Ada Daerah Kumuh

Megapolitan
Gerindra dan PKB Sepakat Berkoalisi di Pilkada Bogor 2024

Gerindra dan PKB Sepakat Berkoalisi di Pilkada Bogor 2024

Megapolitan
Anggaran Kelurahan di DKJ 5 Persen dari APBD, F-PKS: Kualitas Pelayanan Harus Naik

Anggaran Kelurahan di DKJ 5 Persen dari APBD, F-PKS: Kualitas Pelayanan Harus Naik

Megapolitan
Mobil Mario Dandy Dilelang, Harga Dibuka Rp 809 Juta

Mobil Mario Dandy Dilelang, Harga Dibuka Rp 809 Juta

Megapolitan
Jual Foto Prabowo-Gibran, Pedagang Pigura di Jakpus Prediksi Pendapatannya Bakal Melonjak

Jual Foto Prabowo-Gibran, Pedagang Pigura di Jakpus Prediksi Pendapatannya Bakal Melonjak

Megapolitan
Periksa Kejiwaan Anak Pembacok Ibu di Cengkareng, Polisi: Pelaku Lukai Tubuhnya Sendiri

Periksa Kejiwaan Anak Pembacok Ibu di Cengkareng, Polisi: Pelaku Lukai Tubuhnya Sendiri

Megapolitan
Fahira Idris Paparkan 5 Parameter Kota Tangguh Bencana yang Harus Dipenuhi Jakarta sebagai Kota Global

Fahira Idris Paparkan 5 Parameter Kota Tangguh Bencana yang Harus Dipenuhi Jakarta sebagai Kota Global

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com