Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta, Bambang Musyawardana mengatakan, semula puncak musim penghujan di Jakarta diprediksi terjadi November 2014.
"Berdasarkan ramalan BMKG, puncak musim penghujan di Jakarta baru terjadi sekitar Januari - Februari 2015," ujar Bambang, Minggu (16/11/2014).
Padahal, kata Bambang, dana untuk menyewa pesawat dan teknologi milik Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) itu, terlanjur dianggarkan pada APBD DKI tahun 2014. "Artinya, anggaran yang sudah kami siapkan itu tidak boleh lagi dipakai. Karena sudah lewat tahun penganggarannya," kata dia.
Menurut Bambang, anggaran penggunaan TMC di Jakarta sebenarnya telah dialokasikan sejak Agustus lalu dengan nilai Rp 20 miliar.
Saat ini, anggaran untuk modifikasi cuaca itu telah dipindah pos-kan ke dalam anggaran darurat. "Kalau anggaran TMC tersebut ngotot dipakai juga, saya bisa dipenjara," katanya.
Ia menjelaskan, sesuai dengan namanya, anggaran darurat itu baru akan digunakan ketika ada situasi mendesak. Misalnya, untuk membantu penanganan warga yang terkena dampak banjir di Jakarta.
"Kalau Gubernur tetapkan kondisi darurat, kami pakai uangnya. Tetapi kalau tidak, ya tidak kami pakai. Jadi betul-betul tunggu on call dulu," ucapnya.
Meski tak menggunakan TMC, Bambang optimistis, instansinya lebih siap mengantisipasi banjir tahun ini hingga memasuki puncak musim penghujan tahun depan. "Sudah ada ratusan petugas yang kami latih untuk evakuasi korban banjir. Jadi kami siap," ujar dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.