Ketua Panitia Pengadaan Tanah Jakarta Selatan Wahyu Haryadi, Senin (17/11), di Jakarta, menjelaskan, lahan yang termasuk dalam proyek mass rapid transit (MRT) tersebar di 10 kelurahan, yakni Lebak Bulus (121 bidang), Pondok Pinang (65), Cilandak Barat (160), Gandaria Selatan (49), Cipete Selatan (54), Cipete Utara (8), Pulong (100), Kramat Pela (10), Melawai (13), dan Gunung (32). Wilayah itu termasuk dalam pembangunan MRT tahap I (Lebak Bulus-Bundaran HI).
Dari jumlah itu, 235 bidang lahan selesai dibebaskan pada tahun 2013 dan lima lainnya dibebaskan tahun 2014. Sebanyak 372 bidang lahan masih dalam tahap musyawarah dan pemberkasan.
”Harga lahan yang terlalu tinggi dan tak sesuai dengan NJOP (nilai jual obyek pajak) menjadi pemicu sulitnya pembebasan,” kata Sekretaris Pemerintah Kota Jakarta Selatan itu.
Terjadi merata
Wahyu mengatakan, masalah pembebasan lahan terjadi merata di semua kelurahan. Di Kelurahan Kramat Pela, misalnya, harga lahan sesuai NJOP Rp 33 juta per meter persegi. Namun, ada warga yang meminta lahannya dibeli dengan harga Rp 50 juta per meter persegi.
Wakil Lurah Kramat Pela Adi Krisno mengatakan, warga beralasan, harga lahan di belakang bangunannya mencapai Rp 50 juta per meter persegi. ”Dia minta diganti sesuai harga itu karena bangunannya harus mundur 1 meter dari posisi semula. Dia ingin membeli lahan di belakang bangunannya,” kata Adi.
Masalah negosiasi harga lahan yang belum mencapai kesepakatan juga terjadi di Kelurahan Cilandak Barat. Di wilayah ini bidang lahan warga yang terpakai berukuran 1-619 meter per segi. Harga sesuai NJOP Rp 15 juta- Rp 16,25 juta per meter persegi.
”Beberapa warga kehilangan seluruh halaman depan bangunan mereka. Warga menanyakan apakah ada insentif bagi warga yang lahannya terpakai dalam jumlah besar. Karena itu kesepakatan belum terbentuk,” kata Lurah Cilandak Barat Mundari.
Meski masih banyak lahan belum dibebaskan, Direktur Utama PT MRT Dono Boestami menegaskan, proyek pembangunan MRT tetap berjalan sesuai rencana. ”Pemerintah provinsi sudah berkomitmen untuk menyelesaikan pembebasan lahan pada Desember 2014. Jadi, kami yakin pembangunan MRT akan berjalan sesuai rencana,” katanya. (DNA)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.