”Pada saat kami cek, Sabtu lalu, di sana tidak ada barrier atau penahan yang cukup, tidak ada lampu kelap-kelip, dan jarak seng penahan ke lubang sangat dekat. Hal ini tidak sesuai dengan analisis dampak lalu lintas yang disyaratkan,” tutur Kepala Satuan Lalu Lintas Polresta Bekasi Komisaris Heri Omposunggu, di Bekasi, Senin (10/11/2014).
Meski begitu, kata Heri, hal ini sifatnya masih indikasi karena belum dilakukan gelar perkara. Untuk itu, pihaknya telah memanggil penanggung jawab proyek guna memberikan penjelasan terkait keamanan proyek.
”Pelaksana proyek memberikan penjelasan terkait standar operasional yang diberlakukan. Kami juga menunggu pemulihan kondisi korban sampai bisa dimintai keterangan,” ujarnya.
Pada Sabtu dini hari lalu, seorang pengendara motor, Wiwin Setyawan (31), terjatuh ke lubang galian sedalam lebih kurang 9,6 meter. Wiwin yang menderita patah tulang belakang dan memar di sebagian tubuhnya harus menunggu sekitar dua jam sebelum diangkat dari dasar lubang galian. Pada pukul 08.30, Wiwin akhirnya bisa diangkat dan segera dibawa ke Rumah Sakit Thamrin. [Baca: Galian di Transyogi Memakan Korban)
Lubang tempat Wiwin terperosok adalah salah satu dari 28 lubang proyek pembangunan drainase yang dikerjakan PT Rosa Lisca. Lubang galian itu berderet dari Kranggan hingga Kali Cikeas sepanjang 2 kilometer.
Utamakan keamanan
Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi menegaskan, pelaksana proyek agar mengutamakan keselamatan pengguna jalan. Tidak hanya di Transyogi, tetapi juga di semua proyek yang lokasinya berada di badan jalan.
”Hal ini agar tidak terjadi lagi kecelakaan serupa. Itu bukan proyek pemerintah (kota), tetapi Kepala Dinas Pekerjaan Umum saya perintahkan menjenguk korban,” ujar Rahmat.
Setelah kecelakaan itu, pelaksana proyek drainase di Transyogi melengkapi pengamanan di sekitar galian. Di setiap lubang dipasangi lampu utama dan untaian lampu kelap-kelip. Pagar seng diletakkan agak jauh dari bibir lubang serta diperkuat dengan karung penahan yang ditaruh di depan dan belakang seng agar tidak mudah jebol apabila ditabrak pengguna jalan. (JAL)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.