Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mewujudkan Wajah Jakarta Tanpa Gepeng

Kompas.com - 23/11/2014, 18:31 WIB


JAKARTA, KOMPAS.com
- Siang itu seperti biasanya, Herman ditemani dua rekannya, Asep dan Nandang, mengamen di bus Patas Jurusan Grogol-Kampung Rambutan. Panas terik sinar matahari yang menyengat kulit, tidak menghalangi ketiga remaja belasan tahun itu untuk naik turun bus.

Bagi Herman, berjuang memperoleh uang recehan di tengah kerasnya kehidupan kota Jakarta bukan hal baru. Sudah beberapa tahun terakhir dia melakukan pekerjaannya itu sejak putus sekolah di kelas empat SD.

"Ibu dan adik perempuan saya hampir tiap hari mengemis di perempatan lampu merah di sekitar Cawang," kata Herman yang mengaku tinggal di sebuah gubuk di pinggiran rel kereta api sekitar kawasan Cawang seperti dikutip Antara.

Ia mengaku bahwa dirinya, ibu dan adiknya telah beberapa kali terkena razia yang dilakukan aparat pemda DKI Jakarta. Dahulu mereka pernah dipulangkan ke kampung di Tasikmalaya. Namun, karena tidak punya kerjaan di kampung, mereka kembali ke Jakarta.

Kisah Herman itu merupakan sekelumit cerita dari ratusan bahkan ribuan gepeng yang berada di DKI Jakarta. Akibat banyaknya gepeng saat ini, persoalan itu menjadi sesuatu hal yang terus menjadi perhatian khusus bagi Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.

Tidak hanya DKI Jakarta, permasalahan sosial itu tampaknya juga sudah menjadi bagian dari kehidupan di kota-kota besar Indonesia. Dinas Sosial Provinsi DKI Jakarta tidak henti-hentinya melakukan penertiban dan mengamankan para gelandangan dan pengemis yang rata-rata jumlahnya mencapai tujuh hingga sepuluh orang setiap kali penertiban dilakukan.

Kepala Dinas Sosial DKI Jakarta Masrokhan mengatakan, penertiban terhadap keberadaan para gepeng itu dilakukan hampir setiap hari di lima wilayah yakni Jakarta Pusat, Utara, Barat, Timur dan Selatan.

Ia mengatakan, ada 48 titik tempat berkumpul gepeng dan lokasi tersebut sudah diawasi oleh 300 petugas Dinas Sosial. Adapun 48 titik rawan yang kerap menjadi target penertiban di Jakarta Pusat di antaranya berada di lokasi keramaian Perempatan Senen, Perempatan Galur, Perempatan Cempaka Putih, Kelapa Gading, Sudirman dan lainnya.

Selanjutnya, di Jakarta Selatan di antaranya berada di kawasan Pancoran, Mampang Prapatan, Blok M, Hang Lekir/Pertamina, Pejaten dan Kebayoran Lama.

Keberadaan gepeng itu berpindah-pindah dan mereka akan beroperasi di sekitar perempatan lampu merah, jembatan penyeberangan, trotoar serta daerah yang banyak dilalui masyarakat.

"Kami bekerja sama dengan Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) dan Kementerian Sosial guna melakukan penertiban terhadap keberadaan gepeng di seluruh DKI Jakarta," katanya.

Berdasarkan data Dinas Sosial Provinsi DKI Jakarta, ada sekitar 4.893 gepeng yang ditertibkan dari periode Januari hingga Oktober 2014. Seluruh gepeng tersebut hasil penertiban yang dilakukan oleh Dinas Sosial dan bersama instansi lainnya.

Masrokhan menjelaskan, gepeng yang tertangkap dalam sebuah operasi yustisi itu akan dilakukan pembinaan di 27 panti sosial milik Dinas Sosial DKI Jakarta dan tiga di antaranya merupakan panti khusus hasil penertiban.

Pembinaan itu dilakukan dengan cara merehabilitasi mereka di panti sosial dengan memberikan nasihat, pendidikan dan keterampilan. Diharapkan nantinya mereka bisa bekerja sesuai dengan bekal yang telah diberikan.

