Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 17/12/2014, 20:20 WIB
JAKARTA, KOMPAS.com — Sejumlah pengendara sepeda motor kebingungan saat hendak melintasi Jalan MH Thamrin-Jalan Medan Merdeka Barat pada hari pertama uji coba pelarangan sepeda motor di jalan protokol tersebut, Rabu (17/12). Mereka berhenti dan bertanya kepada polisi lalu lintas yang berjaga.

Berdasarkan pantauan Kompas di sekitar Bundaran HI, masih banyak pengendara sepeda motor yang bingung mencari jalan alternatif untuk menuju arah Jakarta Kota.

Paino (39), misalnya, kebingungan saat hendak mengantar paket ke sebuah kantor di The Plaza, Jalan Thamrin. Ia belum tahu bahwa ada pelarangan sepeda motor melintas di jalan tersebut.

Ia akhirnya memutuskan memarkir sepeda motor di Jalan Kebon Kacang. ”Ya, tinggal jalan kaki ke The Plaza,” ujarnya.

Beberapa pengendara sepeda motor dihentikan oleh polisi karena hendak melintasi kedua jalan tersebut. Meskipun demikian, dalam uji coba tersebut tidak ada pengendara yang dikenai tilang. Pengendara hanya diberi pemberitahuan.

Sementara itu, bus tingkat wisata yang beroperasi masih didominasi warga yang hendak berwisata. Hanya satu-dua pengendara sepeda motor yang memanfaatkan bus ke tempat tujuan yang melewati kedua jalan itu.

”Saya taruh sepeda motor di seputar Plaza Indonesia, terus naik bus tingkat ke Kedutaan Amerika,” kata Markus.

Alternatif

Arus lalu lintas di Jalan Thamrin dan Jalan Medan Merdeka Barat tampak normal. Banyak pengendara sepeda motor lebih memilih melewati jalan alternatif. Apalagi, area Bundaran HI masih bisa dilewati asalkan tidak mengarah ke Jalan Thamrin.

Jalan KH Mas Mansyur, Tanah Abang, misalnya, dipadati pesepeda motor. Jalan ini bisa menjadi alternatif menuju Jalan Thamrin dan Jalan Kebon Sirih.

Kepala Bidang Manajemen Rekayasa Lalu Lintas Dinas Perhubungan DKI Jakarta Masdes Arofi mengatakan, ada kecenderungan peningkatan volume kendaraan di jalan-jalan alternatif sejak pembatasan dimulai pukul 06.00, antara lain Jalan Mas Mansyur, Jalan Cideng, dan Jalan Abdul Muis di sisi barat, serta Jalan Moh Yamin, Jalan Agus Salim, dan Jalan Kebon Sirih di sisi timur. Namun, tidak ada kemacetan berarti di jalur-jalur tersebut.

Sebanyak 33 rambu larangan melintas bagi sepeda motor telah dipasang di sejumlah titik menuju koridor Jalan Thamrin dan Jalan Medan Merdeka Barat.

Pada tahap awal ini, menurut Masdes, 10 bus tingkat disiapkan untuk melayani warga, sementara 30 bus transjakarta lain disiagakan untuk menambah kapasitas angkut.

Panjang rute (dua arah) di ruas yang ditutup untuk sepeda motor sekitar sembilan kilometer. Dengan jarak antarbus pengangkut sekitar 10 menit, jumlah bus yang ada diperkirakan cukup untuk mengakomodasi pengendara yang beralih ke angkutan umum. ”Jika ternyata kurang, bisa ditambah bus transjakarta,” ujarnya.

Berdasarkan survei Dinas Perhubungan DKI Jakarta, jumlah sepeda motor yang melintas di Jalan Thamrin-Jalan Medan Merdeka Barat pada jam sibuk pagi, yakni pukul 06.30-08.30, mencapai 10.500 unit. Dari jumlah itu, hanya sekitar 20 persen yang singgah di kantor-kantor di ruas jalan itu. Sisanya adalah pengendara yang sekadar melintas, baik ke arah Harmoni maupun sebaliknya. Jumlah itu yang diperkirakan beralih ke jalur-jalur alternatif.

