Dalam pertemuan itu, hadir Imam Besar sekaligus mantan Ketua Umum Front Pembela Islam (FPI) Rizieq Shihab. Dia membeberkan alasannya untuk menolak Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur DKI Jakarta Basuki "Ahok" Tjahaja Purnama sebagai gubernur DKI. [Baca: Massa FPI dan Buruh Kepung Kantor Ahok, Pengamanan Dikerahkan Maksimal]
Jika pemerintah tetap melantik Basuki, Rizieq meminta DPRD dari Koalisi Merah Putih (KMP) tidak menerima pelantikan tersebut. Ia mengajukan gubernur tandingan untuk memerintah DKI Jakarta. [Baca: Ahok: FPI Itu Mempermalukan Nama Islam]
"Andai kata Ahok dilantik, KMP tidak mungkin buat gubernur tandingan, DPRD gunakan interpelasi. Kami yang akan lantik gubernur tandingan, sampai KMP bisa dapatkan gubernur definitif," ujar Rizieq di ruang Gedung DPRD DKI, Senin.
Dia mengatakan, jangan sampai ada hal yang mengganggu keamanan. Ia pun meminta agar tidak ada yang melantik Ahok menjadi gubernur DKI Jakarta.
"Kami mendukung melantik gubernur tandingan. Sampai ada rekonsiliasi sampai Ahok tidak bisa diterima," kata dia. DPRD juga diminta membuat konferensi pers agar masyarakat jelas tanpa ada provokasi. "Kalau main paksa, kita bisa main paksa," ucap dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.