"Kami data mereka sesuai dengan latar belakang guna mengetahui berbagai persoalan yang membuat mereka memilih jadi gepeng," katanya. 

Halaman Berikutnya
Halaman:
Sumber Antara
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Gibran Janji Dorong Pemerataan Pembangunan di Seluruh Indonesia

Gibran Janji Dorong Pemerataan Pembangunan di Seluruh Indonesia

Megapolitan
Kondisi Rumah Galihloss Mendadak Sepi Setelah Dugaan Penistaan Agama Mencuat, Tetangga: Mereka Sudah Pergi

Kondisi Rumah Galihloss Mendadak Sepi Setelah Dugaan Penistaan Agama Mencuat, Tetangga: Mereka Sudah Pergi

Megapolitan
Polisi Temukan 'Tisu Magic' dan Lintah Papua di Kamar Kos Perempuan yang Tewas di Pulau Pari

Polisi Temukan "Tisu Magic" dan Lintah Papua di Kamar Kos Perempuan yang Tewas di Pulau Pari

Megapolitan
Video Pencurian Mesin 'Cup Sealer' di Depok Viral di Media Sosial

Video Pencurian Mesin "Cup Sealer" di Depok Viral di Media Sosial

Megapolitan
Posko Aduan Penonaktifan NIK di Petamburan Beri Sosialisasi Warga

Posko Aduan Penonaktifan NIK di Petamburan Beri Sosialisasi Warga

Megapolitan
Ketua RW Syok Galihloss Ditangkap Polisi Terkait Kasus Penistaan Agama

Ketua RW Syok Galihloss Ditangkap Polisi Terkait Kasus Penistaan Agama

Megapolitan
Selain Sepi Pembeli, Alasan Pedagang di Pasar Induk Kramatjati Buang Pepaya karena Pasokan Berlimpah

Selain Sepi Pembeli, Alasan Pedagang di Pasar Induk Kramatjati Buang Pepaya karena Pasokan Berlimpah

Megapolitan
SDA DKI Bangun 5 Polder Baru dan Revitalisasi 2 Pompa 'Stasioner' untuk Tanggulangi Banjir

SDA DKI Bangun 5 Polder Baru dan Revitalisasi 2 Pompa "Stasioner" untuk Tanggulangi Banjir

Megapolitan
Gibran Kunjungi Rusun Muara Baru, Warga: Semoga Bisa Teruskan Kinerja Jokowi

Gibran Kunjungi Rusun Muara Baru, Warga: Semoga Bisa Teruskan Kinerja Jokowi

Megapolitan
Kunjungi Rusun Muara Baru, Gibran: Banyak Permasalahan di Sini

Kunjungi Rusun Muara Baru, Gibran: Banyak Permasalahan di Sini

Megapolitan
Sebelum Ditemukan Tewas Dibunuh Tantenya, Bocah 7 Tahun di Tangerang Sempat Hilang

Sebelum Ditemukan Tewas Dibunuh Tantenya, Bocah 7 Tahun di Tangerang Sempat Hilang

Megapolitan
ODGJ Diamankan Usai Mengamuk dan Hampir Tusuk Kakaknya di Cengkareng

ODGJ Diamankan Usai Mengamuk dan Hampir Tusuk Kakaknya di Cengkareng

Megapolitan
Pendaftaran PPK Pilkada Depok 2024 Dibuka, Berikut Syarat dan Ketentuannya

Pendaftaran PPK Pilkada Depok 2024 Dibuka, Berikut Syarat dan Ketentuannya

Megapolitan
Gibran Sambangi Rusun Muara Baru Usai Jadi Wapres Terpilih, Warga: Ganteng Banget!

Gibran Sambangi Rusun Muara Baru Usai Jadi Wapres Terpilih, Warga: Ganteng Banget!

Megapolitan
Sespri Iriana Jokowi hingga Farhat Abbas Daftar Penjaringan Cawalkot Bogor dari Partai Gerindra

Sespri Iriana Jokowi hingga Farhat Abbas Daftar Penjaringan Cawalkot Bogor dari Partai Gerindra

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com