Orang-orang yang kebanyakan terdiri dari kaum hawa itu menyimak dengan khusyuk. Beberapa tampak mengangguk-angguk mengerti. Tak jauh dari ustaz yang tengah memberikan dakwah, duduklah seorang wanita berambut pendek dengan kerudung berwarna merah muda.
Wanita itu adalah Lurah Lenteng Agung Susan Jasmine Zulkifli. "Saya mau juga sekali-kali ikut pengajian supaya mengerti juga. Sekaligus bisa akrab dan kasih pesan-pesan ke warga," ujar Susan, Kamis (11/12/2014). [Baca: "Smart City" ala Lurah Susan Lenteng Agung]
Masih jelas dalam ingatan penolakan terhadap Susan pada Agustus 2013 lalu saat ia baru saja menjabat sebagai Lurah Lenteng Agung. Isu SARA mendasari penolakan tersebut. Namun, Susan tak lantas gentar. Ia tetap tenang dan bekerja sesuai dengan kewajibannya.
"Siapa sih yang nyaman didemo setiap hari begitu? Tetapi, saya bekerja saja terus. Ternyata lama-lama saya bisa juga merangkul mereka," ucap Susan.
Ada saja cara Susan mengambil hati warganya. Koneksinya yang luas memudahkannya mendapat bantuan-bantuan corporate social responsibility (CSR) dari perusahaan-perusahaan. Sejauh ini, berkat kepiawaiannya melobi, beberapa perusahaan sudah melakukan CSR di kelurahan tempatnya menjabat. [Baca: Wujudkan "Smart City", Lurah Susan Belajar Keras agar Tak Lagi Gaptek]
Bantuan pun sering kali disampaikannya langsung. Mantan Kasi Sarana dan Prasarana Kelurahan Senen ini pun mengaku kerap blusukan dengan sepeda motor untuk berinteraksi dengan warganya.
Kerja Susan itu tak sia-sia. Setelah pengajian selesai, banyak warga yang datang kepadanya. Dari sekadar menyapa, menanyakan hal yang berkaitan dengan lingkungan, bahkan berfoto bersama. Susan tampak menyambut warganya dengan ramah dan penuh senyum.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.