Selain banjir, bencana lain seperti tanah longsor, puting beliung dan pohon tumbang juga rentan terjadi di Kota Depok selama musim hujan ini.
"Depok sudah berstatus siaga bencana. Karenanya Satgas Banjir harus siap menghadapi ini. Tidak hanya banjir, tetapi juga tanah longsor dan puting beliung, serta kemungkinan bencana lain," kata Santosa, seusai memeriksa kesiapan personel dan perlengkapan Satgas Banjir di Balaikota Depok, Jumat (28/11/2014).
Ia mengatakan, dari pendataan yang dilakukan, ada empat wilayah di Kota Depok yang berpotensi rawan bencana baik banjir dan longsor. Yakni Kecamatan Cimanggis, Kecamatan Sawangan, Kecamatan Beji, dan Sukmajaya.
"Di empat daerah itu banyak dilintasi aliran sungai. Belum lagi tanggul yang rawan jebol dan sampah yang menumpuk," ujarnya.
Karena itu, kata dia, semua instansi terkait akhirnya sepakat menyiagakan Satgas Banjir yang berjumlah 600 orang di Kota Depok.
Mereka merupakan personel gabungan dari Tentara Nasional Indonesia, Kepolisian, Palang Merah Indonesia, serta sejumlah dinas terkait di Pemkot Depok, yakni dinas tenaga kerja dan sosial (Disnakersos) Kota Depok, dinas kebersihan dan pertamanan (DKP) Kota Depok, serta dinas pemadam kebakaran (Damkar) Kota Depok.
"Semua anggota satgas siap turun ke lapangan kapanpun untuk membantu masyarakat," ujar Santosa.
Untuk melengkapi tugas Satgas Banjir, telah dipersiapkan sebanyak 20 perahu karet milik TNI, Polri, Bimasda, dan Dinkes.
Selain itu, kata dia, Pemkot Depok menyiapkan empat pompa penyedot air. "Ada pelampung, oksigen, masker, dan sejumlah peralatan penunjang lainnya. Semuanya dalam kondisi laik pakai," kata Santosa.
Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Sosial Kota Depok Diah Sadiah, menambahkan di samping Satgas Banjir ini, instansinya menyiapkan 40 kelompok Taruna Siaga Bengana (Tagana) yang disebar di semua kecamatan.
"Mereka akan berkoordinasi dengan Satgas Banjir. Sehingga semua pihak bisa terlibat langsung dalam penanganan banjir. Saya pribadi berharap, banjir tak terjadi. Tetapi semua harus siaga," kata Diah. (Budi Sam Law Malau)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.