Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lagi, Air Keras Jadi Senjata Tawuran

Kompas.com - 12/11/2014, 17:02 WIB
JAKARTA, KOMPAS.com — Tawuran antar-pelajar dengan menggunakan air keras untuk melumpuhkan lawannya kembali terjadi. Pada Juni 2013, siswa SMK Negeri 1 Budi Utomo, Jakarta Pusat, RN alias Tompel, menjadi pelaku penyiraman air keras terhadap siswa yang menumpangi bus PPD 213 jurusan Kampung Melayu-Grogol.

Penyerangan dengan cairan kimia itu menyebabkan 13 penumpang, dua di antaranya pelajar SMA, terluka. Kini, tiga siswa SMK Negeri 1 Budi Utomo justru menjadi korban penyiraman air keras.

Ketiga korban adalah siswa kelas XI SMK Negeri 1 Budi Utomo, yakni Zulfikar (16), Irfan (15), dan Wahyu (16). Akibat siraman air keras itu, Zulfikar terluka parah di wajah sebelah kanan dan punggungnya. Irfan pun luka parah di wajah, sedangkan Wahyu mengalami luka di bagian kaki.

Zulfikar yang masih beristirahat di rumah, Selasa (11/11), mengatakan, penyerangan dengan air keras itu terjadi pada Jumat lalu saat dia dan dua temannya melintas di Jalan DI Panjaitan dekat Pintu Tol Pedati, Jatinegara, Jakarta Timur, dengan mengendarai sepeda motor. Secara tiba-tiba datang 10 pelajar berseragam putih abu-abu menyerangnya. Salah satu penyerang itu menyiramkan air keras yang dibawa dengan botol kaca.

”Saat air itu disiramkan ke wajah saya, langsung terasa terbakar di wajah. Mata saya tak bisa melihat. Warga yang membantu saya membersihkan air keras dari wajah saya. Bahkan, kaus saya sobek terkena cairan itu,” ucap Zulfikar.

Setelah mendapat perawatan di rumah sakit, Zulfikar kini bisa melihat meski matanya masih memerah.

Zulfikar mengaku saat itu dia dan teman-temannya sedang dalam perjalanan pulang dari belajar kelompok di rumah kawannya. Dia dan teman-temannya pun hanya mengenakan kaus dan celana seragam sekolah abu-abu.

”Kemungkinan para pelajar itu memang berniat menyerang saya,” katanya. Apalagi Zulfikar mengakui, dia pernah terlibat dalam beberapa tawuran.

Kepala Subbagian Humas Polres Metro Jakarta Timur Komisaris Sri Bhayakari mengatakan, penyidik di Polsek Jatinegara masih mendalami kasus tawuran antarpelajar dengan air keras itu. Penyiram air keras masih terus diburu.

Selasa sore, tawuran antar-pelajar SMP terjadi di bawah jalan layang Jatinegara. Sebanyak enam pelajar yang terlibat ditangkap polisi yang sedang berpatroli dan digelandang ke Polsek Jatinegara. (MDN)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kekecewaan Pedagang yang Terpaksa Buang Puluhan Ton Pepaya di Pasar Induk Kramatjati karena Tak Laku

Kekecewaan Pedagang yang Terpaksa Buang Puluhan Ton Pepaya di Pasar Induk Kramatjati karena Tak Laku

Megapolitan
Kehebohan Warga Rusun Muara Baru Saat Kedatangan Gibran, Sampai Ada yang Kena Piting Paspampres

Kehebohan Warga Rusun Muara Baru Saat Kedatangan Gibran, Sampai Ada yang Kena Piting Paspampres

Megapolitan
Remaja Perempuan di Jaksel Selamat Usai Dicekoki Obat di Hotel, Belum Tahu Temannya Tewas

Remaja Perempuan di Jaksel Selamat Usai Dicekoki Obat di Hotel, Belum Tahu Temannya Tewas

Megapolitan
Gibran Janji Akan Evaluasi Program KIS dan KIP Agar Lebih Tepat Sasaran

Gibran Janji Akan Evaluasi Program KIS dan KIP Agar Lebih Tepat Sasaran

Megapolitan
Berkunjung ke Rusun Muara Baru, Gibran Minta Warga Kawal Program Makan Siang Gratis

Berkunjung ke Rusun Muara Baru, Gibran Minta Warga Kawal Program Makan Siang Gratis

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok: Tengah Malam ini Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok: Tengah Malam ini Berawan

Megapolitan
Rekam Jejak Chandrika Chika di Dunia Hiburan: Dari Joget 'Papi Chulo' hingga Terjerat Narkoba

Rekam Jejak Chandrika Chika di Dunia Hiburan: Dari Joget "Papi Chulo" hingga Terjerat Narkoba

Megapolitan
Remaja Perempuan Tanpa Identitas Tewas di RSUD Kebayoran Baru, Diduga Dicekoki Narkotika

Remaja Perempuan Tanpa Identitas Tewas di RSUD Kebayoran Baru, Diduga Dicekoki Narkotika

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Pedagang di Pasar Induk Kramatjati Buang Puluhan Ton Pepaya | Tante di Tangerang Bunuh Keponakannya

[POPULER JABODETABEK] Pedagang di Pasar Induk Kramatjati Buang Puluhan Ton Pepaya | Tante di Tangerang Bunuh Keponakannya

Megapolitan
Rute Mikrotrans JAK98 Kampung Rambutan-Munjul

Rute Mikrotrans JAK98 Kampung Rambutan-Munjul

Megapolitan
Bisakah Beli Tiket Masuk Ancol On The Spot?

Bisakah Beli Tiket Masuk Ancol On The Spot?

Megapolitan
Keseharian Galihloss di Mata Tetangga, Kerap Buat Konten untuk Bantu Perekonomian Keluarga

Keseharian Galihloss di Mata Tetangga, Kerap Buat Konten untuk Bantu Perekonomian Keluarga

Megapolitan
Kajari Jaksel Harap Banyak Masyarakat Ikut Lelang Rubicon Mario Dandy

Kajari Jaksel Harap Banyak Masyarakat Ikut Lelang Rubicon Mario Dandy

Megapolitan
Datang Posko Pengaduan Penonaktifkan NIK di Petamburan, Wisit Lapor Anak Bungsunya Tak Terdaftar

Datang Posko Pengaduan Penonaktifkan NIK di Petamburan, Wisit Lapor Anak Bungsunya Tak Terdaftar

Megapolitan
Dibacok Begal, Pelajar SMP di Depok Alami Luka di Punggung

Dibacok Begal, Pelajar SMP di Depok Alami Luka di Punggung

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com