UP Transjakarta yang selama ini berada di bawah Dinas Perhubungan akan diambil alih oleh PT Transjakarta. Aset-aset yang akan diambil alih oleh PT Transjakarta meliputi seluruh halte dan depo.
"Jadi PT Transjakarta akan mengambil semua aset, meliputi depo dan halte. Untuk depo itu ada di Cawang, Kalideres, dan Cilincing. Total jumlah aset ada Rp 1,2 triliun," kata Kepala Badan Pengelola Keuangan Daerah (BPKD) DKI Jakarta Heru Budi Hartono, di Balaikota Jakarta, Jumat (28/11/2014).
Dari beberapa tahapan tersebut, Heru mengatakan hal yang paling rawan adalah permasalah pengalihan tenaga kerja. Ada sekitar 6.000 pegawai yang selama ini telah bekerja lama di UP Transjakarta.
"Mereka ada 6.000 orang, sebagian pastinya sudah bekerja lama jadi non-PNS, lalu dipindah ke PT Transjakarta yang dari nol lagi. Masa iya tidak ada reward bagi mereka. Lalu, penghitungan masa kerja itu bagaimana? Penghitungan hari tua-nya bagaimana?" ujar Heru.
Menurut Heru, BPKD akan melakukan koordinasi dengan beberapa instansi lain terkait dengan tahapan pembubaran UP Transjakarta itu, seperti dengan Biro Perekonomian, Dinas Tenaga Kerja, dan Dinas Perhubungan.
"Semoga persoalan SDM ini bisa ditemukan jalan terbaiknya. Dishub sudah punya pola, unit lain juga punya pola, tinggal mengkombinasikan saja. Unit saya sebenarnya juga sudah jalan," tukas dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.