Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kapolda Metro: Kalau Anarkistis Sampai Tutup Jalan Pasti Saya Juga Tegas

Kompas.com - 09/12/2014, 14:29 WIB
Andri Donnal Putera

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Kapolda Metro Jaya Inspektur Jenderal Polisi Unggung Cahyono menyampaikan rasa tidak senangnya terhadap kekerasan. Menurut dia, untuk bisa mencegah tindak kekerasan yang biasa terjadi di wilayah hukum Metro Jaya, harus ada langkah-langkah tersendiri yang dilakukan polisi.

"Kami tidak bisa bekerja sendiri untuk menciptakan kamtibmas (keamanan dan ketertiban masyarakat), harus bersinergi dengan pemangku kepentingan," kata Unggung di Mapolda Metro Jaya, Selasa (9/12/2014).

Unggung siang ini mengadakan silaturahmi dengan pimpinan serikat pekerja buruh yang ada di Jabodetabek. Tujuan silaturahmi tersebut, selain untuk membicarakan pelaksanaan demo buruh besar-besaran besok, juga untuk berbincang mengenai masalah yang sering diangkat oleh buruh. [Baca: Janji Buruh dalam Unjuk Rasa Besar-besaran Besok]

Mantan Kapolda Jawa Timur itu mengaku telah menyampaikan kepada seluruh anggotanya untuk tidak menggunakan kekerasan, bahkan dalam situasi demo sekalipun. [Baca: Besok, 50.000 Buruh Kepung Jabodetabek]

Kata dia, polisi tidak perlu menggunakan senjata untuk menghadapi pendemo yang anarkistis, tetapi cukup dengan meriam air dan gas air mata. Meski demikian, Unggung mengaku tidak suka dengan tindakan pendemo yang menutup jalan raya dan jalan tol.

Kata dia, demo memang diperbolehkan, tetapi jangan sampai mengganggu kepentingan dan ketertiban umum. Bila ada hak-hak warga yang terganggu akibat demo, Unggung berjanji akan bertindak tegas.

"Kalau anarkistis sampai tutup jalan pasti saya juga tegas, negara tidak boleh kalah dengan kekerasan," kata dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Dukcapil DKI Catat 1.038 Pendatang Baru ke Jakarta Usai Lebaran 2024

Dukcapil DKI Catat 1.038 Pendatang Baru ke Jakarta Usai Lebaran 2024

Megapolitan
Polisi Tangkap Pemuda yang Cabuli Anak 5 Tahun di Cengkareng

Polisi Tangkap Pemuda yang Cabuli Anak 5 Tahun di Cengkareng

Megapolitan
Usai Rampas Ponsel Pelanggan Warkop, Remaja di Bekasi Lanjut Begal Pengendara Motor

Usai Rampas Ponsel Pelanggan Warkop, Remaja di Bekasi Lanjut Begal Pengendara Motor

Megapolitan
Pemprov DKI Siapkan Mitigasi Cegah Risiko dan Dampak Perekonomian Setelah Jakarta Tak Lagi Ibu Kota

Pemprov DKI Siapkan Mitigasi Cegah Risiko dan Dampak Perekonomian Setelah Jakarta Tak Lagi Ibu Kota

Megapolitan
Polisi Tangkap TikTokers Galihloss Buntut Konten Diduga Nistakan Agama

Polisi Tangkap TikTokers Galihloss Buntut Konten Diduga Nistakan Agama

Megapolitan
Polisi Tangkap Begal Remaja yang Beraksi di Jatiasih dan Bantargebang Bekasi

Polisi Tangkap Begal Remaja yang Beraksi di Jatiasih dan Bantargebang Bekasi

Megapolitan
Jangan Khawatir Lagi, Taksi 'Online' Dipastikan Boleh Antar Jemput Penumpang di Terminal Kampung Rambutan

Jangan Khawatir Lagi, Taksi "Online" Dipastikan Boleh Antar Jemput Penumpang di Terminal Kampung Rambutan

Megapolitan
Polisi Periksa Kejiwaan Anak yang Aniaya Ibu Kandungnya di Cengkareng

Polisi Periksa Kejiwaan Anak yang Aniaya Ibu Kandungnya di Cengkareng

Megapolitan
Wanita Hamil Tewas di Kelapa Gading, Tak Ditolong Saat Pendarahan dan Dirampas Ponselnya oleh Kekasih

Wanita Hamil Tewas di Kelapa Gading, Tak Ditolong Saat Pendarahan dan Dirampas Ponselnya oleh Kekasih

Megapolitan
Polisi Tangkap Selebgram Terkait Kasus Narkoba di Jaksel

Polisi Tangkap Selebgram Terkait Kasus Narkoba di Jaksel

Megapolitan
Wanita Hamil yang Tewas di Kelapa Gading Ditinggal Kekasih Saat Pendarahan

Wanita Hamil yang Tewas di Kelapa Gading Ditinggal Kekasih Saat Pendarahan

Megapolitan
Ketua Fraksi PSI: Penonaktifan NIK Konsekuensi bagi Warga Jakarta yang Pindah ke Daerah Lain

Ketua Fraksi PSI: Penonaktifan NIK Konsekuensi bagi Warga Jakarta yang Pindah ke Daerah Lain

Megapolitan
Bukan Transaksi Narkoba, 2 Pria yang Dikepung Warga Pesanggrahan Ternyata Mau ke Rumah Saudara

Bukan Transaksi Narkoba, 2 Pria yang Dikepung Warga Pesanggrahan Ternyata Mau ke Rumah Saudara

Megapolitan
Perempuan yang Ditemukan Tewas di Pulau Pari Dibunuh 'Pelanggannya' karena Sakit Hati

Perempuan yang Ditemukan Tewas di Pulau Pari Dibunuh "Pelanggannya" karena Sakit Hati

Megapolitan
12 Perusahaan Setor Dividen 2023 ke Pemprov DKI, Nilainya Capai Rp 545,8 Miliar

12 Perusahaan Setor Dividen 2023 ke Pemprov DKI, Nilainya Capai Rp 545,8 Miliar

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com