Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rencana Direlokasi ke Rusun, Ini Jawaban Warga Kampung Pulo

Kompas.com - 21/11/2014, 13:07 WIB
Robertus Belarminus

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com
- Beberapa warga Kampung Pulo mengaku bersedia dipindah dari tempat tinggal mereka terkait normalisasi Sungai Ciliwung. Namun, mereka meminta agar tuntutan ganti untung direalisasikan terlebih dulu.

Jack (42), warga RT 03 RW 03, Kampung Pulo, menyatakan, terkait rencana itu, ia dan warga lainnya sudah mendengar rencana relokasi tersebut. Dari informasi yang didapatnya, warga yang memiliki surat resmi akan diganti untung, namun tidak mendapatkan rusun. Sementara warga yang tidak punya surat-surat, lanjut Jack, akan dipindahkan ke rusun.

"Sebenarnya warga masyarakat Kampung Pulo berharap adanya pemberitahuan masalah penggantian. Warga maunya diganti dulu, baru dibongkar. Jangan dibongkar dulu baru ganti," kata Jack, kepada Kompas.com, di Gang V, Kampung Pulo, Jatinegara, Jakarta Timur, Jumat (21/11/2014).

Menurut Jack, warga yang memiliki surat-surat, berharap diganti untung sehingga mereka bisa membeli rumah lagi setelah diminta pindah. Adapun terkait penggantian bagi warga yang tak punya surat, namun disebut-sebut hanya diberi ganti rusun, ia tak mengetahui pasti soal ganti ruginya.

"Kalau yang enggak punya surat belum tahu," ujar Jack.

Jack menuturkan, sejauh ini belum ada pemberitahuan atau pembicaraan lagi dari instansi terkait masalah ganti rugi tersebut. "Kalau warga mendukung penuh masalah pemerintah (merelokasi) biar bagus enggak banjir. Cuma kita minta kejelasan soal pembayaran itu kapan," ujar Jack.

Soal banjir yang menjadi langganan, Jack mengaku warga sudah hampir terbiasa akan hal itu. "Warga mah, dari semenjak saya lahir, sudah ada banjir. Enggak jenuh. Kalau kayak kemarin itu, kayak ledeng bocor. 2007 itu setinggi atap," ujar Jack.

Meski demikian, ada pula warga yang jenuh dengan banjir. Seperti diungkapkan Nurdin (55), warga RT 04 RW 03 Kampung Pulo lainnya. Menurut dia, ia mendukung program pemerintah merelokasi warga. Asal, diberikan ganti untung.

"Jenuh juga sih emang kalau banjir, capai juga ngungsi. Terserah mau gusur kapan yang penting pindah diganti untung," ujarnya.

Nurdin mengaku, ia memiliki surat tanah berupa girik. Rumah yang ditempati juga berasal dari turun temurun. Menurut dia, dalam pertemuan di Kecamatan Jatinegara yang pernah diikutinya, penggantian hanya untuk warga yang mempunyai surat resmi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Staf Khusus Bupati Kediri Ikut Daftar Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Staf Khusus Bupati Kediri Ikut Daftar Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Megapolitan
4 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang adalah Satu Keluarga

4 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang adalah Satu Keluarga

Megapolitan
Tangkap Komplotan Pencuri yang Beraksi di Pesanggrahan, Polisi Sita 9 Motor

Tangkap Komplotan Pencuri yang Beraksi di Pesanggrahan, Polisi Sita 9 Motor

Megapolitan
Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen, 7 Jenazah Korban Kebakaran 'Saudara Frame' Bisa Diidentifikasi Lewat Gigi

Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen, 7 Jenazah Korban Kebakaran "Saudara Frame" Bisa Diidentifikasi Lewat Gigi

Megapolitan
Melawan Saat Ditangkap, Salah Satu Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditembak Polisi

Melawan Saat Ditangkap, Salah Satu Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditembak Polisi

Megapolitan
Uang Korban Dipakai 'Trading', Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mengaku Siap Dipenjara

Uang Korban Dipakai "Trading", Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mengaku Siap Dipenjara

Megapolitan
Siswa SMP yang Gantung Diri di Palmerah Dikenal Aktif Bersosialisasi di Lingkungan Rumah

Siswa SMP yang Gantung Diri di Palmerah Dikenal Aktif Bersosialisasi di Lingkungan Rumah

Megapolitan
Identitas 7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' Berhasil Diidentifikasi

Identitas 7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" Berhasil Diidentifikasi

Megapolitan
Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Sebesar Rp 22 Miliar Tak Hanya untuk Perbaikan, tapi Juga Penambahan Fasilitas

Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Sebesar Rp 22 Miliar Tak Hanya untuk Perbaikan, tapi Juga Penambahan Fasilitas

Megapolitan
Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditangkap Polisi

Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditangkap Polisi

Megapolitan
Komisi A DPRD DKI Desak Pemprov DKI Kejar Kewajiban Pengembang di Jakarta soal Fasos Fasum

Komisi A DPRD DKI Desak Pemprov DKI Kejar Kewajiban Pengembang di Jakarta soal Fasos Fasum

Megapolitan
Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Ambil Formulir Calon Wali Kota Bogor Lewat PDIP, tapi Belum Mengembalikan

Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Ambil Formulir Calon Wali Kota Bogor Lewat PDIP, tapi Belum Mengembalikan

Megapolitan
Tak Bisa Lagi Kerja Berat Jadi Alasan Lupi Tetap Setia Menarik Sampan meski Sepi Penumpang

Tak Bisa Lagi Kerja Berat Jadi Alasan Lupi Tetap Setia Menarik Sampan meski Sepi Penumpang

Megapolitan
Teman Siswa yang Gantung Diri di Palmerah Sebut Korban Tak Suka Cerita Masalah Apa Pun

Teman Siswa yang Gantung Diri di Palmerah Sebut Korban Tak Suka Cerita Masalah Apa Pun

Megapolitan
Demo di Depan Kedubes AS, Koalisi Musisi untuk Palestina Serukan Tiga Tuntutan Sebelum Membubarkan Diri

Demo di Depan Kedubes AS, Koalisi Musisi untuk Palestina Serukan Tiga Tuntutan Sebelum Membubarkan Diri

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com