Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Cukup Anak Saya Aja yang Jadi Korban"

Kompas.com - 01/12/2014, 08:12 WIB
Jessi Carina

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Sutarno, Marsani, dan Samsudin, orangtua dari anak yang tenggelam di sodetan Kali Bedek, Kedoya, Jakarta Barat, kemarin, mengaku kecewa. Mereka kecewa karena sodetan yang menjadi tempat bermain anak mereka seharusnya ditutup pagar.

"Seharusnya kalau ada proyek itu ditutup pagar. Minimal dijaga satpam. Apalagi ini berhubungan dengan air," ujar Marsani, orangtua Echa Saputra di rumah duka, Jalan Kembang Kerep, tadi malam, Minggu (30/11/2014).

Narsani adalah ayah dari Echa Syahputera. Sedangkan Sutarno adalah ayah dari Yoga Ramadhan dan Samsudin adalah ayah dari Randi Patturahman. Ketiga anak mereka tewas tenggelam sewaktu bermain di Kali Bedek. Satu anak bernama Adam, juga meninggal karena hal yang sama.

Sebagai orangtua, Marsani, Sutarno, dan Samsudin mengaku tidak pernah melarang anak-anak mereka pergi bermain. Namun, mereka tidak tahu pada hari itu anak mereka akan bermain di proyek yang tak dijaga.

Sutarno bercerita, ketika jasad anaknya ditemukan bersama dengan jasad anak lain, jasad sang anak sempat dibawa ke RS Graha Kedoya bersama polisi. Di sana, polisi sempat menawarkan untuk mengotopsi jasad keempatnya di RSCM. Namun, Sutarno menolak. Begitu pun dengan orangtua korban yang lain.

"Memang udah ajalnya begini. Saya sudah ikhlas," ujar Sutarno.

Sutarno dan orangtua korban lain juga sepakat tidak membawa permasalahan ini ke ranah hukum untuk menggugat perusahaan proyek. Walau begitu, mereka tetap berharap perusahaan bisa menutup proyek mereka dengan pagar jika sedang tak ada pengawasan.

"Cukup anak saya aja yang kaya begini, yang lain jangan sampai ada lagi," ujar Sutarno.

Pantauan Kompas.com, proyek yang menjadi tempat tenggelamnya empar anak itu memang tidak tertutup pagar. Kondisi demikian membuat orang bebas keluar masuk proyek.

Beberapa warga menyebut proyek di Kali Bedek itu adalah proyek membuat sodetan. Ada pula yang mengatakan itu adalah proyek pelebaran Kali Pesanggrahan. Tidak ada pelang nama perusahan yang bertanggung jawab terhadap proyek tersebut di lokasi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Meski TikTokers Galihloss Minta Maaf Usai Video Penistaan Agama, Proses Hukum Tetap Berlanjut

Meski TikTokers Galihloss Minta Maaf Usai Video Penistaan Agama, Proses Hukum Tetap Berlanjut

Megapolitan
Alasan Chandrika Chika Cs Konsumsi Narkoba: Bukan Doping, untuk Pergaulan

Alasan Chandrika Chika Cs Konsumsi Narkoba: Bukan Doping, untuk Pergaulan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Akhir Pilu Wanita yang Tenggelam di Kali Mookervart | Kasus Bocah Setir Mobil Pameran dan Tabrak Tembok Mal Berujung Damai

[POPULER JABODETABEK] Akhir Pilu Wanita yang Tenggelam di Kali Mookervart | Kasus Bocah Setir Mobil Pameran dan Tabrak Tembok Mal Berujung Damai

Megapolitan
Rute Mikrotrans JAK99 Pulogadung-Lampiri

Rute Mikrotrans JAK99 Pulogadung-Lampiri

Megapolitan
Tak Hanya Chandrika Chika, Polisi juga Tangkap Atlet E-Sport Terkait Kasus Penyalahgunaan Narkoba

Tak Hanya Chandrika Chika, Polisi juga Tangkap Atlet E-Sport Terkait Kasus Penyalahgunaan Narkoba

Megapolitan
Akibat Pipa Bocor, Warga BSD City Terpaksa Beli Air Isi Ulang

Akibat Pipa Bocor, Warga BSD City Terpaksa Beli Air Isi Ulang

Megapolitan
Buka Pendaftaran PPK, KPU Depok Butuh 55 Orang untuk di 11 Kecamatan

Buka Pendaftaran PPK, KPU Depok Butuh 55 Orang untuk di 11 Kecamatan

Megapolitan
Selebgram Chandrika Chika Ditangkap Polisi Terkait Kasus Penyalahgunaan Narkotika

Selebgram Chandrika Chika Ditangkap Polisi Terkait Kasus Penyalahgunaan Narkotika

Megapolitan
Polisi Sebut Korban Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Derita Kerugian Puluhan Juta

Polisi Sebut Korban Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Derita Kerugian Puluhan Juta

Megapolitan
Sambut Pilkada DKI dan Jabar, PAN Prioritaskan Kadernya Maju di Pilkada 2024 Termasuk Zita Anjaini

Sambut Pilkada DKI dan Jabar, PAN Prioritaskan Kadernya Maju di Pilkada 2024 Termasuk Zita Anjaini

Megapolitan
Air di Rumahnya Mati, Warga Perumahan BSD Terpaksa Mengungsi ke Rumah Saudara

Air di Rumahnya Mati, Warga Perumahan BSD Terpaksa Mengungsi ke Rumah Saudara

Megapolitan
Pria Tewas di Kamar Kontrakan Depok, Diduga Sakit dan Depresi

Pria Tewas di Kamar Kontrakan Depok, Diduga Sakit dan Depresi

Megapolitan
Polisi Periksa Empat Saksi Terkait Kasus Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina

Polisi Periksa Empat Saksi Terkait Kasus Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina

Megapolitan
Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mangkir dari Panggilan Polisi

Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mangkir dari Panggilan Polisi

Megapolitan
Wanita Hamil Tewas di Kelapa Gading, Kekasih Menyesal dan Minta Maaf ke Keluarga Korban

Wanita Hamil Tewas di Kelapa Gading, Kekasih Menyesal dan Minta Maaf ke Keluarga Korban

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com