Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kepala Dinas P2B DKI Salahkan STC soal Kasus Anak Tersetrum

Kompas.com - 16/11/2014, 13:41 WIB
Adysta Pravitra Restu

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com
 — Kepala Dinas Pengawasan dan Penertiban Bangunan DKI Jakarta I Putu Ngurah Indiana menilai, kasus tewasnya Amanda Dwi Nugroho (7) akibat tersetrum di dalam Senayan Trade Centre (STC), Jakarta Pusat, merupakan keteledoran pengelola gedung.

"Ini P2B tentunya tidak mungkin mengawasi semua bangunan di Jakarta. Gedung itu (STC) menempatkan neon box tanpa pengamanan maksimal akibatnya ada peristiwa tersetrum itu," ujar Putu kepada Kompas.com, Minggu (16/11/2014).

Putu mengatakan, STC merupakan tempat umum. Seharusnya, kata dia, kabel dan benda lain yang menimbulkan aliran listrik dibalut isolasi untuk menghindari orang tersetrum.

Menurut Putu, Amanda tersetrum akibat bersentuhan langsung dengan neon box yang berada di tembok bawah pagar pembatas. Anak itu, kata dia, mengeluarkan kaki melalui celah pagar pembatas.

"Dia (Amanda) tidak menggunakan alas kaki. Kalau sepintas dilihat, yang akibatkan tersetrum dari neon box dekat eskalator," tutur Putu.

Selama ini, tambahnya, kejadian serupa belum pernah terjadi. Peristiwa yang terjadi di pusat perbelanjaan selama ini, kata dia, adalah orang terjatuh dari lantai atas ke lantai bawah atau insiden di eskalator dengan korban anak-anak.

"Ini evaluasi untuk semua pengelola fasilitas umum supaya lebih berhati-hati," ujar Putu.

Sebelumnya, Amanda Dwi Nugroho tewas saat berada di sekitar pagar pembatas lantai satu gedung tersebut. Kepolisian Resor Metro Jakarta Pusat masih menyelidiki kasus ini.

Kasat Reskrim Polres Jakarta Pusat AKBP Tatan Dirsan Atmaja mengatakan, pihaknya hingga kini masih menduga bahwa korban menginjak neon box yang ada di sekitar pagar. Neon box itu dialiri listrik bertegangan tinggi.

Kemungkinan lainnya, ada aliran listrik di pagar tersebut karena kelalaian pengelola dalam merawat instalasi listrik. Karena itulah, pihaknya masih menelusuri ada atau tidaknya aliran listrik di pagar tersebut.

Saat kejadian, Amanda tengah tidak mengenakan alas kaki. Setelah tubuhnya tersengat listrik, ia jatuh. Menyadari wajah Amanda yang mulai membiru dan kaki dingin, orangtuanya langsung membawa anak tersebut ke Rumah Sakit Pusat Pertamina. Namun, nyawa Amanda tak tertolong.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Staf Khusus Bupati Kediri Ikut Daftar Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Staf Khusus Bupati Kediri Ikut Daftar Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Megapolitan
4 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang adalah Satu Keluarga

4 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang adalah Satu Keluarga

Megapolitan
Tangkap Komplotan Pencuri yang Beraksi di Pesanggrahan, Polisi Sita 9 Motor

Tangkap Komplotan Pencuri yang Beraksi di Pesanggrahan, Polisi Sita 9 Motor

Megapolitan
Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen, 7 Jenazah Korban Kebakaran 'Saudara Frame' Bisa Diidentifikasi Lewat Gigi

Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen, 7 Jenazah Korban Kebakaran "Saudara Frame" Bisa Diidentifikasi Lewat Gigi

Megapolitan
Melawan Saat Ditangkap, Salah Satu Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditembak Polisi

Melawan Saat Ditangkap, Salah Satu Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditembak Polisi

Megapolitan
Uang Korban Dipakai 'Trading', Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mengaku Siap Dipenjara

Uang Korban Dipakai "Trading", Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mengaku Siap Dipenjara

Megapolitan
Siswa SMP yang Gantung Diri di Palmerah Dikenal Aktif Bersosialisasi di Lingkungan Rumah

Siswa SMP yang Gantung Diri di Palmerah Dikenal Aktif Bersosialisasi di Lingkungan Rumah

Megapolitan
Identitas 7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' Berhasil Diidentifikasi

Identitas 7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" Berhasil Diidentifikasi

Megapolitan
Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Sebesar Rp 22 Miliar Tak Hanya untuk Perbaikan, tapi Juga Penambahan Fasilitas

Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Sebesar Rp 22 Miliar Tak Hanya untuk Perbaikan, tapi Juga Penambahan Fasilitas

Megapolitan
Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditangkap Polisi

Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditangkap Polisi

Megapolitan
Komisi A DPRD DKI Desak Pemprov DKI Kejar Kewajiban Pengembang di Jakarta soal Fasos Fasum

Komisi A DPRD DKI Desak Pemprov DKI Kejar Kewajiban Pengembang di Jakarta soal Fasos Fasum

Megapolitan
Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Ambil Formulir Calon Wali Kota Bogor Lewat PDIP, tapi Belum Mengembalikan

Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Ambil Formulir Calon Wali Kota Bogor Lewat PDIP, tapi Belum Mengembalikan

Megapolitan
Tak Bisa Lagi Kerja Berat Jadi Alasan Lupi Tetap Setia Menarik Sampan meski Sepi Penumpang

Tak Bisa Lagi Kerja Berat Jadi Alasan Lupi Tetap Setia Menarik Sampan meski Sepi Penumpang

Megapolitan
Teman Siswa yang Gantung Diri di Palmerah Sebut Korban Tak Suka Cerita Masalah Apa Pun

Teman Siswa yang Gantung Diri di Palmerah Sebut Korban Tak Suka Cerita Masalah Apa Pun

Megapolitan
Demo di Depan Kedubes AS, Koalisi Musisi untuk Palestina Serukan Tiga Tuntutan Sebelum Membubarkan Diri

Demo di Depan Kedubes AS, Koalisi Musisi untuk Palestina Serukan Tiga Tuntutan Sebelum Membubarkan Diri

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com