JAKARTA, KOMPAS.com — Kepala Dinas Pengawasan dan Penertiban Bangunan DKI Jakarta I Putu Ngurah Indiana menilai, kasus tewasnya Amanda Dwi Nugroho (7) akibat tersetrum di dalam Senayan Trade Centre (STC), Jakarta Pusat, merupakan keteledoran pengelola gedung.
"Ini P2B tentunya tidak mungkin mengawasi semua bangunan di Jakarta. Gedung itu (STC) menempatkan neon box tanpa pengamanan maksimal akibatnya ada peristiwa tersetrum itu," ujar Putu kepada Kompas.com, Minggu (16/11/2014).
Putu mengatakan, STC merupakan tempat umum. Seharusnya, kata dia, kabel dan benda lain yang menimbulkan aliran listrik dibalut isolasi untuk menghindari orang tersetrum.
Menurut Putu, Amanda tersetrum akibat bersentuhan langsung dengan neon box yang berada di tembok bawah pagar pembatas. Anak itu, kata dia, mengeluarkan kaki melalui celah pagar pembatas.
"Dia (Amanda) tidak menggunakan alas kaki. Kalau sepintas dilihat, yang akibatkan tersetrum dari neon box dekat eskalator," tutur Putu.
Selama ini, tambahnya, kejadian serupa belum pernah terjadi. Peristiwa yang terjadi di pusat perbelanjaan selama ini, kata dia, adalah orang terjatuh dari lantai atas ke lantai bawah atau insiden di eskalator dengan korban anak-anak.
"Ini evaluasi untuk semua pengelola fasilitas umum supaya lebih berhati-hati," ujar Putu.
Sebelumnya, Amanda Dwi Nugroho tewas saat berada di sekitar pagar pembatas lantai satu gedung tersebut. Kepolisian Resor Metro Jakarta Pusat masih menyelidiki kasus ini.
Kasat Reskrim Polres Jakarta Pusat AKBP Tatan Dirsan Atmaja mengatakan, pihaknya hingga kini masih menduga bahwa korban menginjak neon box yang ada di sekitar pagar. Neon box itu dialiri listrik bertegangan tinggi.
Kemungkinan lainnya, ada aliran listrik di pagar tersebut karena kelalaian pengelola dalam merawat instalasi listrik. Karena itulah, pihaknya masih menelusuri ada atau tidaknya aliran listrik di pagar tersebut.
Saat kejadian, Amanda tengah tidak mengenakan alas kaki. Setelah tubuhnya tersengat listrik, ia jatuh. Menyadari wajah Amanda yang mulai membiru dan kaki dingin, orangtuanya langsung membawa anak tersebut ke Rumah Sakit Pusat Pertamina. Namun, nyawa Amanda tak tertolong.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.