Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ahok: Untung Saya Tidak Jadi Menteri Pak Jokowi, Repot...

Kompas.com - 23/11/2014, 12:01 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) merasa bersyukur tidak menjadi menteri pada era Presiden Joko Widodo. Dia mengaku tidak bisa menahan lapar.

Ceritanya, saat mewawancarai mantan Presiden RI, yang juga Ketua Umum PDI-P, Megawati Soekarnoputri, di acara Mata Najwa yang ditayangkan pada Sabtu (22/11/2014) malam, Ahok bercerita tentang Presiden Joko Widodo yang jarang terlihat lapar. Menurut dia, para menteri di Kabinet Kerja juga terkena dampaknya karena harus bekerja dan bisa lupa makan.

"Ibu mungkin perlu nasihati Pak Presiden Bu, kasihanilah para menteri yang tidak tahan lapar itu. Silakan Ibu kasih komentar ke Pak Presiden, Bu," kata pria yang akrab disapa Ahok itu.

Presiden Jokowi yang ada di studio tertawa mendengar ucapan mantan wakilnya saat memimpin Jakarta itu.

Megawati menanggapinya dengan santai. "Kan sudah ada penugasan dari Bapak Presiden instruksi kepada kabinetnya. Kan saya dengarkan, harus bekerja, bekerja, bekerja, penghematan. Saya pikir, syukur alhamdulillah. Itu menteri-menteri pasti kurang makannya," kata Megawati menimpali guyonan Ahok.

"Ada tiga kata lagi tambahannya Bu, puasa, puasa, puasa, ha-ha-ha... Untung saya tidak diajak jadi menteri Bu, repot," seloroh Ahok.

Kemudian, Megawati balik bertanya kepada Ahok. "Bapak sukanya jadi menteri apa gubernur?"

"Gubernurlah Bu. Makan bisa lima kali sehari Bu, tinggal masuk ke dalam. Kalau jadi menterinya Pak Jokowi, bisa kurus saya. Hobinya kerja, enggak hobi makan. Kalau saya kan hobi kerja, makan juga hobi. Jadi sama," ujarnya bercanda.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sembilan Tahun Tempati Rusunawa Muara Baru, Warga Berharap Bisa Jadi Hak Milik

Sembilan Tahun Tempati Rusunawa Muara Baru, Warga Berharap Bisa Jadi Hak Milik

Megapolitan
Fraksi PSI: Pembatasan Kendaraan di UU DKJ Tak Cukup untuk Atasi Kemacetan

Fraksi PSI: Pembatasan Kendaraan di UU DKJ Tak Cukup untuk Atasi Kemacetan

Megapolitan
Polisi Pesta Narkoba di Depok, Pengamat: Harus Dipecat Tidak Hormat

Polisi Pesta Narkoba di Depok, Pengamat: Harus Dipecat Tidak Hormat

Megapolitan
Belajar dari Kasus Tiktoker Galihloss: Buatlah Konten Berdasarkan Aturan dan Etika

Belajar dari Kasus Tiktoker Galihloss: Buatlah Konten Berdasarkan Aturan dan Etika

Megapolitan
Cari Calon Wakil Wali Kota, Imam Budi Hartono Sebut Sudah Kantongi 6 Nama

Cari Calon Wakil Wali Kota, Imam Budi Hartono Sebut Sudah Kantongi 6 Nama

Megapolitan
Sepakat Koalisi di Pilkada Bogor, Gerindra-PKB Siap Kawal Program Prabowo-Gibran

Sepakat Koalisi di Pilkada Bogor, Gerindra-PKB Siap Kawal Program Prabowo-Gibran

Megapolitan
Foto Presiden-Wapres Prabowo-Gibran Mulai Dijual, Harganya Rp 250.000

Foto Presiden-Wapres Prabowo-Gibran Mulai Dijual, Harganya Rp 250.000

Megapolitan
Pemprov DKI Diingatkan Jangan Asal 'Fogging' buat Atasi DBD di Jakarta

Pemprov DKI Diingatkan Jangan Asal "Fogging" buat Atasi DBD di Jakarta

Megapolitan
April Puncak Kasus DBD, 14 Pasien Masih Dirawat di RSUD Tamansari

April Puncak Kasus DBD, 14 Pasien Masih Dirawat di RSUD Tamansari

Megapolitan
Bakal Diusung Jadi Cawalkot Depok, Imam Budi Hartono Harap PKS Bisa Menang Kelima Kalinya

Bakal Diusung Jadi Cawalkot Depok, Imam Budi Hartono Harap PKS Bisa Menang Kelima Kalinya

Megapolitan
“Curi Start” Jual Foto Prabowo-Gibran, Pedagang Pigura Pakai Foto Editan

“Curi Start” Jual Foto Prabowo-Gibran, Pedagang Pigura Pakai Foto Editan

Megapolitan
Stok Darah Bulan Ini Menipis, PMI Jakbar Minta Masyarakat Berdonasi untuk Antisipasi DBD

Stok Darah Bulan Ini Menipis, PMI Jakbar Minta Masyarakat Berdonasi untuk Antisipasi DBD

Megapolitan
Trauma, Pelajar yang Lihat Pria Pamer Alat Vital di Jalan Yos Sudarso Tak Berani Pulang Sendiri

Trauma, Pelajar yang Lihat Pria Pamer Alat Vital di Jalan Yos Sudarso Tak Berani Pulang Sendiri

Megapolitan
Seorang Pria Pamer Alat Vital di Depan Pelajar yang Tunggu Bus di Jakut

Seorang Pria Pamer Alat Vital di Depan Pelajar yang Tunggu Bus di Jakut

Megapolitan
Nasib Tragis Bocah 7 Tahun di Tangerang, Dibunuh Tante Sendiri karena Dendam Masalah Uang

Nasib Tragis Bocah 7 Tahun di Tangerang, Dibunuh Tante Sendiri karena Dendam Masalah Uang

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com