Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini Tiga Nama yang Diajukan Ahok Jadi Wagub ke Megawati

Kompas.com - 28/11/2014, 13:16 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama mengaku telah mengajukan tiga nama calon wakil gubernur DKI kepada Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P). Ketiga nama itu disampaikan Basuki saat mengunjungi kediaman Megawati, di Jalan Teuku Umar Nomor 27, Jakarta, Kamis (27/11/2014) kemarin.

Ketiganya adalah mantan Wali Kota Blitar Djarot Saeful Hidayat, mantan Wali Kota Surabaya Bambang Dwi Hartono, dan Ketua Tim Gubernur untuk Percepatan Pembangunan (TGUPP) Sarwo Handayani atau Yani.

Basuki menganggap Megawati sudah seperti ibu kandung sehingga perlu persetujuannya untuk mencari pendamping yang tepat dalam membangun Jakarta Baru.

"Kayak mau menikah, 'Emak, ini kira-kira calon istri saya nih, ibu suka enggak? Kalau ibu enggak suka, sebutkan alasannya apa, saya juga sebutkan alasannya pilih mereka'. Saya seperti mengajukan tiga nama 'pacar', ingin Djarot, Bambang DH, atau Bu Yani, minus artis saja," kata Basuki, di Balaikota, Jumat (28/11/2014).

Basuki sesumbar sejak dulu selalu konsisten mencari pendamping idealnya dalam memimpin Ibu Kota. Menurut Basuki, kesuksesan Surabaya saat ini berawal dari kepemimpinan Bambang DH. Kemudian, Djarot juga terbukti mampu memimpin Blitar selama sepuluh tahun atau dua periode.

Saat Jokowi-Basuki masih menjadi pasangan calon gubernur dan wakil gubernur pada Pilkada 2012, Djarot menjadi Plt Ketua DPD PDIP DKI sehingga Djarot terus bersamanya saat kampanye lalu.

Selanjutnya, Sarwo Handayani atau yang akrab disapa Yani dikenal Basuki sebagai profesional yang cepat bekerja dan mengetahui Jakarta lebih dalam. Selama memimpin Jakarta sekitar dua tahun, Yani sudah menjabat sebagai Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) DKI, Deputi Gubernur Bidang Tata Ruang Lingkungan Hidup DKI, dan Ketua TGUPP.

"Dari dulu, saya konsisten sebut siapa yang jadi wagub DKI. Dian Sastro, Raisa, Djarot, Bambang DH, Bu Yani, saya konsisten lho. Hanya enggak bisa artis lagi karena dimarahi bini (istri) gue, ya sudah batal," kata Basuki.

Menurut dia, Megawati merespons permintaannya itu. Megawati, lanjut Basuki, menyerahkan semua keputusan wagub DKI kepadanya.

"Beliau bilang, 'Tetapi tolong juga dipikirkan kalau saya kan bukan (kader) PDI-P, (kader) yang lain merasa kok PDI-P-nya hilang (di Jakarta)'. Ya saya sih enggak masalah, mau orang partai mana pun, yang penting teruji karakternya," kata Basuki.

Berdasarkan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang (Perppu) Nomor 1 Tahun 2014 Pasal 170 tentang Pemilihan Kepala Daerah, Basuki dapat memilih serta melantik wakil gubernurnya sendiri. Basuki memiliki waktu untuk menunjuk wakil gubernur hingga 15 hari setelah ia dilantik oleh Presiden Joko Widodo. [Baca: PP untuk Penunjukan Cawagub Ahok Sudah Dipegang Jokowi]

Masih berdasar peraturan itu, pengisian wakil gubernur dilaksanakan paling lambat satu bulan setelah pelantikan gubernur. Masa jabatan wakil gubernur tersebut berakhir bersamaan dengan masa jabatan gubernur. Wakil gubernur yang dipilih pun boleh berasal dari pegawai negeri sipil (PNS) atau non-PNS.

Tenggat waktu pengusulan nama wakil gubernur paling lambat ialah 15 hari setelah pelantikan gubernur dilakukan.

