Menurut Rieke, para buruh berdemonstrasi karena menuntut hak dan bukan untuk berbuat anarkistis. "Saya mendesak pemerintah, terutama kepolisian, segera membebaskan 16 buruh yang saat ini ditahan di Polda Metro Jaya dan mengembalikan mobil komando yang disita," kata Rieke, saat dihubungi, Jumat (21/11/2014) malam.
Rieke menjelaskan, demonstrasi seharusnya bisa dihindari jika Pemerintah Daerah Bekasi mau menaikkan upah para buruh. Bagi Rieke, permintaan buruh sangat rasional mengingat Bekasi merupakan salah satu kawasan industri besar di Asia.
Kondisi makin ironis, ujar Rieke, karena daerah lain telah lebih dulu menaikkan upah buruh, di antaranya DKI Jakarta dan Jawa Timur. Belum adanya keputusan dari Pemerintah Daerah Bekasi membuat penetapan upah buruh se-Jawa Barat menjadi ikut terganggu.
"Aksi buruh adalah reaksi atas alotnya keputusan kenaikan upah 2015 dari Pemda Bekasi," imbuh Rieke.
Seperti diberitakan sebelumnya, polisi menangkap sejumlah buruh dalam aksi demonstrasi yang berujung pemblokadean Gerbang Tol Cikarang Utama pada Jumat (21/11/2014). Saat ini para buruh yang ditangkap masih menjalani proses hukum di Markas Polda Metro Jaya.
Kasubag Humas Polresta Bekasi Iptu Makmur mengatakan, buruh yang ditangkap diduga menghasut rekan-rekannya untuk memblokade jalan tol sehingga perlu diamankan guna menghindari aksi anarkistis. Ia mengatakan, hingga kini identitas dan serikat pekerja yang menaungi mereka belum diketahui.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.