Menurut Ahok, ia dan Djarot telah kenal dekat saat keduanya masih berstatus kepala daerah tingkat II, yakni saat Ahok masih menjabat sebagai Bupati Belitung Timur, sementara Djarot menjabat Wali Kota Blitar. [Baca: Ahok Pilih Djarot daripada Boy Sadikin, Ini yang Akan Dilakukan PDI-P]
Dari kedekatan itulah, Ahok mengatakan bahwa Djarot merupakan tipe pejabat yang "kere". Ahok mengatakan, hal tersebut mengacu pada pengalamannya yang sempat beberapa kali mengadakan perjalanan ke luar negeri bersama dengan Djarot.
"Bisa ketahuan kan kalau kepala daerah keluar negeri, kalau yang duitnya banyak di tasnya itu berapa puluh ribu dollar AS buat belanja-belanja. Kalau Djarot sama saya agak mirip, 'kere', enggak belanja," ujar Ahok di Balai Kota DKI Jakarta, Senin (1/12/2014).
"Terus kalau malam yang lain ke mana-mana, terus pergi hiburan-hiburan malam, saya sama Djarot diam-diam saja habis makan karena duitnya pas-pasan. Dari situ langsung ketahuan, ini pejabat 10 tahun menjabat, tetapi bokek," ia menambahkan. [Baca: Ahok: Tak Peduli Djarot dari Partai Mana, yang Penting Kinerjanya]
Seperti diberitakan, Ahok menyatakan bahwa Djarot menjadi kandidat kuat sebagai orang yang akan ditunjuk sebagai wakil gubernur DKI yang baru. Djarot akan dipilih bila partai tempatnya bernaung, yakni PDI Perjuangan, bersedia memberi restu.
Namun, bila PDI-P tak memberi restu dan tetap ngotot mengajukan nama kadernya yang lain, maka Ahok akan lebih memilih mantan Deputi Gubernur DKI bidang Tata Ruang dan Lingkungan Hidup, Sarwo Handayani.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.