Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 26/11/2014, 17:36 WIB
Adysta Pravitra Restu

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Buruh menganggap besaran kenaikan upah minimum provinsi DKI Jakarta tak sebanding dengan adanya kenaikan harga bahan bakar minyak dengan dampak ikutannya. Dengan hitungan kasar, kenaikan harga BBM telah membuat tambahan upah menjadi tak signifikan.

"Kami menolak kenaikan harga BBM yang buat buruh kembali miskin," kata Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) Said Iqbal, di depan Gedung DPR, Jalan Gatot Subroto, Jakarta Pusat, Rabu (26/11/2014).

Iqbal merinci kurangnya UMP yang ditetapkan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta. Iqbal menuturkan, UMP DKI sebelumnya Rp 2,47 juta dan sekarang Rp 2,7 juta, ada kenaikan sekitar Rp 360.000. Namun, lanjut dia, kenaikan upah tersebut terjadi berbarengan dengan naiknya harga BBM yang menyeret naik harga-harga kebutuhan lain.

Dampak dari kenaikan harga BBM, tutur Iqbal, sewa kontrakan rumah naik Rp 100.000 per bulan. Ongkos naik angkutan umum atau beli BBM dihitung-hitung naik pula sekitar Rp 200.000 per bulan.

Belum lagi, ujar Iqbal, uang belanja dan makan naik tak kurang dari Rp 100.000 per bulan. Dari gambaran kasar tersebut saja sudah terakumulasi tambahan pengeluaran Rp 300.000 sebagai dampak kenaikan harga BBM.

"Itu tadi naik upah baru tiga komponen, kami nambah (pengeluaran) Rp 300.000, berarti (UMP) cuma Rp 60.000 naiknya. Makanya, mukanya kusut terus," tutur Iqbal. "Jadi, buat UMP DKI, kasih tahu Gubernur DKI Pak Ahok, itu bukan naik Rp 360.000, tapi Rp 60.000. Itu pun belum inflasi 2015, barang-barang pasti naik lagi," imbuh dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tak Hanya Chandrika Chika, Polisi juga Tangkap Atlet E-Sport Terkait Kasus Penyalahgunaan Narkoba

Tak Hanya Chandrika Chika, Polisi juga Tangkap Atlet E-Sport Terkait Kasus Penyalahgunaan Narkoba

Megapolitan
Akibat Pipa Bocor, Warga BSD City Terpaksa Beli Air Isi Ulang

Akibat Pipa Bocor, Warga BSD City Terpaksa Beli Air Isi Ulang

Megapolitan
Buka Pendaftaran PPK, KPU Depok Butuh 55 Orang untuk di 11 Kecamatan

Buka Pendaftaran PPK, KPU Depok Butuh 55 Orang untuk di 11 Kecamatan

Megapolitan
Selebgram Chandrika Chika Ditangkap Polisi Terkait Kasus Penyalahgunaan Narkotika

Selebgram Chandrika Chika Ditangkap Polisi Terkait Kasus Penyalahgunaan Narkotika

Megapolitan
Polisi Sebut Korban Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Derita Kerugian Puluhan Juta

Polisi Sebut Korban Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Derita Kerugian Puluhan Juta

Megapolitan
Sambut Pilkada DKI dan Jabar, PAN Prioritaskan Kadernya Maju di Pilkada 2024 Termasuk Zita Anjaini

Sambut Pilkada DKI dan Jabar, PAN Prioritaskan Kadernya Maju di Pilkada 2024 Termasuk Zita Anjaini

Megapolitan
Air di Rumahnya Mati, Warga Perumahan BSD Terpaksa Mengungsi ke Rumah Saudara

Air di Rumahnya Mati, Warga Perumahan BSD Terpaksa Mengungsi ke Rumah Saudara

Megapolitan
Pria Tewas di Kamar Kontrakan Depok, Diduga Sakit dan Depresi

Pria Tewas di Kamar Kontrakan Depok, Diduga Sakit dan Depresi

Megapolitan
Polisi Periksa Empat Saksi Terkait Kasus Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina

Polisi Periksa Empat Saksi Terkait Kasus Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina

Megapolitan
Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mangkir dari Panggilan Polisi

Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mangkir dari Panggilan Polisi

Megapolitan
Wanita Hamil Tewas di Kelapa Gading, Kekasih Menyesal dan Minta Maaf ke Keluarga Korban

Wanita Hamil Tewas di Kelapa Gading, Kekasih Menyesal dan Minta Maaf ke Keluarga Korban

Megapolitan
Terjerat Kasus Penistaan Agama, TikTokers Galihloss Terancam 6 Tahun Penjara

Terjerat Kasus Penistaan Agama, TikTokers Galihloss Terancam 6 Tahun Penjara

Megapolitan
Banyak Warga Jakarta Disebut Belum Terima Sertifikat Tanah dari PTSL

Banyak Warga Jakarta Disebut Belum Terima Sertifikat Tanah dari PTSL

Megapolitan
Heru Budi Minta Antisipasi Dampak Konflik Iran-Israel Terhadap Perekonomian Jakarta

Heru Budi Minta Antisipasi Dampak Konflik Iran-Israel Terhadap Perekonomian Jakarta

Megapolitan
Agusmita Terancam 15 Tahun Penjara karena Diduga Terlibat dalam Kematian Kekasihnya yang Sedang Hamil

Agusmita Terancam 15 Tahun Penjara karena Diduga Terlibat dalam Kematian Kekasihnya yang Sedang Hamil

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com