Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Meski Dilarang Ahok, Disparbud Tetap Promosi Wisata ke Filipina

Kompas.com - 15/12/2014, 06:52 WIB
Alsadad Rudi

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Meski telah dilarang oleh Gubernur DKI Jakarta Basuki "Ahok" Tjahaja Purnama, jajaran Dinas Pariwisata dan Kebudayaan ternyata tetap melakukan kegiatan promosi wisata ke luar negeri. Kali ini promosi wisata dilaksanakan di Filipina dengan pergelaran roadshow di Hotel Pan Pacific, Manila, pekan lalu.

Kepala Bidang Promosi Dinas Pariwisata dan Kebudayaan DKI Jakarta Cucu Ahmad Kurnia, mengatakan, alasan pihaknya tetap menggelar promosi wisata di Filipina bertujuan untuk meningkatkan jumlah wisatawan dari negara tersebut.

"Jumlah wisatawan Filipina tidak sebanyak negara-negara asia lainnya, seperti Malaysia, China, Singapura, Jepang. Karena itu pasar wisawatan asal Filipina potensial untuk digarap," kata Cucu, Minggu (14/12/2014).

Selain promosi pariwisata, kata Cucu, di Manila, Dinas Pariwisata dan Kebudayaan juga menyelenggarakan forum bisnis yang mempertemukan lebih dari 20 pelaku industri pariwisata Jakarta dengan para stakeholder industri pariwisata Filipina.

"Kami ingin menyampaikan kepada masyarakat Filipina bahwa Jakarta merupakan salah satu destinasi di Asia yang menarik dikunjungi untuk berbagai aktivitas wisata. Kondisi Jakarta juga aman dan kondusif bagi para wisatawan mancanegara," ucap dia.

Sebagai informasi, pada bulan lalu Ahok pernah melontarkan peringatan terhadap pejabat Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) DKI yang gencar mempromosikan Jakarta ke luar negeri secara langsung dan berlebihan. Menurut Ahok, saat ini ada beberapa SKPD yang membuat program di dalam APBD untuk "jalan-jalan" ke luar negeri dengan dalih promosi Jakarta.

Ahok menilai, ketimbang mengunjungi langsung negara yang menjadi target pasar, promosi wisata lebih baik dilakukan dengan memanfaatkan kecanggihan teknologi internet, termasuk dengan jejaring sosial.

"Enggak boleh lagi Dinas Pariwisata promosi (ke luar negeri). Dinas UMKM promosi (ke luar negeri) juga. Itu cuma promosi-promosi ngabisin duit enggak karuan. Kabid di Dinas Pariwisata (Disparbud DKI) sampai enggak pulang dari luar negeri, keliling terus," kata mantan Bupati Belitung Timur itu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

5 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang Berhasil Dievakuasi, Polisi: Mayoritas Menderita Luka Bakar

5 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang Berhasil Dievakuasi, Polisi: Mayoritas Menderita Luka Bakar

Megapolitan
7 Orang Masih Terjebak dalam Kebakaran Toko Bingkai di Mampang Prapatan

7 Orang Masih Terjebak dalam Kebakaran Toko Bingkai di Mampang Prapatan

Megapolitan
Karyawan Gedung Panik dan Berhamburan Keluar Saat Toko Bingkai di Mampang Prapatan Kebakaran

Karyawan Gedung Panik dan Berhamburan Keluar Saat Toko Bingkai di Mampang Prapatan Kebakaran

Megapolitan
Harga Bahan Dapur Naik Turun, Pedagang Pasar Perumnas Klender: Alhamdulillah Masih Punya Pelanggan Setia

Harga Bahan Dapur Naik Turun, Pedagang Pasar Perumnas Klender: Alhamdulillah Masih Punya Pelanggan Setia

Megapolitan
Pengemudi Fortuner Arogan Gunakan Pelat Dinas Palsu, TNI: Melebihi Gaya Tentara dan Rugikan Institusi

Pengemudi Fortuner Arogan Gunakan Pelat Dinas Palsu, TNI: Melebihi Gaya Tentara dan Rugikan Institusi

Megapolitan
Banyak Warga Menonton Kebakaran Toko Bingkai, Lalin di Simpang Mampang Prapatan Macet

Banyak Warga Menonton Kebakaran Toko Bingkai, Lalin di Simpang Mampang Prapatan Macet

Megapolitan
Pemkot Bogor Raih 374 Penghargaan Selama 10 Tahun Kepemimpinan Bima Arya

Pemkot Bogor Raih 374 Penghargaan Selama 10 Tahun Kepemimpinan Bima Arya

Megapolitan
Kena Batunya, Pengemudi Fortuner Arogan Mengaku Keluarga TNI Kini Berbaju Oranye dan Tertunduk

Kena Batunya, Pengemudi Fortuner Arogan Mengaku Keluarga TNI Kini Berbaju Oranye dan Tertunduk

Megapolitan
Toko Pigura di Mampang Prapatan Kebakaran

Toko Pigura di Mampang Prapatan Kebakaran

Megapolitan
Puspom TNI: Purnawirawan Asep Adang Tak Kenal Pengemudi Fortuner Arogan yang Pakai Pelat Mobil Dinasnya

Puspom TNI: Purnawirawan Asep Adang Tak Kenal Pengemudi Fortuner Arogan yang Pakai Pelat Mobil Dinasnya

Megapolitan
Pemilik Khayangan Outdoor: Istri Saya Langsung Nangis Saat Tahu Toko Dibobol Maling

Pemilik Khayangan Outdoor: Istri Saya Langsung Nangis Saat Tahu Toko Dibobol Maling

Megapolitan
Puluhan Barang Pendakian Digondol Maling, Toko 'Outdoor' di Pesanggrahan Rugi Hingga Rp 10 Juta

Puluhan Barang Pendakian Digondol Maling, Toko "Outdoor" di Pesanggrahan Rugi Hingga Rp 10 Juta

Megapolitan
Ratusan Orang Jadi Korban Penipuan Program Beasiswa Doktoral di Filipina

Ratusan Orang Jadi Korban Penipuan Program Beasiswa Doktoral di Filipina

Megapolitan
Sejumlah Tokoh Bakal Berebut Tiket Pencalonan Wali Kota Bogor Lewat Gerindra

Sejumlah Tokoh Bakal Berebut Tiket Pencalonan Wali Kota Bogor Lewat Gerindra

Megapolitan
Alasan Warga Masih 'Numpang' KTP DKI: Saya Lebih Pilih Pendidikan Anak di Jakarta

Alasan Warga Masih "Numpang" KTP DKI: Saya Lebih Pilih Pendidikan Anak di Jakarta

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com