"Dari total 555 pompa, sudah diperbaiki terus hingga sekarang 14 yang masih dalam proses perbaikian," ujar Kepala Dinas PU DKI Agus Priyono, Rabu (3/12/2014). [Baca: Gubernur Ahok Tak Mau Banjir Gara-gara Pompa Rusak]
Pompa air yang rusak tersebut terdiri dari pompa stasioner, pompa mobile, dan pompa underpass dalam kondisi rusak. Pompa tersebut masih tersebar di beberapa lokasi di Jakarta.
Selain terus memperbaiki pompa, upaya penanggulangan banjir di Jakarta adalah dengan memperlebar Pintu Air Manggarai dan Pintu Air Karet. Kata dia, pengerukan di beberapa waduk seperti Waduk Marunda, Rorotan, Giri Kencana, Brigief, dan Pondok Rangon juga terus dilakukan.
"Semuanya dilakukan bertahap, masih ada pembebasan tanah untuk waduk-waduk itu," ujar dia.
Dinas PU Tata Air, kata Agus, juga memperbaiki sistem aliran sungai yang ada di Jakarta. Aliran tersebut dibagi menjadi tiga, yaitu barat, tengah, timur. Aliran barat terdiri dari Sungai Angke, Pesanggrahan, Daan Mogot, dan Cengkareng Drain.
Aliran di daerah tengah terdiri dari Sungai Ciliwung, Krukut, Mampang, Kali Baru Barat, dan Kali Baru Timur. Sementara daerah timur yaitu Sungai Cipinang, Buaran, Jati Kramat, dan Cakung. Air di setiap alirannya tidak dapat masuk ke aliran lainnya. "Penangannya harus lebih terkonsentrasi," kata Agus.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.