Para pedagang khawatir aksi para pengunjuk rasa akan berimbas ke lapak mereka. Aksi ini dimotori para aktivis dari Himpunan Mahasiswa Islam, dimulai sejak pukul 21.30 WIB. Selain berorasi dan mengibarkan bendera, para pengunjuk rasa juga membakar ban di tengah jalan.
"Takut ricuh, mendingan tutup saja deh," ujar Usman (32), pedagang pecel ayam di jalan itu sembari membereskan kursi-kursi plastiknya. Kekhawatiran Usman makin menjadi-jadi saat para pengunjuk rasa mulai melemparkan bebatuan ke pagar proyek pembangunan di sekitar lokasi unjuk rasa.
Di antara teriakan para pengunjuk rasa terdengar seruan "Bakar pom bensin!". Suara batu beradu dengan seng penutup seng ditingkahi teriakan para pengunjuk rasa membuat situasi di kawasan Cikini terasa mencekam. "Apalagi mereka sambil ngacung-ngacungin bambu begitu. Serem," ujar Usman.
Pantauan Kompas.com, tidak hanya lapak pecel lele Usman saja yang memilih tutup lebih awal. Sejumlah lapak sejenis yang biasanya dibuka di trotoar sepanjang jalan itu juga tutup. Tidak terkecuali restoran cepat saji Kentucky Fried Chicken (KFC) dan McDonald's.
Seperti diberitakan sebelumnya, massa aksi dari HMI memblokade Jalan Cikini Raya. Arus lalu lintas dari Jalan Cikini Raya pun dibelokkan ke Jalan Raden Saleh.
Para pengunjuk rasa mempersoalkan kenaikan harga BBM bersubsidi yang akan berlaku efektif mulai Selasa (18/11/2014) pukul 00.00 WIB. Hingga menjelang tengah malam, sejumlah personel polisi dari satuan Pengendalian Masyarakat Brimob bersiaga di lokasi unjuk rasa, di tengah teriakan orasi dan aksi bakar ban yang masih berlangsung.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.