Hal ini jelas membuat kawasan tersebut menjadi semrawut. Aktivitas pedagang parsel di pinggir jalan itu juga telah mengganggu arus arus lalu lintas. Para pejalan kaki pun terpaksa mengalah dengan berjalan di bahu jalan.
Kemacetan semakin lengkap karena beberapa kendaraan roda empat diparkir di depan lapak pedagang dan sepeda motor yang sengaja berhenti untuk membeli parsel.
Seperti pantauan beritajakarta.com, ratusan pedagang parsel itu umumnya berdagang di depan Pasar Cikini Gold Center. Sebagian lainnya menggelar dagangan di Jalan Pegangsaan, tepatnya di kolong jalan layang kereta api.
"Kami berikan waktu untuk berdagang hingga H-1 Natal. Setelah itu, kami akan bersihkan seluruh kawasan Cikini dari aktivitas yang mengganggu publik," kata Bondan Dyah Ekowati, Camat Menteng, Jumat (12/12/2014).
Bondan mengaku, pihaknya pernah melakukan penertiban terhadap ratusan pedagang parsel. Pedagang parsel itu diminta untuk pindah ke Pasar Cikini Gold Center atau Pasar Johar Baru. Namun, tawaran itu ditolak dengan alasan bahwa lokasi jauh dan sepi pengunjung.
Dihubungi secara terpisah, Adrin Tando, Direktur Utama PT Makna Tera, pengelola Pasar Cikini Gold Center, menuturkan, maraknya pedagang parsel yang berjualan di pinggir jalan membuat omzet pedagang parsel di dalam pasar merosot.
"Kami siap menyediakan tempat di lantai 5 untuk para pedagang. Kami berikan secara gratis sampai dengan akhir menjelang Tahun Baru," ujar Adrin.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.