Hal ini tercetus saat Basuki berkesempatan mewawancarai Megawati pada acara Mata Najwa yang ditayangkan pada Sabtu (22/11/2014) malam. Basuki membukanya dengan soal keputusan Megawati yang memilih Joko Widodo maju sebagai calon presiden saat Pilpres 2014 lalu.
Menurut Basuki, Megawati tentu sudah mengetahui efeknya bahwa jika Jokowi menang menjadi presiden, dia akan naik menjadi gubernur DKI Jakarta menggantikan Jokowi.
"Ini jadi masalah lagi Bu karena banyak orang berpikir, orang keturunan Tionghoa, non-Muslim lagi, mimpin Ibu Kota. Ibu pasti sudah tahu, kalau Pak Jokowi jadi presiden, saya jadi gubernur. Pandangan Ibu tentang nasionalisme bagaimana? Minimal belain saya Bu, saya baru dilantik," seloroh pria yang akrab disapa Ahok itu sambil tertawa.
Megawati dengan gaya khasnya berkomentar singkat. "Saya membela kan tidak pakai ngomong. Saya bela pakai tindakan," kata dia, yang langsung disambut tepuk tangan para penonton Mata Najwa di studio.
Megawati pun mengingatkan bahwa para pendiri bangsa sudah meletakkan dasar negara, yaitu Pancasila, sehingga semua pihak sudah tidak lagi memikirkan terkait SARA, seperti perbedaan suku, agama, ras, dan sebagainya. "Jadi, semua adalah negara Indonesia," ucap Megawati.
Mendengar jawaban Megawati itu, Basuki terlihat tertawa senang. Acara wawancara terus berlangsung diiringi gelak tawa keduanya serta penonton di studio.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.