Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Meteran Parkir di Lima Wilayah Ini Akan Gunakan Sistem Non-Tunai

Kompas.com - 02/12/2014, 20:28 WIB
Unoviana Kartika

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Setelah menerapkan parkir berbayar di Jalan H Agus Salim atau yang dikenal dengan Jalan Sabang, Jakarta Pusat, Dinas Perhubungan DKI Jakarta kembali akan memberlakukan sistem yang sama di beberapa wilayah lain.

Atas alasan faktor kenyamanan pengguna jasa parkir, Dishub akan menggunakan mesin dengan sistem pembayaran non-tunai. "Kerja sama perbankan sudah dilakukan dan telah mencapai kesepakatan. Paling tidak lima tahun ke depan, di lima wilayah, selain Jalan Sabang," ujar Kepala Unit Pelaksana Tugas (UPT) Perparkiran Dinas Perhubungan (Dishub) DKI Jakarta Sunardi Sinaga saat dihubungi, Selasa (2/12/2014).

Adapun lima wilayah yang akan dipasang sistem parkir berbayar selanjutnya yaitu Jalan Juanda, Jakarta Pusat; kawasan Boulevard Kelapa Gading, Jakarta Timur; Jalan Balai Pustaka, Jakarta Timur; Jalan Pintu Kecil, Jakarta Barat; kawasan Falatehan, Jakarta Selatan.

"Semuanya tidak lagi menggunakan koin, tetapi menggunakan pembayaran elektronik. Ini adalah pilot project untuk segi manajerial dan daya tahan alat," kata Sunardi.

Sementara untuk meteran parkir yang berada di Jalan Sabang juga akan menganut sistem yang sama. Meskipun seharusnya perangkat pembayaran elektronik sudah harus dipasang sejak pertengahan November 2014.

"Saat ini masih diuji coba di Swedia. Istilahnya untuk memastikan perangkat ini ada masalah atau tidak," ujar Sunardi.

Sebagaimana diketahui, sejak penerapan sistem parkir berbayar pada September 2014 lalu, meteran parkir hanya menerima uang koin pecahan Rp 1.000 dan Rp 500.

Dengan sistem ini, keluhan banyak datang dari pengguna parkir. Mereka menilai sistem tersebut kurang efisien karena harus menyediakan uang koin setiap harinya. [Baca: Dua Minggu Lagi, Meteran Parkir Akan Pakai Kartu Elektronik]

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Terjerat Kasus Penistaan Agama, TikTokers Galihloss Terancam 6 Tahun Penjara

Terjerat Kasus Penistaan Agama, TikTokers Galihloss Terancam 6 Tahun Penjara

Megapolitan
Banyak Warga Jakarta Disebut Belum Terima Sertifikat Tanah dari PTSL

Banyak Warga Jakarta Disebut Belum Terima Sertifikat Tanah dari PTSL

Megapolitan
Heru Budi Minta Antisipasi Dampak Konflik Iran-Israel Terhadap Perekonomian Jakarta

Heru Budi Minta Antisipasi Dampak Konflik Iran-Israel Terhadap Perekonomian Jakarta

Megapolitan
Agusmita Terancam 15 Tahun Penjara karena Diduga Terlibat dalam Kematian Kekasihnya yang Sedang Hamil

Agusmita Terancam 15 Tahun Penjara karena Diduga Terlibat dalam Kematian Kekasihnya yang Sedang Hamil

Megapolitan
Begal Remaja di Bekasi Residivis, Terlibat Kasus Serupa Saat di Bawah Umur

Begal Remaja di Bekasi Residivis, Terlibat Kasus Serupa Saat di Bawah Umur

Megapolitan
Mayat Laki-laki dalam Kondisi Membengkak Ditemukan di Kamar Kontrakan Depok

Mayat Laki-laki dalam Kondisi Membengkak Ditemukan di Kamar Kontrakan Depok

Megapolitan
4 Anggota Polda Metro Jaya Terlibat Pesta Narkoba, Kompolnas: Atasan Para Pelaku Harus Diperiksa

4 Anggota Polda Metro Jaya Terlibat Pesta Narkoba, Kompolnas: Atasan Para Pelaku Harus Diperiksa

Megapolitan
Polisi Tangkap 3 Pelaku Sindikat Pencurian Motor di Tambora

Polisi Tangkap 3 Pelaku Sindikat Pencurian Motor di Tambora

Megapolitan
Dukcapil DKI Catat 1.038 Pendatang Baru ke Jakarta Usai Lebaran 2024

Dukcapil DKI Catat 1.038 Pendatang Baru ke Jakarta Usai Lebaran 2024

Megapolitan
Polisi Tangkap Pemuda yang Cabuli Anak 5 Tahun di Cengkareng

Polisi Tangkap Pemuda yang Cabuli Anak 5 Tahun di Cengkareng

Megapolitan
Usai Rampas Ponsel Pelanggan Warkop, Remaja di Bekasi Lanjut Begal Pengendara Motor

Usai Rampas Ponsel Pelanggan Warkop, Remaja di Bekasi Lanjut Begal Pengendara Motor

Megapolitan
Pemprov DKI Siapkan Mitigasi Cegah Risiko dan Dampak Perekonomian Setelah Jakarta Tak Lagi Ibu Kota

Pemprov DKI Siapkan Mitigasi Cegah Risiko dan Dampak Perekonomian Setelah Jakarta Tak Lagi Ibu Kota

Megapolitan
Polisi Tangkap TikTokers Galihloss Buntut Konten Diduga Nistakan Agama

Polisi Tangkap TikTokers Galihloss Buntut Konten Diduga Nistakan Agama

Megapolitan
Polisi Tangkap Begal Remaja yang Beraksi di Jatiasih dan Bantargebang Bekasi

Polisi Tangkap Begal Remaja yang Beraksi di Jatiasih dan Bantargebang Bekasi

Megapolitan
Jangan Khawatir Lagi, Taksi 'Online' Dipastikan Boleh Antar Jemput Penumpang di Terminal Kampung Rambutan

Jangan Khawatir Lagi, Taksi "Online" Dipastikan Boleh Antar Jemput Penumpang di Terminal Kampung Rambutan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com