Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 09/12/2014, 20:12 WIB
Jessi Carina

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Ayah Ade Sara Angelina Suroto, yaitu Suroto, mengaku kecewa dengan putusan yang diberikan oleh hakim kepada pembunuh anaknya, Ahmad Imam Al Hafitd dan Assyifa Ramadhani. Menurut Suroto, hukuman penjara selama 20 tahun yang diberikan hakim belum adil.

"Dua puluh tahun itu belum jika mereka dapat grasi tiap tahun. Nanti jadi berapa?" ujar Suroto seusai mengikuti sidang di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat, Selasa (9/12/2014). [Baca: Akhir Cerita Sejoli Terdakwa Pembunuh Ade Sara]

Suroto tidak setuju dengan alasan hakim yang mengatakan bahwa Hafitd dan Assyifa masih memiliki waktu untuk memperbaiki diri karena usia mereka yang masih muda.

Suroto menilai tidak ada jaminan Hafitd dan Assyifa akan memperbaiki diri pada usianya yang semakin dewasa. "Usia muda saja sudah berani membunuh, apalagi nanti di usia dewasa?" ujar Suroto. [Baca: Seusai Divonis 20 Tahun, Assyifa Teriak Histeris hingga Pingsan]

Dua terdakwa pembunuh Ade Sara Angelina Suroto, Assyifa Ramadhani dan Ahmad Imam Al Hafitd, dijatuhkan hukuman penjara selama 20 tahun. [Baca: Ini Alasan Hakim Jatuhkan Vonis 20 Tahun bagi Hafitd dan Assyifa]

Vonis ini lebih ringan dari tuntutan jaksa, yakni hukuman seumur hidup. Ketua Majelis Hakim Absoro memiliki alasan sendiri memberikan hukuman itu. "Pertimbangannya karena usia mereka masih muda ya. Masih ada waktu untuk memperbaiki diri," ujar Absoro.

"Karena hukuman itu bukan pembalasan. Setelah dia keluar, siapa tahu bisa lebih baik lagi. Cuma 20 tahun. Masa mau dipenjara selamanya," ucap Absoro.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Rute Mikrotrans JAK99 Pulogadung-Lampiri

Rute Mikrotrans JAK99 Pulogadung-Lampiri

Megapolitan
Tak Hanya Chandrika Chika, Polisi juga Tangkap Atlet E-Sport Terkait Kasus Penyalahgunaan Narkoba

Tak Hanya Chandrika Chika, Polisi juga Tangkap Atlet E-Sport Terkait Kasus Penyalahgunaan Narkoba

Megapolitan
Akibat Pipa Bocor, Warga BSD City Terpaksa Beli Air Isi Ulang

Akibat Pipa Bocor, Warga BSD City Terpaksa Beli Air Isi Ulang

Megapolitan
Buka Pendaftaran PPK, KPU Depok Butuh 55 Orang untuk di 11 Kecamatan

Buka Pendaftaran PPK, KPU Depok Butuh 55 Orang untuk di 11 Kecamatan

Megapolitan
Selebgram Chandrika Chika Ditangkap Polisi Terkait Kasus Penyalahgunaan Narkotika

Selebgram Chandrika Chika Ditangkap Polisi Terkait Kasus Penyalahgunaan Narkotika

Megapolitan
Polisi Sebut Korban Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Derita Kerugian Puluhan Juta

Polisi Sebut Korban Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Derita Kerugian Puluhan Juta

Megapolitan
Sambut Pilkada DKI dan Jabar, PAN Prioritaskan Kadernya Maju di Pilkada 2024 Termasuk Zita Anjaini

Sambut Pilkada DKI dan Jabar, PAN Prioritaskan Kadernya Maju di Pilkada 2024 Termasuk Zita Anjaini

Megapolitan
Air di Rumahnya Mati, Warga Perumahan BSD Terpaksa Mengungsi ke Rumah Saudara

Air di Rumahnya Mati, Warga Perumahan BSD Terpaksa Mengungsi ke Rumah Saudara

Megapolitan
Pria Tewas di Kamar Kontrakan Depok, Diduga Sakit dan Depresi

Pria Tewas di Kamar Kontrakan Depok, Diduga Sakit dan Depresi

Megapolitan
Polisi Periksa Empat Saksi Terkait Kasus Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina

Polisi Periksa Empat Saksi Terkait Kasus Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina

Megapolitan
Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mangkir dari Panggilan Polisi

Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mangkir dari Panggilan Polisi

Megapolitan
Wanita Hamil Tewas di Kelapa Gading, Kekasih Menyesal dan Minta Maaf ke Keluarga Korban

Wanita Hamil Tewas di Kelapa Gading, Kekasih Menyesal dan Minta Maaf ke Keluarga Korban

Megapolitan
Terjerat Kasus Penistaan Agama, TikTokers Galihloss Terancam 6 Tahun Penjara

Terjerat Kasus Penistaan Agama, TikTokers Galihloss Terancam 6 Tahun Penjara

Megapolitan
Banyak Warga Jakarta Disebut Belum Terima Sertifikat Tanah dari PTSL

Banyak Warga Jakarta Disebut Belum Terima Sertifikat Tanah dari PTSL

Megapolitan
Heru Budi Minta Antisipasi Dampak Konflik Iran-Israel Terhadap Perekonomian Jakarta

Heru Budi Minta Antisipasi Dampak Konflik Iran-Israel Terhadap Perekonomian Jakarta

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com