Wakil gubernur diangkat oleh presiden berdasarkan usulan gubernur melalui menteri dalam negeri. Jika tidak mengusulkan nama wakil gubernur, gubernur akan dikenakan sanksi sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Dinas SDA DKI Sebut Proyek Polder di Tanjung Barat Akan Selesai pada Mei 2024

Dinas SDA DKI Sebut Proyek Polder di Tanjung Barat Akan Selesai pada Mei 2024

Megapolitan
Ketua DPRD Sebut Masih Ada Kawasan Kumuh Dekat Istana, Pemprov DKI: Lihat Saja di Google...

Ketua DPRD Sebut Masih Ada Kawasan Kumuh Dekat Istana, Pemprov DKI: Lihat Saja di Google...

Megapolitan
Mobil Rubicon Mario Dandy Dilelang Mulai dari Rp 809 Juta, Kajari Jaksel: Kondisinya Masih Cukup Baik

Mobil Rubicon Mario Dandy Dilelang Mulai dari Rp 809 Juta, Kajari Jaksel: Kondisinya Masih Cukup Baik

Megapolitan
Sindikat Pencuri di Tambora Berniat Buka Usaha Rental Motor

Sindikat Pencuri di Tambora Berniat Buka Usaha Rental Motor

Megapolitan
PDI-P DKI Mulai Jaring Nama Bacagub DKI, Kader Internal Jadi Prioritas

PDI-P DKI Mulai Jaring Nama Bacagub DKI, Kader Internal Jadi Prioritas

Megapolitan
PDI-P Umumkan Nama Bacagub DKI yang Diusung pada Mei 2024

PDI-P Umumkan Nama Bacagub DKI yang Diusung pada Mei 2024

Megapolitan
Keluarga Tak Tahu RR Tewas di Tangan 'Pelanggannya' dan Dibuang ke Sungai di Bekasi

Keluarga Tak Tahu RR Tewas di Tangan "Pelanggannya" dan Dibuang ke Sungai di Bekasi

Megapolitan
KPU Jaktim Buka Pendaftaran PPK dan PPS untuk Pilkada 2024, Ini Syarat dan Jadwal Seleksinya

KPU Jaktim Buka Pendaftaran PPK dan PPS untuk Pilkada 2024, Ini Syarat dan Jadwal Seleksinya

Megapolitan
NIK-nya Terancam Dinonaktifkan, 200-an Warga di Kelurahan Pasar Manggis Melapor

NIK-nya Terancam Dinonaktifkan, 200-an Warga di Kelurahan Pasar Manggis Melapor

Megapolitan
Pembunuh Wanita 'Open BO' di Pulau Pari Dikenal Sopan oleh Warga

Pembunuh Wanita "Open BO" di Pulau Pari Dikenal Sopan oleh Warga

Megapolitan
Pengamat: Tak Ada Perkembangan yang Fenomenal Selama PKS Berkuasa Belasan Tahun di Depok

Pengamat: Tak Ada Perkembangan yang Fenomenal Selama PKS Berkuasa Belasan Tahun di Depok

Megapolitan
“Liquid” Ganja yang Dipakai Chandrika Chika Cs Disebut Modus Baru Konsumsi Narkoba

“Liquid” Ganja yang Dipakai Chandrika Chika Cs Disebut Modus Baru Konsumsi Narkoba

Megapolitan
Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen Selama 3,5 Jam di BNN Jaksel

Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen Selama 3,5 Jam di BNN Jaksel

Megapolitan
DPRD dan Pemprov DKI Rapat Soal Anggaran di Puncak, Prasetyo: Kalau di Jakarta Sering Ilang-ilangan

DPRD dan Pemprov DKI Rapat Soal Anggaran di Puncak, Prasetyo: Kalau di Jakarta Sering Ilang-ilangan

Megapolitan
PDI-P Mulai Jaring Nama Buat Cagub DKI, Kriterianya Telah Ditetapkan

PDI-P Mulai Jaring Nama Buat Cagub DKI, Kriterianya Telah Ditetapkan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com