Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tinggi, Indikasi Kelalaian Pengelola Proyek Galian Drainase

Kompas.com - 11/11/2014, 14:00 WIB
BEKASI, KOMPAS.com — Kepolisian Resor Kota Bekasi menduga tingkat indikasi kelalaian pelaksana proyek galian drainase di Jalan Transyogi, Bekasi, cukup tinggi. Dugaan tersebut muncul dari olah lapangan di titik galian proyek yang menyebabkan seorang pengendara motor terjatuh, akhir pekan lalu.

”Pada saat kami cek, Sabtu lalu, di sana tidak ada barrier atau penahan yang cukup, tidak ada lampu kelap-kelip, dan jarak seng penahan ke lubang sangat dekat. Hal ini tidak sesuai dengan analisis dampak lalu lintas yang disyaratkan,” tutur Kepala Satuan Lalu Lintas Polresta Bekasi Komisaris Heri Omposunggu, di Bekasi, Senin (10/11/2014).

Meski begitu, kata Heri, hal ini sifatnya masih indikasi karena belum dilakukan gelar perkara. Untuk itu, pihaknya telah memanggil penanggung jawab proyek guna memberikan penjelasan terkait keamanan proyek.

”Pelaksana proyek memberikan penjelasan terkait standar operasional yang diberlakukan. Kami juga menunggu pemulihan kondisi korban sampai bisa dimintai keterangan,” ujarnya.

Pada Sabtu dini hari lalu, seorang pengendara motor, Wiwin Setyawan (31), terjatuh ke lubang galian sedalam lebih kurang 9,6 meter. Wiwin yang menderita patah tulang belakang dan memar di sebagian tubuhnya harus menunggu sekitar dua jam sebelum diangkat dari dasar lubang galian. Pada pukul 08.30, Wiwin akhirnya bisa diangkat dan segera dibawa ke Rumah Sakit Thamrin. [Baca: Galian di Transyogi Memakan Korban)

Lubang tempat Wiwin terperosok adalah salah satu dari 28 lubang proyek pembangunan drainase yang dikerjakan PT Rosa Lisca. Lubang galian itu berderet dari Kranggan hingga Kali Cikeas sepanjang 2 kilometer.

Utamakan keamanan

Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi menegaskan, pelaksana proyek agar mengutamakan keselamatan pengguna jalan. Tidak hanya di Transyogi, tetapi juga di semua proyek yang lokasinya berada di badan jalan.

”Hal ini agar tidak terjadi lagi kecelakaan serupa. Itu bukan proyek pemerintah (kota), tetapi Kepala Dinas Pekerjaan Umum saya perintahkan menjenguk korban,” ujar Rahmat.

Setelah kecelakaan itu, pelaksana proyek drainase di Transyogi melengkapi pengamanan di sekitar galian. Di setiap lubang dipasangi lampu utama dan untaian lampu kelap-kelip. Pagar seng diletakkan agak jauh dari bibir lubang serta diperkuat dengan karung penahan yang ditaruh di depan dan belakang seng agar tidak mudah jebol apabila ditabrak pengguna jalan. (JAL)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Minta Polisi Periksa Riwayat Pelanggaran Hukum Sopir Fortuner Arogan Berpelat Dinas TNI, Pakar: Agar Jera

Minta Polisi Periksa Riwayat Pelanggaran Hukum Sopir Fortuner Arogan Berpelat Dinas TNI, Pakar: Agar Jera

Megapolitan
Diwarnai Aksi Lempar Botol dan Batu, Unjuk Rasa di Patung Kuda Dijaga Ketat Polisi

Diwarnai Aksi Lempar Botol dan Batu, Unjuk Rasa di Patung Kuda Dijaga Ketat Polisi

Megapolitan
Basarnas Resmikan Unit Siaga SAR di Kota Bogor

Basarnas Resmikan Unit Siaga SAR di Kota Bogor

Megapolitan
Ratusan Orang Tertipu Beasiswa S3 ke Filipina, Total Kerugian Hingga Rp 6 Miliar

Ratusan Orang Tertipu Beasiswa S3 ke Filipina, Total Kerugian Hingga Rp 6 Miliar

Megapolitan
Farhat Abbas Daftar Jadi Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Farhat Abbas Daftar Jadi Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Megapolitan
Siswa SMP di Palmerah Ditemukan Gantung Diri di Kamarnya

Siswa SMP di Palmerah Ditemukan Gantung Diri di Kamarnya

Megapolitan
Selain ke Gerindra, Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Juga Mendaftar Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Selain ke Gerindra, Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Juga Mendaftar Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Megapolitan
Keluarga Pemilik Toko Bingkai 'Saudara Frame' yang Kebakaran Dikenal Dermawan

Keluarga Pemilik Toko Bingkai "Saudara Frame" yang Kebakaran Dikenal Dermawan

Megapolitan
Ratusan Orang Tertipu Beasiswa S3 di Filipina, Percaya karena Pelaku Pernah Berangkatkan Mahasiswa

Ratusan Orang Tertipu Beasiswa S3 di Filipina, Percaya karena Pelaku Pernah Berangkatkan Mahasiswa

Megapolitan
 Aksi Lempar Botol Warnai Unjuk Rasa di Patung Kuda

Aksi Lempar Botol Warnai Unjuk Rasa di Patung Kuda

Megapolitan
Polisi Belum Bisa Pastikan 7 Korban Kebakaran 'Saudara Frame' Satu Keluarga atau Bukan

Polisi Belum Bisa Pastikan 7 Korban Kebakaran "Saudara Frame" Satu Keluarga atau Bukan

Megapolitan
Demo di Depan Kedubes AS, Koalisi Musisi Bersama Kontras Tuntut Kemerdekaan Palestina

Demo di Depan Kedubes AS, Koalisi Musisi Bersama Kontras Tuntut Kemerdekaan Palestina

Megapolitan
Massa Gelar Demo di Patung Kuda, Tuntut MK Adil Terkait Hasil Pemilu 2024

Massa Gelar Demo di Patung Kuda, Tuntut MK Adil Terkait Hasil Pemilu 2024

Megapolitan
Ada Demo di Patung Kuda, Arus Lalin Menuju Harmoni via Jalan Medan Merdeka Barat Dialihkan

Ada Demo di Patung Kuda, Arus Lalin Menuju Harmoni via Jalan Medan Merdeka Barat Dialihkan

Megapolitan
Ini Daftar Identitas Korban Kebakaran 'Saudara Frame'

Ini Daftar Identitas Korban Kebakaran "Saudara Frame"

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com