"Kami tidak berandai-andai, masih ada waktu, komunikasi juga terus berjalan," ujar Arif, saat ditemui di Fraksi PDI-P, Jumat (28/11/2014).
Arif berharap, Ahok mau mendengarkan aspirasi PDI-P dan melakukan pembicaraan dengan DPP PDI-P.
"Paling tidak, terjadi suatu dialog dengan DPP, agar diketahui representasi wakil gubernur yang diinginkan," kata Arif.
Sebelumnya, Wakil Sekjen PDI-P Ahmad Basarah saat dihubungi mengatakan, jika Ahok menolak Boy Sadikin, yang diajukan oleh partai, hal itu tidak hanya mengecewakan keluarga besar PDI-P, tetapi juga dapat menimbulkan masalah politik yang serius.
Ahok menyebutkan nama-nama yang dianggap memenuhi kriteria menjadi wakil gubernur, di antaranya mantan Deputi Tata Ruang dan Lingkungan Hidup DKI Jakarta Sarwo Handayani dan mantan Wali Kota Surabaya Bambang DH.
Menurut Ahok, ia lebih memilih kriteria berdasarkan pengalaman seseorang di pemerintahan. Kriteria itu dinilainya lebih masuk akal. Ahok mengatakan, dengan pengalaman di pemerintahan, kredibilitas seseorang telah teruji. Ia pun mengutip pernyataan mantan Presiden Amerika Serikat Abraham Lincoln bahwa dibutuhkan kekuasaan untuk menguji karakter asli seseorang.
"Kalau kamu tidak pernah jadi pejabat, kamu bisa ngomong apa aja hebat. Tapi, kalau kamu sudah jadi pejabat ketahuan korupsi atau enggak, KKN atau enggak. Semua kelihatan," ujar dia.
Adapun Boy Sadikin sudah menyatakan kesiapannya menjadi wakil gubernur jika ditunjuk Ahok.
"Kalau sudah ditunjuk, ya harus siap," kata dia, saat dihubungi, Kamis (27/11/2014).
Sejauh ini, kata Boy, ia belum pernah diajak untuk membahas kemungkinan penunjukan dirinya, baik oleh Ahok maupun DPP PDI Perjuangan.
"Saya belum dipanggil, dengarnya juga baru dari media," ujar mantan Wakil Ketua DPRD DKI itu.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.