Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini Paspor Model Baru yang Lebih "Ngejreng"

Kompas.com - 27/11/2014, 15:03 WIB
Andri Donnal Putera

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Direktorat Jenderal Imigrasi Kementerian Hukum dan HAM telah meluncurkan buku paspor dengan desain baru, Kamis (27/11/2014). Paspor tersebut diketahui sudah disebarkan ke semua kantor Imigrasi yang ada di DKI Jakarta.

Salah satunya adalah kantor Imigrasi Kelas I Jakarta Barat. Di tempat ini, buku paspor terbaru yang disebut sebagai seri B telah diterima dalam jumlah yang cukup banyak sejak tadi pagi dan langsung digunakan untuk melayani pemohon paspor pada hari ini.

"Paspor seri B yang masuk ke kami ada 3.000 blangko," kata staf Imigrasi Jakarta Barat, Ahmad Ghozali, kepada Kompas.com. Sepintas terlihat terdapat perbedaan warna pada paspor yang terdahulu dengan yang terbaru.

Bila paspor lama memakai warna sampul hijau tua yang lebih gelap, maka pada paspor seri B ini menggunakan warna biru yang lebih terang. Posisi lambang garuda yang ada, untuk di paspor baru, diletakkan tepat di tengah sampul buku.

Posisi tulisan yang ada di paspor baru pun terkesan lebih sederhana, dengan menempatkan tulisan "Republik Indonesia" di atas lambang burung garuda dan tulisan "Paspor" serta "Passport" di bagian bawah, berbeda dengan desain paspor lama yang menyusun semua tulisan tersebut dalam satu titik memanjang ke bawah.

Perbedaan yang lebih kentara terdapat saat membuka buku paspor.

Dalam buku paspor baru, di tiap halaman dari total 48 halaman, diberikan gambar latar belakang yang berbeda-beda. Gambarnya mengambil beberapa contoh dari kekayaan alam yang ada di Indonesia, seperti penyu, burung cendrawasih, hutan tropis, Pulau Samosir, bunga raflesia, dan masih banyak lagi.

KOMPAS.COM/ANDRI DONNAL PUTERA Gambar yang terdapat dalam halaman buku paspor baru. Terdapat gambar latar belakang yang berbeda di masing-masing halaman. Gambar tersebut merupakan contoh dari kekayaan alam, flora, dan fauna Indonesia.
Gambar latar belakang tersebut lebih kaya dibandingkan paspor lama, yang hanya memuat gambar bunga untuk semua halaman. Meski demikian, kualitas kertas yang ada di paspor lama dengan paspor baru masih sama. Total halaman pun tidak ada perubahan.

Walaupun fisik buku paspor berubah desain, tata cara permohonan paspor tidak ada yang berubah. Masyarakat masih bisa membuat paspor seperti biasa, baik datang langsung maupun via online.

"Tidak ada perbedaan, hanya bukunya saja yang berubah," kata Kepala Seksi Perizinan Keimigrasian Jakarta Barat Lukmanhakim.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Warga Jakarta yang NIK-nya Dinonaktifkan Tak Bisa Pakai BPJS Kesehatan

Warga Jakarta yang NIK-nya Dinonaktifkan Tak Bisa Pakai BPJS Kesehatan

Megapolitan
Perempuan yang Ditemukan Tewas di Pulau Pari Dibuang 'Pelanggannya' di Kali Bekasi

Perempuan yang Ditemukan Tewas di Pulau Pari Dibuang "Pelanggannya" di Kali Bekasi

Megapolitan
Penemuan Mayat Perempuan di Cikarang, Saksi: Mau Ambil Sampah Ada Koper Mencurigakan

Penemuan Mayat Perempuan di Cikarang, Saksi: Mau Ambil Sampah Ada Koper Mencurigakan

Megapolitan
Pembunuh Wanita di Pulau Pari Sempat Minta Tolong untuk Gotong Kardus AC

Pembunuh Wanita di Pulau Pari Sempat Minta Tolong untuk Gotong Kardus AC

Megapolitan
Sedang Berpatroli, Polisi Gagalkan Aksi Pencurian Sepeda Motor di Tambora

Sedang Berpatroli, Polisi Gagalkan Aksi Pencurian Sepeda Motor di Tambora

Megapolitan
Terdengar Gemuruh Mirip Ledakan Bom Saat Petir Sambar 2 Anggota TNI di Cilangkap

Terdengar Gemuruh Mirip Ledakan Bom Saat Petir Sambar 2 Anggota TNI di Cilangkap

Megapolitan
Beredar Video Sopir Truk Dimintai Rp 200.000 Saat Lewat Jalan Kapuk Muara, Polisi Tindak Lanjuti

Beredar Video Sopir Truk Dimintai Rp 200.000 Saat Lewat Jalan Kapuk Muara, Polisi Tindak Lanjuti

Megapolitan
Maju Pilkada Bogor 2024, Jenal Mutaqin Ingin Tuntaskan Keluhan Masyarakat

Maju Pilkada Bogor 2024, Jenal Mutaqin Ingin Tuntaskan Keluhan Masyarakat

Megapolitan
Kemendagri Nonaktifkan 40.000 NIK Warga Jakarta yang Sudah Wafat

Kemendagri Nonaktifkan 40.000 NIK Warga Jakarta yang Sudah Wafat

Megapolitan
Mayat dalam Koper yang Ditemukan di Cikarang Berjenis Kelamin Perempuan

Mayat dalam Koper yang Ditemukan di Cikarang Berjenis Kelamin Perempuan

Megapolitan
Pembunuh Perempuan di Pulau Pari Mengaku Menyesal

Pembunuh Perempuan di Pulau Pari Mengaku Menyesal

Megapolitan
Disdukcapil DKI Bakal Pakai 'SMS Blast' untuk Ingatkan Warga Terdampak Penonaktifan NIK

Disdukcapil DKI Bakal Pakai "SMS Blast" untuk Ingatkan Warga Terdampak Penonaktifan NIK

Megapolitan
Sesosok Mayat Ditemukan di Dalam Koper Hitam di Cikarang Bekasi

Sesosok Mayat Ditemukan di Dalam Koper Hitam di Cikarang Bekasi

Megapolitan
Warga Rusunawa Muara Baru Keluhkan Biaya Sewa yang Naik

Warga Rusunawa Muara Baru Keluhkan Biaya Sewa yang Naik

Megapolitan
8.112 NIK di Jaksel Telah Diusulkan ke Kemendagri untuk Dinonaktifkan

8.112 NIK di Jaksel Telah Diusulkan ke Kemendagri untuk Dinonaktifkan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com