Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Seusai Rapat Paripurna, Ahok Kewalahan Layani Ucapan Selamat

Kompas.com - 14/11/2014, 13:58 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Seusai rapat paripurna istimewa pengumuman Basuki Tjahaja Purnama menjadi Gubernur DKI Jakarta, para pejabat DKI, anggota DPRD, PNS DKI, dan warga ramai-ramai menyalami Basuki.

Para pengawal Basuki beserta personel kepolisian pun tampak kewalahan mengamankan dia. Tak hanya pihak pengaman, Basuki juga terlihat kewalahan menyalami satu per satu orang yang mengucapkan selamat kepadanya.

"Weits selamat nih jadi Gubernur," kata Ketua Fraksi Nasdem Bestari Barus kepada Basuki sambil merangkulnya, di Gedung DPRD DKI Jakarta, Jumat (14/11/2014).

Pria yang akrab disapa Ahok itu langsung membalas rangkulan Bestari. Tak hanya Bestari, terlihat anggota DPRD DKI lain juga menyalami serta mengucapkan selamat kepada Basuki, seperti Ida Mahmudah, Elyzabeth CH Mailoa, Dwi Rio Sambodo, Pantas Nainggolan, Pandapotan Sinaga, dan lainnya. [Baca: Ahok Resmi Jadi Gubernur DKI Jakarta, Ini Pernyataan Resmi DPRD]

Tak berhenti sampai di situ, sebanyak 44 anggota DPRD yang menghadiri rapat paripurna juga berfoto bersama Basuki. Mereka bersama-sama mengepalkan tangannya dan berseru, "Dukung". Basuki ikut tertawa mendengar dukungan para anggota Dewan.

Kemudian, saat keluar dari pintu ruang sidang paripurna, para pejabat DKI yang turut menghadiri rapat paripurna juga menyalami Basuki, seperti Kepala Dinas Pemadam Kebakaran DKI Subejo, Kepala Dinas Pertamanan dan Pemakaman DKI Nandar Sunandar, dan lainnya.

Pengawal pribadi beserta kepolisian membentuk barikade mengawal Basuki. Kendati pengamanan begitu ketat, Basuki tetap melayani salaman dan ucapan selamat yang terus mengalir kepadanya. [Baca: Ahok Akan Jadi Kepala Daerah Pertama yang Dilantik Presiden]

"Bos, selamat jadi Gubernur," kata salah seorang warga di sela-sela wawancara Basuki dengan media. "Eh, apa kabarnya sudah lama banget enggak ketemu. Terima kasih ya," jawab Basuki tersenyum sambil menjulurkan tangannya melewati barisan polisi.

DPRD menggelar rapat paripurna istimewa pengumuman Basuki menjadi gubernur DKI Jakarta Jumat pagi.

Ketua DPRD DKI Jakarta Prasetyo Edi Marsudi membacakan Surat Keputusan (SK) Kemendagri nomor 121.32/4438/OTDA perihal mekanisme pengangkatan Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama menjadi Gubernur DKI Jakarta sisa masa jabatan tahun 2012-2017.

Empat pimpinan DPRD DKI kompak tidak menghadiri rapat paripurna, seperti M Taufik, Triwisaksana, Ferrial Sofyan, dan Abraham Lunggana. Tak hanya pimpinan, 62 anggota Dewan yang tergabung dalam Koalisi Merah Putih (KMP) tidak menghadiri rapat paripurna.

Berdasarkan Perppu Nomor 1 Tahun 2014 Pasal 203 tentang pemerintahan daerah, wakil kepala daerah berhak mengisi kekosongan jabatan yang ditinggalkan oleh kepala daerah. Maka dari itu, Basuki berhak menjadi kepala daerah menggantikan Jokowi hingga akhir masa jabatan pada 2017 mendatang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Anggaran Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Disorot, Dinas Citata: Itu Masih Perencanaan

Anggaran Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Disorot, Dinas Citata: Itu Masih Perencanaan

Megapolitan
Gerak Gerik NYP Sebelum Bunuh Wanita di Pulau Pari: Sempat Menyapa Warga

Gerak Gerik NYP Sebelum Bunuh Wanita di Pulau Pari: Sempat Menyapa Warga

Megapolitan
Tunggak Biaya Sewa, Warga Rusunawa Muara Baru Mengaku Dipersulit Urus Administrasi Akte Kelahiran

Tunggak Biaya Sewa, Warga Rusunawa Muara Baru Mengaku Dipersulit Urus Administrasi Akte Kelahiran

Megapolitan
Pedagang Bawang Pasar Senen Curhat: Harga Naik, Pembeli Sepi

Pedagang Bawang Pasar Senen Curhat: Harga Naik, Pembeli Sepi

Megapolitan
Baru Beraksi 2 Bulan, Maling di Tambora Curi 37 Motor

Baru Beraksi 2 Bulan, Maling di Tambora Curi 37 Motor

Megapolitan
'Otak' Sindikat Maling Motor di Tambora Ternyata Residivis

"Otak" Sindikat Maling Motor di Tambora Ternyata Residivis

Megapolitan
Perempuan yang Ditemukan di Pulau Pari Dicekik dan Dijerat Tali Sepatu hingga Tewas oleh Pelaku

Perempuan yang Ditemukan di Pulau Pari Dicekik dan Dijerat Tali Sepatu hingga Tewas oleh Pelaku

Megapolitan
PDI-P Mulai Jaring Nama Cagub DKI, Ada Ahok, Basuki Hadimuljono hingga Andika Perkasa

PDI-P Mulai Jaring Nama Cagub DKI, Ada Ahok, Basuki Hadimuljono hingga Andika Perkasa

Megapolitan
KTP 8,3 Juta Warga Jakarta Bakal Diganti Bertahap Saat Status DKJ Berlaku

KTP 8,3 Juta Warga Jakarta Bakal Diganti Bertahap Saat Status DKJ Berlaku

Megapolitan
Jasad Perempuan Dalam Koper di Bekasi Alami Luka di Kepala, Hidung dan Bibir

Jasad Perempuan Dalam Koper di Bekasi Alami Luka di Kepala, Hidung dan Bibir

Megapolitan
Dukcapil DKI: Penonaktifan NIK Warga Jakarta Bisa Tekan Angka Golput di Pilkada

Dukcapil DKI: Penonaktifan NIK Warga Jakarta Bisa Tekan Angka Golput di Pilkada

Megapolitan
Polisi: Mayat Dalam Koper di Cikarang Bekasi Seorang Perempuan Paruh Baya Asal Bandung

Polisi: Mayat Dalam Koper di Cikarang Bekasi Seorang Perempuan Paruh Baya Asal Bandung

Megapolitan
Pembunuh Wanita di Pulau Pari Curi Ponsel Korban dan Langsung Kabur ke Sumbar

Pembunuh Wanita di Pulau Pari Curi Ponsel Korban dan Langsung Kabur ke Sumbar

Megapolitan
Keluarga Ajukan Rehabilitasi, Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen di BNN Jaksel

Keluarga Ajukan Rehabilitasi, Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen di BNN Jaksel

Megapolitan
Warga Duga Ada Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru Seharga Rp 50 Juta oleh Oknum Pengelola

Warga Duga Ada Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru Seharga Rp 50 Juta oleh Oknum Pengelola

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com