"Seharusnya kalau ada proyek itu ditutup pagar. Minimal dijaga satpam. Apalagi ini berhubungan dengan air," ujar Marsani, orangtua Echa Saputra di rumah duka, Jalan Kembang Kerep, tadi malam, Minggu (30/11/2014).
Narsani adalah ayah dari Echa Syahputera. Sedangkan Sutarno adalah ayah dari Yoga Ramadhan dan Samsudin adalah ayah dari Randi Patturahman. Ketiga anak mereka tewas tenggelam sewaktu bermain di Kali Bedek. Satu anak bernama Adam, juga meninggal karena hal yang sama.
Sebagai orangtua, Marsani, Sutarno, dan Samsudin mengaku tidak pernah melarang anak-anak mereka pergi bermain. Namun, mereka tidak tahu pada hari itu anak mereka akan bermain di proyek yang tak dijaga.
Sutarno bercerita, ketika jasad anaknya ditemukan bersama dengan jasad anak lain, jasad sang anak sempat dibawa ke RS Graha Kedoya bersama polisi. Di sana, polisi sempat menawarkan untuk mengotopsi jasad keempatnya di RSCM. Namun, Sutarno menolak. Begitu pun dengan orangtua korban yang lain.
"Memang udah ajalnya begini. Saya sudah ikhlas," ujar Sutarno.
Sutarno dan orangtua korban lain juga sepakat tidak membawa permasalahan ini ke ranah hukum untuk menggugat perusahaan proyek. Walau begitu, mereka tetap berharap perusahaan bisa menutup proyek mereka dengan pagar jika sedang tak ada pengawasan.
"Cukup anak saya aja yang kaya begini, yang lain jangan sampai ada lagi," ujar Sutarno.
Pantauan Kompas.com, proyek yang menjadi tempat tenggelamnya empar anak itu memang tidak tertutup pagar. Kondisi demikian membuat orang bebas keluar masuk proyek.
Beberapa warga menyebut proyek di Kali Bedek itu adalah proyek membuat sodetan. Ada pula yang mengatakan itu adalah proyek pelebaran Kali Pesanggrahan. Tidak ada pelang nama perusahan yang bertanggung jawab terhadap proyek tersebut di lokasi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.