Ketua Gerakan Masyarakat Jakarta (GMJ) itu juga menuturkan bahwa Pelaksana Tugas Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok tidak lagi dapat dukungan dari warga Jakarta. [Baca: FPI Bikin Gubernur Tandingan, Ahok Tertawa Terbahak-bahak]
"Kami menyerap aspirasi masyarakat, tidak ada tawar-menawar, Ahok harus turun. Artinya begini, kalau suara masyarakat tidak dilayani, dan DPRD tidak bisa berbuat apa-apa, apa salahnya (saya jadi gubernur)," ujar Fahrurrozi di depan Balai Kota DKI, Senin (10/11/2014). [Baca: Ahok: FPI Itu Mempermalukan Nama Islam]
Meski demikian, Fahrurrozi menganggap penyebutan namanya menjadi gubernur tandingan adalah sekadar sebutan spontan. Menurut dia, membuat tandingan itu mencontoh kondisi di Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) yang terbelah menjadi dua kubu.
Massa dari FPI, Forum Umat Islam (FUI), dan GMJ berjanji akan tetap berupaya menentang dan mencegah Ahok dilantik menjadi gubernur DKI. Mereka menuding Ahok sudah tidak pantas menjadi seorang pemimpin karena sering berbicara sembarangan dan menyinggung perasaan orang lain.
"Kalau Ahok dicalonin lagi, dia juga pasti enggak bakal terpilih. Paling-paling hanya satu persen suara," kata Fahrurrozi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.