Saat berjalan di pingir jalan, Rani pun harus terima saat beberapa kendaraan membunyikan klakson untuknya. Entah tujuannya untuk memberi tahu ada kendaraan di belakangnya, atau memberikan kode supaya wanita berambut panjang itu menyingkir dari jalan raya.
Dinas Pekerjaan Umum DKI Jakarta memang sedang membangun saluran air di sepanjang jalan itu. Selama pembangunan itu berlangsung, trotoar jalan dimanfaatkan untuk menaruh beton-beton dan tanah merah hasil galian.
"(Pembangunan) sudah jalan beberapa pekan terakhir. Trotoarnya sulit dilewati, akhirnya jalan di pinggir jalan. Seharusnya kalau ada pekerjaan dibenahi dulu trotoarnya," ujar karyawati bank swasta di kawasan Karet ini.
Rani pun merasa kesulitan untuk berjalan kaki dari kantornya menuju rumah kosnya yang berada di Jalan Genteng Ijo, Karet, Jakarta Selatan. Perempuan yang mengaku terbiasa berjalan kaki ini pun kadang-kadang terpaksa menumpang ojek untuk pulang.
"Kalau lagi jam-jam ramai, jalan sini kan ramai banget. Bisa diklaksonin terus saya," kata dia. Dori (45), salah satu pekerja proyek tersebut, mengatakan, selain membuat saluran air, proyek juga bertujuan untuk memperbaiki trotoar. Itulah sebabnya trotoar jalan belum dapat dilewati selama pengerjaan masih berjalan.
"Sabar dulu kali ya, trotoarnya juga mau dibeton, makanya dihancurkan dulu," kata dia. Dori pun menyarankan supaya pejalan kaki menggunakan trotoar jalan di sisi lainnya terlebih dahulu selama proyek masih berlangsung. Namun ia tidak dapat menyebutkan kapan proyek tersebut akan selesai.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.