Terkait kebijakan itu, dinas perhubungan dan kepolisian menurunkan 268 petugas di jalan. Mereka dibagi dalam tiga kelompok piket yang berakhir pukul 23.00 setiap hari. Uji coba akan berlangsung selama satu bulan, mulai hari ini hingga 17 Januari 2015. (Dian Dewi Purnamasari, Agnes Rita Sulistyawati, dan Mukhamad Kurniawan)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Cerita Eki Rela Nabung 3 Bulan Sebelum Lebaran demi Bisa Bagi-bagi THR ke Keluarga

Cerita Eki Rela Nabung 3 Bulan Sebelum Lebaran demi Bisa Bagi-bagi THR ke Keluarga

Megapolitan
Polisi Sebut Api Pertama Kali Muncul dari 'Basement' Toko Bingkai 'Saudara Frame' Mampang

Polisi Sebut Api Pertama Kali Muncul dari "Basement" Toko Bingkai "Saudara Frame" Mampang

Megapolitan
Jasad Perempuan Ditemukan Tergeletak di Dermaga Pulau Pari, Wajahnya Sudah Hancur

Jasad Perempuan Ditemukan Tergeletak di Dermaga Pulau Pari, Wajahnya Sudah Hancur

Megapolitan
Pemadaman Kebakaran 'Saudara Frame' Mampang Masih Berlangsung, Arus Lalu Lintas Padat Merayap

Pemadaman Kebakaran "Saudara Frame" Mampang Masih Berlangsung, Arus Lalu Lintas Padat Merayap

Megapolitan
Terjebak Semalaman, 7 Jasad Korban Kebakaran 'Saudara Frame' di Mampang Berhasil Dievakuasi

Terjebak Semalaman, 7 Jasad Korban Kebakaran "Saudara Frame" di Mampang Berhasil Dievakuasi

Megapolitan
Meledaknya Alat Kompresor Diduga Jadi Penyebab Kebakaran Toko Bingkai di Mampang

Meledaknya Alat Kompresor Diduga Jadi Penyebab Kebakaran Toko Bingkai di Mampang

Megapolitan
Serba-serbi Warung Madura yang Jarang Diketahui, Alasan Buka 24 Jam dan Sering 'Video Call'

Serba-serbi Warung Madura yang Jarang Diketahui, Alasan Buka 24 Jam dan Sering "Video Call"

Megapolitan
7 Korban yang Terjebak Kebakaran di Toko Bingkai Mampang Ditemukan Meninggal Dunia

7 Korban yang Terjebak Kebakaran di Toko Bingkai Mampang Ditemukan Meninggal Dunia

Megapolitan
Runtuhnya Kejayaan Manusia Sampan yang Kini Dekat dengan Lubang Kemiskinan Ekstrem

Runtuhnya Kejayaan Manusia Sampan yang Kini Dekat dengan Lubang Kemiskinan Ekstrem

Megapolitan
Kondisi Terkini Kebakaran Saudara Frame Mampang, Api Belum Dinyatakan Padam Setelah 11 Jam

Kondisi Terkini Kebakaran Saudara Frame Mampang, Api Belum Dinyatakan Padam Setelah 11 Jam

Megapolitan
Anak-anak Belanjakan THR ke Toko Mainan, Pedagang Pasar Gembrong Raup Jutaan Rupiah

Anak-anak Belanjakan THR ke Toko Mainan, Pedagang Pasar Gembrong Raup Jutaan Rupiah

Megapolitan
Petantang-petenteng Sopir Fortuner yang Ngaku Anggota TNI: Bermula Pakai Pelat Dinas Palsu, Kini Terancam Bui

Petantang-petenteng Sopir Fortuner yang Ngaku Anggota TNI: Bermula Pakai Pelat Dinas Palsu, Kini Terancam Bui

Megapolitan
Polisi Usut Laporan terhadap Pendeta Gilbert Lumoindong atas Dugaan Penistaan Agama

Polisi Usut Laporan terhadap Pendeta Gilbert Lumoindong atas Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Asap Masih Mengepul, Damkar Belum Bisa Pastikan Kapan Pemadaman Toko Bingkai di Mampang Selesai

Asap Masih Mengepul, Damkar Belum Bisa Pastikan Kapan Pemadaman Toko Bingkai di Mampang Selesai

Megapolitan
Momen Lebaran, Pelanggan Borong Mainan sampai Rp 1 Juta di Pasar Gembrong Jatinegara

Momen Lebaran, Pelanggan Borong Mainan sampai Rp 1 Juta di Pasar Gembrong Jatinegara

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com