"Ahok ngomong-nya terlalu galak. Menurut Ibu bagaimana tuh?" tanya Basuki kepada Megawati, saat menjadi pembawa acara di Mata Najwa yang tayang pada Sabtu (22/11/2014) malam.
"Kalau saya, setuju," jawab Megawati singkat.
Sontak Basuki mengangkat tangan senang. "Horeee... horeee setuju. Ada pembenaran nih," kata dia sambil tertawa.
Megawati yang melihat polah Basuki tersenyum. "Saya mesti ngomong dulu kenapa saya setuju. Karena ayah saya juga mengatakan, pemimpin itu seperti apa. Resepnya hanya dua, satu marah. Kedua, kan mesti teken-teken, Pak. Kan hanya kita yang teken, Pak, jadi kertasnya jangan kasih orang. Nah itu diingat Pak, kan sudah jadi gubernur," tutur Megawati sambil tersenyum.
Basuki yang senang terlihat semringah. "Jadi, malam ini kita putuskan Ahok boleh marah," cetus Basuki.
"Ya, boleh," jawab Megawati singkat.
"Asal tekennya jangan kasih orang. Ini kan kita baru dilantik oleh Bapak Presiden. Ada nasihat Ibu enggak Bu buat gubernur, he-he-he... Habis Ibu jarang kasih nasihat. Temenannya cuma makan mulu sih," goda Basuki.
"Gampang, nasihatnya juga gampang sekali. Itu rakyat Jakarta 'dikeloni' saja. Pasti cinta terus sama situ," ucap Megawati kalem.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.