Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pengendara Motor Kesal Disuruh Lewat Jalur Alternatif yang Macet

Kompas.com - 17/12/2014, 16:55 WIB
Unoviana Kartika

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Sejumlah pengendara motor mengeluhkan jalan alternatif di luar kawasan pembatasan sepeda motor. Mereka menilai, jalan-jalan alternatif yang tersedia merupakan jalan yang biasanya sudah macet, meskipun aturan pembatasan itu belum diberlakukan.

Sukarnadi (52), misalnya. Pengendara motor Honda Blade hijau ini mengeluhkan jarak yang harus ditempuhnya dan waktu yang harus diluangkannya demi memutar lewat Tanah Abang. Padahal dirinya yang dari arah Menteng hanya ingin menuju Sudirman.

"Jalan alternatif sudah macet. Buang-buang waktu saja (kalau harus) memutar lewat sana," ujarnya kepada Kompas.com di sekitar kawasan Sarinah, Rabu (17/12/2014) siang.

Wiryo kembali mengeluhkan solusi yang ditawarkan pemerintah yaitu dengan naik bus yang disediakan gratis sepanjang Jalan MH Thamrin hingga Medan Merdeka Barat. "Saya kan mau balik ke kantor, masa ninggal motor di sini terus naik bus? Ngambil motornya repot dong," ujar karyawan di kawasan Senayan ini.

Tak hanya Sukarnadi, beberapa pengendara motor pun tampak protes kepada petugas yang mencegat mereka untuk tidak melintasi Jalan MH Thamrin. Termasuk kurir makanan siap saji yang hendak mengantar pesanan pelanggannya. Kurir itu mengendarai motornya dengan cepat supaya lolos dari petugas dari arah Jalan Wahid Hasyim. Namun apa daya, petugas ternyata lebih sigap dan segera menghentikannya. Kurir itu sempat meminta kompromi dari petugas.

"Pak, saya buru-buru, enggak keburu lewat Tanah Abang, macet, Pak," ujar si kurir.

"Tidak bisa, Pak. Harus lurus dulu. Lewat Kebon Kacang saja, Pak," tegas petugas.

Sekitar tiga hingga empat petugas memang ditugaskan untuk berjaga-jaga di setiap jalan yang berpotongan dengan Jalan MH Thamrin. Mereka terdiri dari petugas Dinas Perhubungan DKI Jakarta, polisi, hingga Satuan Polisi Polisi Pamong Praja (Satpol PP).

Diketahui, jalur-jalur alternatif yang dapat dilintasi pengendara sepeda motor yang dilaran melintas antara lain Jalan Kebon Kacang, Jalan Kampung Bali, Jalan Budi Kemuliaan, Jalan Tanah Abang Timur, dan Jalan Abdul Muis untuk sisi barat. Sementara untuk sisi timur, pengendara bisa mengakses Jalan Agus Salim.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Rekam Jejak Chandrika Chika di Dunia Hiburan: Dari Joget 'Papi Chulo' hingga Terjerat Narkoba

Rekam Jejak Chandrika Chika di Dunia Hiburan: Dari Joget "Papi Chulo" hingga Terjerat Narkoba

Megapolitan
Remaja Perempuan Tanpa Identitas Tewas di RSUD Kebayoran Baru, Diduga Dicekoki Narkotika

Remaja Perempuan Tanpa Identitas Tewas di RSUD Kebayoran Baru, Diduga Dicekoki Narkotika

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Pedagang di Pasar Induk Kramatjati Buang Puluhan Ton Pepaya | Tante di Tangerang Bunuh Keponakannya

[POPULER JABODETABEK] Pedagang di Pasar Induk Kramatjati Buang Puluhan Ton Pepaya | Tante di Tangerang Bunuh Keponakannya

Megapolitan
Rute Mikrotrans JAK98 Kampung Rambutan-Munjul

Rute Mikrotrans JAK98 Kampung Rambutan-Munjul

Megapolitan
Bisakah Beli Tiket Masuk Ancol On The Spot?

Bisakah Beli Tiket Masuk Ancol On The Spot?

Megapolitan
Keseharian Galihloss di Mata Tetangga, Kerap Buat Konten untuk Bantu Perekonomian Keluarga

Keseharian Galihloss di Mata Tetangga, Kerap Buat Konten untuk Bantu Perekonomian Keluarga

Megapolitan
Kajari Jaksel Harap Banyak Masyarakat Ikut Lelang Rubicon Mario Dandy

Kajari Jaksel Harap Banyak Masyarakat Ikut Lelang Rubicon Mario Dandy

Megapolitan
Datang Posko Pengaduan Penonaktifkan NIK di Petamburan, Wisit Lapor Anak Bungsunya Tak Terdaftar

Datang Posko Pengaduan Penonaktifkan NIK di Petamburan, Wisit Lapor Anak Bungsunya Tak Terdaftar

Megapolitan
Dibacok Begal, Pelajar SMP di Depok Alami Luka di Punggung

Dibacok Begal, Pelajar SMP di Depok Alami Luka di Punggung

Megapolitan
Ketua DPRD DKI Kritik Kinerja Pj Gubernur, Heru Budi Disebut Belum Bisa Tanggulangi Banjir dan Macet

Ketua DPRD DKI Kritik Kinerja Pj Gubernur, Heru Budi Disebut Belum Bisa Tanggulangi Banjir dan Macet

Megapolitan
Rampas Ponsel, Begal di Depok Bacok Bocah SMP

Rampas Ponsel, Begal di Depok Bacok Bocah SMP

Megapolitan
“Semoga Prabowo-Gibran Lebih Bagus, Jangan Kayak yang Sudah”

“Semoga Prabowo-Gibran Lebih Bagus, Jangan Kayak yang Sudah”

Megapolitan
Ketua DPRD: Jakarta Globalnya di Mana? Dekat Istana Masih Ada Daerah Kumuh

Ketua DPRD: Jakarta Globalnya di Mana? Dekat Istana Masih Ada Daerah Kumuh

Megapolitan
Gerindra dan PKB Sepakat Berkoalisi di Pilkada Bogor 2024

Gerindra dan PKB Sepakat Berkoalisi di Pilkada Bogor 2024

Megapolitan
Anggaran Kelurahan di DKJ 5 Persen dari APBD, F-PKS: Kualitas Pelayanan Harus Naik

Anggaran Kelurahan di DKJ 5 Persen dari APBD, F-PKS: Kualitas Pelayanan Harus Naik

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com